Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Daging Lab-Grown: Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan
24 Desember 2024 11:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Hanin nur aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Daging lab-grown, atau daging yang diproduksi di laboratorium, merupakan inovasi terbaru dalam industri pangan yang menawarkan solusi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia. Daging ini dihasilkan melalui teknologi kultur sel, yang memungkinkan sel-sel otot hewan dikembangkan dalam lingkungan terkendali tanpa harus membunuh hewan.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan daging lab-grown dimulai dengan pengambilan sel otot dari hewan yang masih hidup. Sel-sel ini kemudian diberi nutrisi dan kondisi yang mendukung pertumbuhannya dalam bioreaktor. Setelah tumbuh menjadi jaringan daging, produk ini siap untuk diproses dan dikonsumsi. Keunggulan utama dari daging lab-grown adalah kemampuannya untuk menghasilkan produk pangan tanpa dampak negatif terhadap hewan.
Salah satu manfaat utama dari daging lab-grown adalah keberlanjutannya terhadap lingkungan. Industri peternakan konvensional memerlukan lahan yang luas, air dalam jumlah besar, dan pakan ternak untuk memproduksi daging. Selain itu, peternakan juga menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca yang signifikan. Dengan menggunakan teknologi lab-grown, produksi daging dapat dilakukan dengan sumber daya yang lebih efisien dan dampak lingkungan yang lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Selain dampak lingkungan, daging lab-grown juga dapat menjadi alternatif yang lebih etis dalam memenuhi kebutuhan pangan manusia. Proses produksi yang tidak melibatkan pembunuhan hewan membuat produk ini lebih menarik bagi konsumen yang peduli pada hak-hak hewan. Daging lab-grown memberikan solusi untuk memproduksi daging dengan cara yang lebih manusiawi.
Namun, meskipun memiliki potensi besar, daging lab-grown menghadapi tantangan, terutama dalam hal biaya produksi yang masih tinggi. Proses produksi yang kompleks dan teknologi yang relatif baru menyebabkan harga daging lab-grown lebih mahal dibandingkan dengan daging konvensional. Selain itu, penerimaan konsumen terhadap daging yang diproduksi di laboratorium juga menjadi tantangan tersendiri.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan skala produksi, diharapkan harga daging lab-grown akan semakin terjangkau dan dapat diterima oleh masyarakat luas. Daging lab-grown berpotensi menjadi solusi penting dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan keberlanjutan di masa depan.
ADVERTISEMENT