Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Over-Tourism di Bali Mengancam Keberlanjutan Wisata di Indonesia
5 Desember 2024 11:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Oryza Sativa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia terkenal dengan tempat wisata yang indah dan menyejukan mata, apa lagi tempat wisata alam seperti Bali atau Raja Ampat. Namun, di balik semua pesona itu, ada masalah besar yang mengancam kelestarian destinasi wisata di Indonesia. Yaitu fenomena over-tourism atau pariwisata massal dan dampak dari over-tourism dapat mengancam alam.
ADVERTISEMENT
Apa itu Over-Tourism ?
Over-tourism terjadi ketika jumlah wisatawan yang datang ke suatu tempat jauh melebihi kapasitas yang bisa ditampung. Hal ini menyebabkan kerusakan lingkungan, macet , dan mengganggu kehidupan masyarakat lokal. Setelah pandemi, sektor pariwisata di Indonesia mulai bangkit kembali, dan jumlah wisatawan yang datang pun melonjak. Salah satu destinasi wisata di Indonesia yang menjadi over-tourism yaitu Bali.
Bali Over-Tourism
Bali sudah lama menjadi tujuan wisata utama, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Keindahan alamnya, seperti pantai, sawah terasering, dan pura yang eksotis, membuat Bali menjadi salah satu destinasi paling populer di dunia. Namun, pesona Bali yang luar biasa justru menyebabkan kepadatan wisatawan yang terus meningkat setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, masyarakat lokal juga merasakan dampak negatifnya seperti kerusakan lingkungan. Pantai-pantai yang dulunya bersih kini dipenuhi sampah plastik. Pantai Kuta, contohnya, yang merupakan salah satu pantai paling ikonik di Bali, sering kali dipenuhi dengan sampah yang ditinggalkan oleh wisatawan. Selain itu, polusi udara dan pencemaran laut juga semakin meningkat akibat aktivitas wisata yang tak terkendali. Komersialisasi yang semakin gencar membuat kehidupan budaya Bali terancam. Banyak penduduk lokal yang merasa bahwa adat dan tradisi mereka semakin terkikis oleh berkembangnya industri pariwisata yang tak terkendali, Sebagai contoh, kegiatan keagamaan dan upacara adat yang biasanya dilakukan dengan khidmat sering kali terganggu oleh wisatawan yang datang untuk melihat atau bahkan berfoto-foto.
Solusi Over-Tourism
ADVERTISEMENT
pemerintah atau stakeholder perlu turun tangan dengan kebijakan yang lebih tegas. Pembatasan jumlah wisatawan di destinasi-destinasi populer seperti Bali , bisa menjadi salah satu solusi yang perlu dipertimbangkan. Selain itu, penting untuk mengembangkan destinasi wisata alternatif yang belum banyak terekspos, agar wisatawan tidak hanya berfokus pada satu destinasi wisata saja. Namun dengan mengembangkan wisata altenatif yang belum terekspos akan meningkatkan daya tarik wisata di Indonesia.
Pemerintah juga perlu meningkatkan edukasi kepada wisatawan, agar mereka lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Pariwisata berbasis komunitas juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal tanpa merusak lingkungan.
Over-tourism memang jadi masalah yang tidak bisa dianggap sepele. Sektor pariwisata Indonesia memang penting untuk ekonomi, tapi kalau nggak dikelola dengan bijak, justru bisa merusak kekayaan alam dan budaya kita. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat lokal, dan wisatawan untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan, agar destinasi wisata Indonesia tetap indah dan lestari untuk generasi yang akan datang.
ADVERTISEMENT