Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengatasi Inflasi di Argentina: Langkah-langkah dan Dampak Internasional
19 Juni 2024 20:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Enrico Marwa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Argentina saat ini tengah menghadapi krisis ekonomi yang parah, ditandai dengan tingkat inflasi yang mencapai 100 persen pada Februari 2024—angka tertinggi dalam 32 tahun terakhir. Kondisi ini memaksa masyarakat Argentina untuk beradaptasi dengan cara yang tidak biasa dan menghadapi tantangan besar dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Inflasi terhadap Kehidupan Masyarakat
Tingginya inflasi telah mengubah dinamika ekonomi dan sosial di Argentina. Harga barang yang terus meningkat dan ketidakstabilan harga membuat masyarakat harus membawa uang tunai dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, daya beli menurun drastis, dan banyak warga kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Beberapa orang bahkan terpaksa mengais sampah untuk mendapatkan makanan, termasuk banyak di antaranya adalah orang lanjut usia.
Respons Pemerintah dan Langkah-langkah yang Diambil
Presiden Argentina, Javier Milei, telah mengimplementasikan berbagai langkah untuk mengatasi krisis ini. Upaya yang dilakukan antara lain pemotongan belanja negara untuk mengurangi defisit anggaran, penargetan subsidi di sektor-sektor penting seperti utilitas dan transportasi, serta penyederhanaan program kesejahteraan. Bank sentral Argentina juga telah mengambil tindakan pengetatan moneter yang agresif, termasuk meningkatkan suku bunga hingga 130% pada akhir tahun 2023. Meskipun langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadapi krisis, dampaknya belum cukup signifikan untuk membalikkan kondisi ekonomi yang semakin memburuk.
ADVERTISEMENT
Bantuan Internasional dari IMF
Dalam menghadapi krisis ini, Argentina juga menerima bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF). Pada Juni 2018, IMF menyetujui paket bantuan senilai US$50 miliar untuk mendukung perekonomian Argentina, mengurangi kebutuhan pendanaan, dan mengatasi inflasi. Meski demikian, inflasi tetap meningkat, mencapai 124,4% pada Agustus 2023. Tingkat kemiskinan juga meningkat, menunjukkan bahwa bantuan IMF belum efektif mengatasi permasalahan mendasar ekonomi Argentina.
Dampak Ekonomi Argentina terhadap Indonesia
Krisis ekonomi di Argentina tidak hanya berdampak pada negara tersebut, tetapi juga memiliki implikasi internasional, termasuk terhadap Indonesia. Inflasi yang tinggi dan pelemahan mata uang peso mempengaruhi impor berbagai produk dari Indonesia. Pembatasan pembiayaan impor oleh bank sentral Argentina memperumit situasi ini, membatasi akses terhadap mata uang asing untuk pembelian lebih dari 350 produk. Produk-produk yang terdampak termasuk komoditas penting seperti kopi, udang, minyak kelapa sawit, dan berbagai produk lainnya yang diimpor dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pembatasan impor ini berpotensi mengganggu pasokan dan penjualan produk Indonesia di pasar Argentina. Misalnya, kafe-kafe di Argentina yang mengandalkan kopi impor dari Indonesia mungkin menghadapi kesulitan dalam mendapatkan bahan baku yang diperlukan, yang pada akhirnya mempengaruhi sektor bisnis terkait di kedua negara.
Kesimpulan
Krisis ekonomi di Argentina dan tingkat inflasi yang tinggi memberikan tantangan besar bagi pemerintah dan masyarakat. Upaya domestik yang dilakukan pemerintah dan bantuan internasional dari IMF belum sepenuhnya efektif dalam mengatasi masalah ini. Selain itu, dampak krisis ini meluas hingga ke negara-negara lain, termasuk Indonesia, yang terkena imbas dari pembatasan impor dan fluktuasi ekonomi di Argentina. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang lebih komprehensif dan kerja sama internasional yang lebih erat untuk membantu Argentina keluar dari krisis ekonomi yang parah ini.
ADVERTISEMENT