Konten dari Pengguna

Tentang Perjalanan Mudik Menuju Sebrang dengan Seni nya

Nisa Arbaina
Mahasiswa ilmu komunikasi Universitas AMIKOM Purwokerto
24 April 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nisa Arbaina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Frame pantulan dari kaca spion mobil dengan kemacetan yang ada dibelakangnya dok: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Frame pantulan dari kaca spion mobil dengan kemacetan yang ada dibelakangnya dok: Pribadi
ADVERTISEMENT
Waktu ramadhan akan segera berakhir dengan digantinya momen lebaran. pada momen lebaran tradisi yang dinantikan adalah mudik. Semua orang menantikan hari libur dengan suka cita dan perasaan menggebu ingjn bertemu sanak saudara yang jauh disana.
ADVERTISEMENT
Tidak perduli seberapa jauh jarak yang akan ditempu demi bertemu keluarga tercinta semua akan dilakukan. momen yang terjadi sekali dalam setahun ini memberikan kesan yang menyentuh hati setiap tahunnya.
Para Pemudik Terjebak Macet di jalan tol dok:Pribadi
Kemacetan yang terjadi setiap tahunnya pun dirasakan sebagai seni dari mudik tersendiri, semua orang nampak menikmati mudik dengan seni nya yaitu kemacetan. tidak bisa dihindari karena semua orang mempunyai kampung halaman masing masing dan tidak bisa dipungkiri bahwa mereka setiap hari raya tentu akan mudik dan bertemu keluarganya. seperti salah satu pemudik yaitu ibu asri beliau berkata " ya namanya mudik lebaran pasti momennya macet, jangan jadikan hal itu buat kalian malas untuk pulang kampung. justru seru bermacet-macetan dengan orang yang sama-sama ingin bertemu keluarganya. dinikmati saja".(07/04/2024)
ADVERTISEMENT
Bagasi atas mobil di jalan tol dok: pribadi
Tidak hanya mudik dengan kendaraan umum seperti bis, kereta, atau pesawat para perantau kebanyakan malah pulang kampung menggunakan kendaraan pribadinya seperti sepeda motor atau mobil pribadi.
Semua orang yang berada di perantauan mengusahakan semua hal dari mulai kendaraan, transportasi untuk bisa bertemu keluarganya, bahkan tidak sekalipun mereka memikirkan buah tangan apa yang akan diberikan untuk orang rumah.
bagi para mahasiswa pulang kampung menjadi salah satu momen untuk memperbaiki gizi, karena bertemu orang tua hingga mencoba makanam khas lebaran opor dan rendang masakan ibunda tercintannya, karena orang tua adalah sosok setia yang menanti kepulangan anaknya tidak perlu seberapa bahagia atau hancurnya hidup, orang tua akan selalu bahagia dengan berkumpulnya anak anaknya.
Penyebrangan Merak Bakauheni Dok: Pribadi
Perjalanan ke seberang lebih istimewa, karena menempuh jarak yang jauh dan lebih emosional. menemui kembali orang orang yang pernah dikenal.
ADVERTISEMENT
Dengan perjalanan mudik kembali disadarkan bahwa sebagai manusia harus lebih banyak lagi dalam melatih kesabaran, menerima segalanya dengan sederhana. cukup dengan mudik menyadarkan bahwa sesekali atau lebih kita perlu kembali melihat dan merasakan kembali nilai hidup yang pernah dirasakan dahulu ketika berada di kampung halaman.