Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Upaya Mencapai Pendidik yang Profesional Melalui PPG Prajabatan
25 September 2024 11:59 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Luhfi Nasruddin Agung Saputro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program yang dirancang pemerintah guna mempersiapkan para calon guru untuk memiliki kemampuan, kompetensi, keahlian, maaupun keterampilan dalam menjadi seorang pendidik yang professional, hal tersebut sebagai salah satu upaya agar Indonesia memiliki pendidik-pendidik yang berkualitas dan membentuk generasi bangsa yang berprestasi dan membanggakan. Program PPG Prajabatan dapat diikuti oleh lulusan sarjana dari bidang kependidikan maupaun non kependidikan yang linier dengan jurusan atau program studi yang ditawarkan.
ADVERTISEMENT
Selama mengikuti program PPG Prajabatan yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama dua semester, saya memiliki banyak pengalaman yang meningkatkan kualitas diri saya sebagai calon guru. Selain perkuliahan yang saya dapatkan di dalam kelas, saya juga mendapatkan Praktik Pengalaman Lapanagan (PPL) selama 2 periode, dimana dalam kegiatan PPL tersebut saya dapat mengaplikasikan teori atau konsep ilmu yang saya dapatkan ketika mengikuti perkuliahan dalam pengalaman nyata. Saya mendapatkan peningkatan dalam pengajaran maupun pengelolaan kelas, selain itu saya juga mendapatkan pengalaman lebih mendalam terkait dengan peran guru yang tidak hanya menjadi pengajar saja, namun juga menjadi pendidik, termasuk juga hal-hal terkait dnegan administratif yang harus diselesaikan. Sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan, saya mendapatkan penempatan pelaksanaan PPL periode I dan II di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Pada pelaksanaan PPL, saya mendapatkan pengalaman berarti, dimana seorang guru harus mampu mengelola kelas dengan baik, memberikan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik di kelas, dimana peserta didik di kelas memiliki berbagai perbedaan latar belakang dan berbagai kebutuhan dalam belajar. Guru harus melakukan asesmen untuk menentukan perangkat dan strategi pembelajaran yang sesuai dan dapat diterima oleh seluruh peserta didik. Saya berupaya untuk dapat memberikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik, menarik dan menyenangkan bagi peserta didik, sehingga dapat menjadikan peserta didik Merdeka dalam belajar. Hal tersebut saya lakukan dengan menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang saya susun dalam sebuah Modul Pembelajaran yang berisikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), perangkat asesmen, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), serta media pembelajaran. RPP juga mencakup strategi pembelajaran yang mencakup model, metode, pendekatan, serta alokasi waktu pada tiap kegiatan pembelajaran. Meskipun terdapat berbagai kendala dalam kegiatan pembelajaran seperti cenderung rendahnya partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar, mengamati fenomena tersebut saya berupaya untuk dapat mengatasi kurangnya partisipasi belajar peserta didik dengan melakukan penelitian tindakan kelas selama pelaksanaan PPL di sekolah. Penelitian dimulai dengan adanya observasi kepada peserta didik tentang apa yang disukai dan tidak disukai dalam pembelajaran, termasuk juga menganalisis kebutuhan belajar mereka. Saya mendapatkan hasil bahwa mayoritas peserta didik kelas X-E1 di SMA Muhamadiyah 2 Yogyakarta memiliki gaya belajar auditori visual, serta menyukai pembelajaran dengan mengintegrasikan games educative yang menarik dan menyenangkan. Berdasarkan hal tersebut, saya melakukan penelitian dua siklus dengan menggunakan media permainan Wordwall sebagai upaya meningkatkan partisipasi peserta didik dalam belajar. Penelitian tindakan kelas saya lakukan bersamaan dengan praktik mengajar pada saat pelaksanaan PPL di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Adapun hasil yang saya dapatkan dalam penelitian tersebut yakni adanya peningkatkan yang signifikan terhadap partisipasi belajar peserta didik yang juga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik ketika dilakukan pembelajaran dengan media permainan Wordwall. Peserta didik cenderung lebih melek akan teknologi saat ini, mereka tidak memiliki kesulitan dalam menggunakan teknologi, sehingga media pembelajaran berbasis teknologi sangat berdampak baik pada terciptanya pembelajaran yang efektif.
ADVERTISEMENT
Selain kegiatan mengajar selama pelaksanaan PPL periode I dan II, mahasiswa PPG Prajabatan juga mendapat pengalaman dan tanggungjawan pada kegiatan non mengajar. Adapun kegiatan non mengajar yang saya lakukan ketika pelaksanaan PPL di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta yakni kegiatan rutin upacara bendera hari Senin, yang diikuti oleh kepala sekolah, guru, karyawan, dan para peserta didik di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Mahasiswa PPG Prajabatan juga mendapatkan jadwal piket 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) dan piket absen di meja resepsionis SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Kegiatan piket 5S dilakukan guna menjaga budaya positef tentang pentingnya sopan dan santun dalam lingkungan sekolah dan sebagai upaya pembiasaan baik baik setiap warga sekolah, sedangkan kegiatan piket absen dilakukan untuk mengetahui jumlah warga sekolah yang hadir dan tidak hadir disekolah beserta dengan alasannya, termasuk juga tindak lanjut pada warga sekolah yang terlambat hadir atau akan mengajukan perizinan. Pada pelaksanaan PPL periode 1, mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk mengikuti kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang bertujuan untuk meningkatkan atau memperkuat kompetensi peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan P5 yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 bertema kebudayaan Indonesia, kegiatan sekolah yang dilakukan yakni pertama, membimbing kelas untuk membuat makanan tradisional, drama klasikal, dekorasi stand, serta mempersiapkan pentas seni kebudayaan di sekolah. Setelah itu, peserta didik diarahkan untuk melakukan gelar karya produk makanan tradisioal yang telah dibuat serta menyajikan pertunjukan dengan pentas seni. Sekolah melakukan penilaian kepada performa peserta didik dalam menyajikan kebudayaan Indonesia berdasarkan tema yang telah mereka tetapkan pada masing-masing kelas. Kegiatan tersebut merupakan pengalaman pertama dan pengalaman berharga bagi para mahasiswa PPG Prajabatan dalam mengkuti kegiatan P5.
ADVERTISEMENT
Pada periode PPL 2 PPG Prajabatan mahasiswa PPG Prajabaran juga diberikan tanggungjawab non mengajar untuk mengikuti kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) bagi peserta didik baru di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, kegiatan MPLS dilakukan guna menyambut peserta didik baru sebelum mereka memulai kegiatan belajar mengajar. MPLS memiliki berbagai tujuan utama seperti membantu peserta didik dalam mengenali minat, bakat, maupun kemampuan mereka, memfasilitasi peserta didik untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolan yang mencakup fasilitas maupun sarana dan prasarana atau aspek-aspek yang ada dilingkungan sekolah, meningkatkan motivasi dan semangat belajar peserta didik baru agar dapat meraih prestasi belajar maupun prestasi dalam bidang non akademik, mewujudkan interaksi peserta didik baru dengan warga sekolah lainnya, menumbuhkan rasa percaya diri, saling menghargai, kedisiplinan sekolah, maupun menciptakan lingkungan hidup bersih dan sehat di sekolah.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa PPG Prajabatan juga diikutsertakan pada berbagai ekstrakulikuler yang ada di sekolah, seperti ektrakulikuler bidang olahraga voli, badmintoo, basket, futsal, dan lain sebagainya. Ektrakulikuler non olahraga seperi Hizbul Wathan, pencak silat, musik, dan lain sebagainya. Hal tersebut menambah pengalaman positif bagi mahasiswa PPG Prajabatan dalam mengikuti PPL di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, seperti mendapatkan pengalaman praktis tentang pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler yang berguna untuk meningkatkan potensi non akademik bagi para peserta didik. Selain itu, pengalaman keikutsertaan kegiatan ekstrakulikuler juga dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan professional bagi mahasiswa, mencakup pada kemampuan untuk merancang dan melaksanakan program yang mendukung perkembangan holistik peserta didik.
Secara umum, saya mendapatkan berbagai pengalaman yang berharga yang dapat meningkatkan kemampuan diri saya dalam mencapai 4 kompetensi guru professional mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Selain pengalaman belajar perkuliahan di kelas, pengalaman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memberikan saya banyak pengetahuan dan keterampilan baru terkait dengan tugas guru secara professional yang akan membantu diri saya untuk menjadi pendidik yang professional di masa depan.
ADVERTISEMENT
Oleh: Luhfi Nasruddin Agung Saputro
Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta