Konten dari Pengguna

Dampak Perusahaan Multinasional di Afrika

Tiawan Roslina
Mahasiswi hubungan internasional universitas kristen Indonesia
21 Oktober 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tiawan Roslina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Multinational Corporation (MNC) adalah perusahaan yang beroperasi di berbagai negara, dengan kantor pusat di satu negara dan kantor cabang, pabrik, dan anak perusahaan di negara lain. MNC memberikan dampak baik terlebihnya pada negara-negara berkembang karena terciptanya lapangan kerja, investasi infrastruktur, dan peningkatan kualitas barang. tetapi ada juga pengaruh tidak baiknya karena menimbulkan kontroversi terkait praktik perpajakan, lingkungan, dan ketenagakerjaan.
gambar ilustrasi mnc | foto by: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
gambar ilustrasi mnc | foto by: pixabay.com
Dominasi Perusahaan Multinasional dalam Ekonomi Lokal
ADVERTISEMENT
Perusahaan multinasional memiliki kontrol besar atas sektor-sektor ekonomi kunci di Afrika, seperti minyak, gas, mineral, dan pertanian. yang mana dengan mendapatkan modal besar dan kemampuan teknologi yang jauh lebih maju dibandingkan perusahaan lokal, MNC juga mendominasi industri-industri ini. dalam kasus Afrika, pemerintah negara-negara Afrika sangat bergantung pada investasi asing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun keuntungan utama dari eksploitasi sumber daya ini sering kali mengalir keluar ke negara-negara asal perusahaan, bukan untuk memperkuat ekonomi lokal.
Pola Ekspor Sumber Daya Alam Tanpa Nilai Tambah
Negara-negara Afrika sering dieksploitasi sebagai pemasok bahan mentah bagi perusahaan-perusahaan global, tanpa pengolahan lebih lanjut di dalam negeri. Sistem kapitalisme global memfasilitasi pola di mana negara-negara Afrika menjual sumber daya mentah ke pasar dunia dengan harga rendah, sementara produk-produk jadi yang dihasilkan dari sumber daya tersebut dijual dengan harga tinggi oleh negara-negara industri. Ini menciptakan siklus ketergantungan yang membuat Afrika tetap berada dalam posisi lemah dalam rantai nilai global. contoh, banyak negara Afrika, seperti Angola dan Nigeria, mengekspor minyak mentah ke pasar internasional, tetapi mereka mengimpor bahan bakar dan produk minyak olahan karena kurangnya fasilitas pengolahan di dalam negeri. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan perdagangan dan menghambat perkembangan ekonomi.
gambar ilustrasi ketidakseimbangan nilai tambah | foto by: pixabay.com
Pekerjaan dengan Upah Rendah dan Kondisi Kerja Buruk
ADVERTISEMENT
Meskipun perusahaan multinasional membawa pekerjaan pada negara-negara Afrika, pekerjaan yang ditawarkan sering kali berada di sektor yang kurang terampil dan upah rendah, seperti pertambangan, perkebunan, dan pabrik-pabrik manufaktur. Kondisi kerja di sektor-sektor ini sering kali tidak memenuhi standar internasional, dengan minimnya perlindungan bagi pekerja, dan terkadang melibatkan pelanggaran hak asasi manusia, seperti kerja paksa atau eksploitasi anak. Contoh nya, tambang-tambang kobalt di Republik Demokratik Kongo, laporan menunjukkan bahwa anak-anak terlibat dalam pekerjaan berbahaya, dengan upah yang sangat rendah, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan teknologi global.
gambar ilustrasi upah gaji | foto by: pixabay.com
Peran Kapitalisme Global dalam Menciptakan Ketergantungan
Kapitalisme global, melalui perusahaan multinasional, sering menciptakan struktur ekonomi yang membuat negara-negara Afrika bergantung pada investasi asing dan ekspor bahan mentah. Ketergantungan ini membuat ekonomi Afrika rentan terhadap fluktuasi harga pasar global dan keputusan bisnis yang dibuat oleh perusahaan asing. Ketika harga komoditas turun atau perusahaan multinasional menarik investasi, negara-negara Afrika sering mengalami krisis ekonomi karena kurangnya diversifikasi ekonomi.
ADVERTISEMENT
Pencemaran Lingkungan dan Kesejahteraan Sosial
Perusahaan multinasional sering kali mengejar keuntungan jangka pendek tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Banyak MNC tidak memenuhi standar lingkungan yang ketat, yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang tidak dapat diperbaiki. Selain itu, kegiatan industri mereka dapat mengganggu pola kehidupan masyarakat lokal, terutama di daerah pedesaan yang sangat bergantung pada sumber daya alam untuk mata pencaharian. Penambangan di Zambia telah menyebabkan pencemaran sungai dan tanah, yang merusak lahan pertanian dan meracuni sumber air, mengakibatkan masalah kesehatan bagi penduduk setempat dan mengganggu mata pencaharian mereka.
gambar ilustrasi lingkungan buruk | foto by: pixabay.com
Kapitalisme global, yang diwakili oleh perusahaan multinasional, memainkan peran utama dalam ekonomi Afrika, tetapi sayangnya, peran ini dapat memperparah ketimpangan ekonomi. Meskipun MNC membawa investasi dan pekerjaan, manfaat dari eksploitasi sumber daya alam Afrika sering kali tidak terdistribusi secara adil, yang mana sebagian besar keuntungan jatuh ke tangan perusahaan asing dan elite lokal, sementara masyarakat umum tetap miskin. Untuk mengatasi dilema ini, diperlukan reformasi dalam tata kelola ekonomi, penguatan institusi lokal, dan upaya untuk memastikan bahwa eksploitasi sumber daya alam membawa manfaat yang lebih besar bagi rakyat Afrika.
gambar ilustrasi ketidakrataan buruk | foto by: pixabay.com