Konten dari Pengguna

Pertemuan Kemenkumham Aceh dan RCMP Bahas Potensi Kerja Sama Internasional

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh
Jalan Teuku Nyak Arief No 183, Jeulingke, Banda Aceh
5 September 2023 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wayne Laviolette, (Liaison Officer fo Indonesia, Singapore, Timor-Leste – RMPC) disambut langsung oleh Kepala Divisi Administrasi Kemenkumham Aceh Rakhmat Renaldy
zoom-in-whitePerbesar
Wayne Laviolette, (Liaison Officer fo Indonesia, Singapore, Timor-Leste – RMPC) disambut langsung oleh Kepala Divisi Administrasi Kemenkumham Aceh Rakhmat Renaldy
ADVERTISEMENT
Banda Aceh – Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh menerima kunjungan Royal Canadian Mounted Police (RCMP) pada hari ini, Senin (4/9/2023). Kehadiran Wayne Laviolette, (Liaison Officer fo Indonesia, Singapore, Timor-Leste – RMPC) disambut langsung oleh Kepala Divisi Administrasi Rakhmat Renaldy beserta jajaran keimigrasian Kemenkumham Aceh. “Selamat datang di Aceh, semoga pertemuan pada hari ini menjadi awal kerjasama yang baik,” ujar Rakhmat Renaldy. Sejumlah isu-isu terkait dengan keamanan internasional dibahas pada pertemuan ini. Wayne mengakui kehadiran pihaknya untuk menjajaki potensi kerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM khususnya terkait dengan imigrasi. Baginya, kejahatan dunia internasional saat ini harus diselesaikan bersama dengan membangun sinergitas dengan lintas lembaga. Apalagi menurut Wayne kedua belah pihak mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama terkait isu penanggulangan terorisme dan kerja sama kepolisian. Oleh karena itu, Ia menawarkan kerja sama kepolisian terutama di bidang transnational crime dan peningkatan kapasitas aparat keamanan. “Maka nantinya akan ada program kerjasama seperti cyber crime, interviewing, leadership, Training of trainer, dan program lainnya,” sebut Wayne. Rakhmat sendiri menyambut baik upaya kerjasama ini. Ia pun meyakini hal ini akan berdampak baik bagi kedua belah pihak dalam melakukan penegakan hukum. “Apalagi Aceh ini menjadi jalur sutra dalam peredaran narkoba, belum lagi masalah rohingya. Sehingga kita tidak menafikan permasalahan serupa akan ada lagi pada kemudian hari. Tentunya harus ada langkah preventif bersama,” jelas Rakhmat. Pertemuan ini berlangsung selama satu jam dimana kedua belah pihak membahas sejumlah isu lainnya. Diakhir pertemuan, Rakhmat Renaldy dan Wayne sama-sama menyerahkan cendera mata yang menandai awal hubungan baik kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT