Konten dari Pengguna

Dampak Negatif Kebiasaan Menunda-Nunda: Mengapa prokrastinasi Merugikan?

Muhammad Axel Mulya
Mahasiswa aktif universitas pamulang prodi sistem informasi.
18 Desember 2024 15:54 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Axel Mulya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber ilustrasi : A I seseorang prokarastinasi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber ilustrasi : A I seseorang prokarastinasi
ADVERTISEMENT
Latar belakang
siapa dintara kalian yang suka menunda sesuatu hayo ngaku, ternyata menunda sesuatu sangatlah berdampak negatif untuk kalian nih jadi apakah kalian tetap suka dengan hal menunda atau ingin berubah dari sekarang nih. Karena jika kalian tidak berubah dari sekarang kalian akan merasakan dampak buruknya di masa depan, seperti stres yang menumpuk, kehilangan peluang berharga, dan menurunnya kualitas hidup. Menunda mungkin terasa nyaman sesaat, tapi efek jangka panjangnya bisa merugikan.
ADVERTISEMENT
Pengertian
Seperti nama nya kebiasaan menunda-nunda atau yang sering disebut dengan prokrastinasi adalah perilaku menunda penyelesaian tugas atau pekerjaan yang sebenarnya penting dan memiliki batas waktu tertentu. Meskipun orang yang prokrastinasi menyadari dampak negatif dari penundaannya, mereka tetap memilih untuk menunda karena berbagai alasan, seperti ketakutan akan kegagalan, perfeksionisme, atau keinginan menghindari rasa tidak nyaman. Prokrastinasi sering kali bukan disebabkan oleh kurangnya waktu, tetapi lebih terkait dengan kesulitan dalam mengatur emosi dan prioritas.
Mengapa Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda?
Beberapa peneliti mendefinisikan kebiasaan menunda sebagai bentuk kegagalan pengaturan diri yang ditandai dengan penundaan tugas yang tidak rasional meskipun berpotensi menimbulkan konsekuensi negatif. Dikutip dari laman Live Science, Fuschia Sirois profesor psikologi di Universitas Durham di Inggris mengatakan bahwa penundaan adalah tentang penghindaran. Dibandingkan dengan tugas itu sendiri, sering kali emosi yang melekat pada suatu aktivitaslah yang menyebabkan orang menghindar atau menundanya.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan menunda adalah bentuk penundaan tertentu yang tidak perlu dan bersifat sukarela, yang berarti hal ini tidak disebabkan oleh kebutuhan seseorang untuk memprioritaskan tugas lain atau keadaan darurat yang tidak terduga. Orang yang menunda-nunda biasanya melakukannya meskipun mengetahui bahwa tugas tersebut penting dan bisa merugikan jika tidak segera dikerjakan. Selain itu, orang yang suka menunda-nunda kronis biasanya kesulitan mengelola dan mengatur emosi mereka. Penelitian menunjukkan bahwa penundaan berhubungan dengan impulsif pada tingkat genetik dan mungkin merupakan sifat yang diwariskan. Di sisi lain, faktor lingkungan sama pentingnya dalam membentuk respons seseorang terhadap tugas-tugas yang tidak menyenangkan. Selain itu, orang yang suka menunda-nunda kronis biasanya kesulitan mengelola dan mengatur emosi mereka. Penelitian menunjukkan bahwa penundaan berhubungan dengan impulsif pada tingkat genetik dan mungkin merupakan sifat yang diwariskan. Di sisi lain, faktor lingkungan sama pentingnya dalam membentuk respons seseorang terhadap tugas-tugas yang tidak menyenangkan.
sumber ilustrasi: A I "seseorang yang teralihkan dari pekerjaan sementara waktu berlalu dengan cepat."
1.Stres yang Menumpuk
ADVERTISEMENT
Bayangkan Anda menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan, seperti tugas kuliah atau pekerjaan kantor. Ketika tenggat waktu semakin dekat, rasa cemas dan takut gagal semakin besar. Tugas yang tadinya terlihat sederhana tiba-tiba terasa seperti beban berat, dan stres yang timbul bisa mengganggu kehidupan sehari-hari.
2. Pekerjaan yang Tidak Optimal
Ketika akhirnya Anda mulai mengerjakan tugas yang sudah lama ditunda, waktu yang terbatas membuat Anda terburu-buru. Hasilnya, pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan dengan baik, malah jadi terburu-buru dan penuh kesalahan. Misalnya, presentasi yang tidak siap dengan baik atau laporan yang kurang detail karena Anda hanya punya waktu singkat untuk menyelesaikannya.
3. Perasaan Tidak Produktif
Menunda-nunda membuat Anda merasa tidak bergerak maju. Walaupun sibuk dengan hal-hal kecil, pekerjaan besar yang harus diselesaikan tetap tertunda. Hari-hari berlalu tanpa pencapaian yang berarti, dan perasaan tidak produktif ini bisa membuat Anda semakin terjebak dalam siklus menunda-nunda.
ADVERTISEMENT
4.Gangguan pada Kesehatan Mental dan Fisik
Terus-menerus menunda pekerjaan bisa membuat Anda merasa tertekan dan kewalahan. Stres yang terus menerus bisa menyebabkan kecemasan, gangguan tidur, atau bahkan depresi. Ditambah dengan kelelahan fisik karena harus bekerja ekstra keras di menit-menit terakhir, tubuh Anda juga bisa merasa kelelahan yang berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
5. Kehilangan Peluang Berharga
Prokrastinasi sering kali menyebabkan Anda melewatkan kesempatan penting. Misalnya, karena menunda-nunda menulis surat lamaran kerja, Anda kehilangan kesempatan untuk melamar pekerjaan impian. Atau, karena menunda-nunda persiapan ujian, Anda tidak mendapatkan nilai yang memuaskan dan melewatkan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa atau promosi.
Jenis-jenis Penunda-nunda/Prokrastinasi
Tidak semua orang menunda-nunda dengan alasan yang sama. Kebiasaan ini dapat muncul dari berbagai pola pikir dan perilaku yang berbeda. Memahami jenis-jenis penunda-nunda dapat membantu kita mengenali akar masalahnya dan mencari solusi yang tepat. Berikut adalah beberapa tipe penunda-nunda yang sering ditemui:
ADVERTISEMENT
1. Prokrastinasi Fungsional
Jenis prokrastinasi ini adalah penundaan dalam melakukan atau menyelesaikan tugas yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan detail. Prokrastinasi fungsional umumnya dilaksanakan untuk mengumpulkan sebuah data penting, informasi, ataupun referensi lain yang berkaitan dengan tugas penting.
Namun dalam kenyataannya, dalam mengumpulkan tugas tersebut memerlukan waktu yang tidak pasti, sesuai dengan informasi yang dicari. Ada informasi yang memerlukan waktu yang tidak sebentar dan ada juga informasi yang memerlukan waktu sebentar. Prokrastinasi jenis ini biasanya terjadi pada tugas-tugas yang berhubungan dengan penelitian.
2. Prokrastinasi Disfungsional
Jenis prokrastinasi yang satu ini adalah sebuah penundaan yang mempunyai tujuan, berdampak buruk, dan menimbulkan sebuah masalah baru. Prokrastinasi tersebut juga dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT
a. Decisional Procrastination
Ini merupakan jenis prokrastinasi disfungsional yang berkaitan dengan penundaan sebuah keputusan. Prokrastinasi ini adalah sebuah perilaku dalam menunda untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan ketika menghadapi situasi yang penuh dengan pikiran stres. Sifat ini dilakukan sebagai suatu bentuk yang digunakan untuk menyesuaikan diri dalam membuat sebuah keputusan saat situasi sedang kacau. Jenis prokrastinasi ini bisa terjadi karena adanya kegagalan dalam mengidentifikasikan sebuah tugas. Hal tersebut kemudian menimbulkan masalah dalam diri sendiri. Sehingga pada akhirnya orang tersebut menunda dalam memutuskan suatu masalah. Prokrastinasi jenis ini berkaitan dengan kelupaan dan kegagalan proses kognitif. Namun hal tersebut tidak berkaitan dengan kurangnya tingkat intelegensi seseorang.
b. Avoidance Procrastination
Prokrastinasi jenis ini yaitu suatu penundaan dalam perilaku yang tampak atau terlihat. Penundaan tersebut dilakukan sebagai salah satu cara dalam menghindari tugas yang dianggap tidak menyenangkan dan susah untuk dikerjakan. Avoidance procrastination dilakukan untuk menghindari kegagalan dalam melakukan tugas yang akan mendatangkan nilai yang jelek atau negatif dan mengancam self esteemnya. Prokrastinasi jenis ini sangat erat kaitannya dengan tipe self-presentation, yaitu sebuah keinginan untuk menjauhkan diri dari pekerjaan yang bersifat menantang.
ADVERTISEMENT
Solusi mengatasi Perilaku Prokrastinasi
1. Membuat Rencana secara Tertulis
Salah satu penyebab timbulnya perilaku atau sifat prokrastinasi adalah karena lupa atau lalai dalam membagi waktu untuk melakukan pekerjaan dan tugas lainnya secara bersamaan. Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut, Anda perlu membuat sebuah rencana tertulis. Hal ini nantinya akan membantu Anda dalam mengingat dan membuat Anda menjadi disiplin dalam mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
2. Tingkatkan Motivasi
Kebanyakan orang menunda pekerjaan karena mereka merasa kurang motivasi. Maka dari itu, temukan motivasi Anda untuk melakukan kegiatan atau tugas tersebut secara tepat waktu. Misalnya untuk segera mencapai karir impian, meningkatkan pendapatan, mencapai prestasi, atau hal lainnya yang menguntungkan Anda.
ADVERTISEMENT
3.Gunakan Teknik Pomodoro
Bagi waktu kerja menjadi interval pendek (misalnya 25 menit), diikuti dengan istirahat singkat. Teknik ini dapat meningkatkan fokus dan membantu menjaga semangat. (ini berdasarkan dari pengalaman pribadi penulis teknik ini sangat efektif jika setiap istirahat anda mendengar musik instrumental).
4. Jangan Meremehkan Tugas atau Pekerjaan
Sebagian besar orang gemar menunda pekerjaan karena mereka menganggap bahwa pekerjaan tersebut mudah dilakukan. Perlu Anda ingat bahwa Anda jangan terlalu percaya diri terkait hal tersebut. Jikalau memang pekerjaan tersebut dapat Anda kerjakan dengan mudah, tapi tidak akan ada jaminan Anda tidak mengalami kendala atau masalah dalam mengerjakannya. Anda bahkan tidak akan bisa menulis sebuah artikel jika perangkat Anda memiliki kendala atau masalah.
ADVERTISEMENT
5.Tetapkan Hadiah untuk Diri Sendiri
Berikan penghargaan setelah menyelesaikan tugas, seperti istirahat sejenak atau menikmati hal yang disukai. Ini bisa menjadi motivasi tambahan.