Konten dari Pengguna

Solusi Persiapan Ibadah Haji

Tiara Novi Triastuti
Mahasiswi prodi manajemen angkatan 2020 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
15 Januari 2023 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tiara Novi Triastuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibadah Haji (Sumber : www.pexels.com/pencarian/kabah/).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibadah Haji (Sumber : www.pexels.com/pencarian/kabah/).
ADVERTISEMENT
Haji merupakan rukun Islam ke lima yang wajib dilaksanakan bagi umat muslim yang mampu untuk beribadah mengunjungi Ka’bah dengan syarat-syarat tertentu. Dari tahun ke tahun, peminatnya pun tidak ada habisnya. Ketika dunia menghadapi pandemi covid-19, memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan seperti mempengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Tak terkecuali bagi Arab Saudi yang saat itu memutuskan untuk adanya pembatasan kuota jemaah dari negara lain dan pembatasan usia dalam melaksanakan haji untuk menjaga keselamatan di tengah-tengah pandemi virus mengerikan ini. Adanya aturan tersebut menjadikan antrian ibadah Haji semakin memberikan efek waktu tunggu lebih lama lagi bagi jemaah.
ADVERTISEMENT
Selain para jemaah harus mempersiapkan fisiknya, tak lupa juga perlu mempersiapkan finansial yang digunakan untuk menjelang keberangkatan ibadahnya ke Tanah Suci. Yang mana kebutuhan finansial ini biasanya digunakan sebagai pelaksanaan tradisi sebelum keberangkatan Haji di lingkungan sekitar rumah tinggal seperti menggelar acara syukuran sekaligus berpamitan kepada keluarga dan masyarakat sekitar rumah, uang saku selama ditinggal pergi ke Tanah Suci, pembelian oleh-oleh dan lain-lain.
Di Indonesia, tak jarang para jemaah mempersiapkan kebutuhan tersebut di waktu yang berdekatan dengan keberangkatan Haji nya dengan menjual aset tetap yang dimilikinya. Bukankah hal tersebut tidak efektif dan tidak menguntungkan bukan? Yaps, sebaiknya dihindari saja. Terkadang harga jual aset tersebut tidak sesuai dengan harapan jemaah namun tetap diputuskan untuk ia jual karena kebutuhan finansialnya yang harus segera ditangani.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2023 pasca pandemi seperti sekarang ini, jumlah kuota ibadah Haji telah dibuka dan ditambah lebih banyak lagi sehingga hal ini merupakan kabar baik dan mungkin menjadi kabar buruk bagi para jemaah. Kabar baik apabila jemaah telah siap fisik, waktu tunggu lebih cepat dan telah memiliki kebutuhan finansial yang cukup untuk menjelang keberangkatannya. Namun, menjadi kabar buruk apabila jemaah rupanya belum siap akan finansial dan hanya baru siap fisik. Nah, inilah yang terkadang membuat jemaah lebih memilih membatalkan keberangkatannya ke Tanah Suci sebab persiapannya yang kurang. Sangat disayangkan bukan?
Ilustrasi sedang mendiskusikan persiapan finansial untuk ibadah Haji (sumber : https://www.pexels.com/id-id/pencarian/keluarga/)
Dengan menabung sejak awal setelah mendaftarkan diri untuk berhaji, diharapkan sebagai bentuk usaha jemaah dalam menjauhi diri untuk terhindar dari gagal ibadah Hajinya akibat kurangnya persiapan terkait finansial. Meskipun dengan penghasilan yang terbatas, namun apabila menabung sejumlah dana secara rutin setiap bulan hingga jangka waktu yang ditentukan maka membuat pengumpulan biaya untuk segala kebutuhan haji terasa ringan dan sesuai target awal tentunya.
ADVERTISEMENT