Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Guru BK Dalam Menangani Ketidakfokusan Siswa Saat Belajar
20 November 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sisilia Fortuna Aky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belajar merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua. Belajar dapat terjadi ditempat dan waktu yang berbeda, asalkan ada niat dan daya dobrak untuk belajar. Kata belajar sangat erat kaitannya dengan peserta didik, hal ini dikarenakan belajar sudah menjadi kegiatan sehari-hari bagi peserta didik, baik disekolah maupun dirumah peserta didik tetap melaksanakan pembelajarannya, entah siswa mengerjakan tugas sekolah, menulis, berhitung, membaca, dsb.
ADVERTISEMENT
Saat ini, belajar bukan lagi menjadi rutinitas yang disukai oleh peserta didik. ada beberapa hal umum menyebabkan siswa tidak menyukai rutinitas belajar mereka, diantaranya kejenuhan belajar peserta didik yang seringkali merasa bosan dengan metode pembelajaran yang selalu sama dan tidak bervariasi serta lingkungan belajar yang seringkali dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. akibat dari rendahnya konsentrasi belajar dapat menyebabkan daya pemahaman yang kurang terhadap mata pelajaran yang diterima.
Di lansir dari UM SURABAYA "Banyak orangtua yang mengeluh karena anaknya suka berlarian ketika sedang belajar, adakalanya baru satu kali menulis huruf a sudah berlarian kesana kemari dan anak mudah tergoda dengan hal yang menarik menurut mereka. Kondisi tersebut bisa dikatakan sebagai Gangguan konsentrasi belajar atau Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP).
ADVERTISEMENT
Menurut Elmi Tri Yuliandari Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UM ada beberapa faktor yang membuat anak sulit dalam berkonsentrasi sebagai berikut;
Pertama, faktor genetik dan gangguan pada masa kehamilan. Salah satu yang perlu di cek dalam mengetahui penyebab anak sulit berkonsentrasi adalah factor genetik (keturunan) dan bagaimana kondisi saat anak dalam masa kehamilan serta kelahiran anak.
Kedua, faktor kesehatan. Kesehatan fisik sangat berpengaruh pada konsentrasi belajar, apabila anak secara fisik tidak sehat maka akan sulit berkonsentrasi sehingga diperlukan asupan makanan yang bernutrisi pada masa pertumbuhan dan perkembangan serta istirahat yang cukup agar kesehatan fisik anak tetap terjaga.
Ketiga, kurangnya motivasi diri pada anak untuk belajar. Motivasi untuk belajar pada anak sangatlah penting, karena dengan adanya keinginan dari dalam diri mereka sendiri, anak akan senantiasa melakukan sesuatu termasuk belajar dengan senang sehingga segala sesuatu akan mudah untuk dilakukan dan dipahami oleh anak.
ADVERTISEMENT
Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak anak untuk melakukan sesuatu (learning by doing) dengan melibatkan anak secara aktif dalam pembelajaran sehingga anak tidak akan merasa jenuh dan akan berkonsentrasi pada pembelajaran,”sumber : Elmi , UM SURABAYA
Adapun Menurut pandangan saya Masalah ketidakfokusan siswa saat belajar merupakan hal yang perlu diperhatikan dengan serius, dan harus ada penanganan yang lebih lanjut dari masalah ini. saya melihat bahwa fenomena ini seringkali terjadi pada jenjang pendidikan SD, SMP. Hal ini tidak boleh disepelekan karena dapat mempengaruhi pribadi seseorang di masa yang akan datang.
menurut saya melalui Pandangan umum maupun pandangan khusus dari Pakar diatas dapat menjadi bahan pertimbangan Guru Bimbingan dan Konseling memiliki tanggung jawab penting dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam belajar. Guru BK dapat memberikan dukungan melalui pendekatan konseling untuk mengidentifikasi penyebab ketidakfokusan siswa, baik itu berkaitan dengan masalah pribadi, motivasi, atau lingkungan belajar. Selain itu, Guru BK juga berperan dalam memberikan strategi dan teknik untuk meningkatkan konsentrasi siswa, seperti mengatur rutinitas belajar, meningkatkan motivasi, dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif. Dengan demikian, peran Guru BK sangat penting dalam membantu siswa mengatasi masalah ketidakfokusan, sehingga mereka dapat mencapai potensi akademiknya secara optimal.
ADVERTISEMENT
Di susun oleh Sisilia Fortuna Tumbut Aky dan Prof. Dr. Andayani, M.Pd