Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Anak Muda Indonesia, Malas Membaca tapi Cerewet di Media Sosial
14 Mei 2023 12:28 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari I Gede Sutrawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membaca adalah jendela dunia yang dapat membuat manusia belajar hal baru dan mengetahui sesuatu yang sebelumnya belum diketahui. Akibatnya, membaca menjadi hal penting dan berpengaruh bagi masa depan seseorang. Kebiasaan membaca juga memberikan dampak positif untuk seseorang yang minat baca sangat tinggi menjadikan minat belajarnya juga tinggi.
ADVERTISEMENT
Pada dewasa ini, membaca menjadi suatu kegiatan yang sudah ditinggalkan dan minat anak muda terhadap membaca juga menurun. Kebanyakan anak muda disibukkan terhadap media sosial yang pada akhirnya membentuk ruang sosial. Bahkan sering kita jumpai anak muda yang tertawa sendiri layaknya orang gila
Menurut UNESCO, Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah mengenai literasi, artinya minat baca di Indonesia sangat rendah. Minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%, artinya dari 1,000 orang Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca.
Hasil riset berbeda tertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara mengenai minat baca.
Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
ADVERTISEMENT
Persoalan literasi masih menjadi hal yang harus dibenahi di Indonesia. Buku memegang peranan sangat vital bagi kehidupan manusia.
Bangsa yang memiliki minat baca yang tinggi menjadi prasyarat menuju masyarakat informasi yang merupakan ciri dari masyarakat modern. Menumbuhkan minat baca akan meningkatkan sumber daya manusia yang mumpuni sangat diperlukan jelang Indonesia emas tahun 20245.
Berbeda halnya dengan negara Finlandia, penelitian yang dilakukan oleh Jhon W. Miller, Presiden Central Connecticut State University kemudian dirilis oleh The World’s Most Literate Nations menempatkan Finlandia sebagai negara paling literat atau terpelajar di dunia. Walau begitu, Indonesia masih bisa berbenah dan banyak belajar dari Finlandia yang sistem pendidikannya memang diakui salah satu terbaik di dunia.
ADVERTISEMENT
Anak Muda dan Media Sosial
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), mengungkapkan penetrasi internet Indonesia mencapai 77,02% pada tahun 2021-2022. Berdasarkan usia penetrasi tertinggi berada di kelompok usia 13-18 tahun dengan 99,16% terhubung ke internet.
Kelompok usia 19-34 tahun memiliki penetrasi internet sebesar 98,64%. Kelompok 35-54 tahun memiliki penetrasi internet sebesar 87,3%. Sedangkan, pada anak-anak berusia 5-12 tahun memiliki penetrasi 62,43%.
Penggunaan internet yang tinggi, tidak serta merta dimanfaatkan untuk membaca e-book atau jurnal yang jarang sekali bertahan berjam-jam menatap layer gadget. Melainkan penggunaan internet lebih mengarah terhadap akses pada media sosial.
Dalam survei GlobalWebIndex pada tahun 2020, setiap generasi memiliki media sosial yang paling digemari. Instagram menjadi aplikasi favorit generasi Z (16-23 tahun) dengan 24%.
Sementara itu, generasi milenial (24-37 tahun) dan generasi X (38-56 tahun) menyukai media sosial yamg sama yakni WhatsApp yang diwakili 17% dan 20% responden. Facebook menjadi aplikasi kegemaran generasi baby boomers (57-64 tahun) dari pilihan 21 responden.
ADVERTISEMENT
Akses internet yang hanya terhadap media sosial membuat penggunanya menjadi kecanduan. Kebiasaan mengakses media sosial, tentunya akan membuat anak muda menjadi malas untuk melakukan kegiatan yang tidak praktis, seperti membaca buku.
Oleh karena itu, meskipun saat ini banyak terbit karya-karya yang bagus dan menarik. Tetap saja minat membaca masyarakat masih rendah.
Ayo Membaca untuk Masa Depan yang Lebih Baik
"Membaca adalah alat paling dasar untuk meraih hidup yang baik" Joseph Addison.
Berdasarkan kutipan tersebut, membaca menjadi hal penting untuk modal dasar setiap orang menjadi lebih baik serta berguna bagi agama, orang tua, nusa dan bangsa.
Meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia perlu dilakukan tindakan-tindakan dengan pemanfaatan media sosial berupa ajakan persuasif. Selain itu, dengan menambah jumlah buku yang dibaca.
ADVERTISEMENT
Penambahan perpustakaan mini yang ditempatkan di wilayah strategis pada masing-masing provinsi, kabupaten, kota, kelurahan/desa, bahkan pada tingkat dusun.
Meningkatkan kualitas bacaan serta penanaman atau penguatan tentang paham budaya literasi sejak bangku PAUD. Supaya animo masyarakat Indonesia khususnya remaja untuk membaca mengalami peningkatan.