Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dampak Buruk Sering Terpapar Konten Pornografi
14 Februari 2024 10:08 WIB
Tulisan dari Uswatun Hasanah LuQman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada era digital ini Sebagian besar aktivitas anak dan remaja tidak dapat dipisahkan dari gawai dan internet dengan banyak konten yang mengandung unsur pornografi. Selain terdapat situs khusus yang menyediakan banyak konten vulgar, di internet juga muncul berbagai macam iklan yang dapat diakses anak secara tidak sengaja, hal ini tentu saja membuat orang tua harus lebih waspada dan melakukan pengawasan ekstra sehingga anak dapat mengakses konten yang aman sesuai dengan usianya.
ADVERTISEMENT
Beberapa studi telah menunjukkan berbagai dampak buruk pornografi, mulai dari kecanduan, kerusakan otak, hingga gangguan mental.
1. Kecanduan
Kecanduan pornografi dapat berawal dari faktor ketidaksengajaan yang kemudian memunculkan rasa penasaran, sehingga mendorong anak untuk mencoba dengan sengaja. Pada tahap coba-coba ini, anak merasakan sensasi yang menyenangkan sehingga ingin mengulang perilaku yang sama (terus menyaksikan konten pornografi) secara berulang yang akhirnya menyebabkan kecanduan. Tujuannya hanya satu yaitu untuk mendapatkan sensasi menyenangkan tersebut. Kecanduan ini akan berdampak pada kerusakan otak yang cukup serius. Pornografi merupakan bentuk adiksi yang tidak dapat diamati secara langsung dengan sistem indra namun dapat menimbulkan kerusakan otak yang permanen melebihi kencanduan narkoba.
2. Kerusakan otak
Kerusakan otak yang diakibatkan oleh pornografi erat kaitannya dengan kecanduan, dan semua kecanduan menciptakan, perubahan kimia di otak, perubahan anatomi dan patologis yang menghasilkan berbagai manifestasi disfungsi otak yang secara kolektif disebut sindrom hipofrontal. Bagian otak yang diserang saat anak kecanduan pornografi adalah Pre Frontal Korteks (PFC). PFC berfungsi sebagai pusat penngendali emosi, konsentrasi, pembeda antara baik dan buruk, pengendalian diri, berpikir kiritis, membentuk kepribadian dan perilaku sosial. Bagian otak ini juga yang berfungsi dalam proses berpikir dalam merencanakan masa depan seseorang, sehingga saat anak kehilangan fungsi PFC ini maka anak dikatakan kehilangan "sistem rem" otak, yang dalam artian sederhana, anak tidak mampu mengontrol pikiran dan perilakunya.
ADVERTISEMENT
3. Perubahan Perilaku
Kerusakan pada PFC tentunya mempengaruhi perilaku individu. Perilaku yang umum ditunjukan oleh anak yang kecanduan pornografi diantaranya adalah lebih senang menyendiri/mengurung diri di dalam kamar, gugup dan menghindari kontak mata saat diajak komunikasi, malas beraktivitas, tidak mau bergaul dengan orang lain, tidak mau lepas dari gawai, marah dan bahkan mengamuk jika aktivitasnya dengan gawai diganggu atau dibatasi.
4. Gangguan Mental
Selain perubahan perilaku masalah mental yang mungkin akan dialami anak yang kecanduan pornografi diantaranya gangguan konsep diri, depresi, kecemasan sedang sampai berat, penyimpangan seksual dan perilaku kekerasan.
Mengingat begitu banyak dampak negatif kecanduan pornografi, maka upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua maupun lingkungan sekitar adalah dengan melakukan pengawasan ekstra, membekali anak dengan kasih sayang juga ilmu agama serta seks edukasi sesuai dengan tahap perkembangan, meletakkan komputer di ruang keluarga, memasang aplikasi pengaman pada gawai serta melatih anak untuk mengakses internet dengan aman dan sehat. Jika anak dan remaja telanjur kecanduan pornografi maka orang tua dapat melakukan pendampingan dan pengawasan untuk penghentian secara bertahap dengan didampingi oleh professional. Namun jika kecanduan sudah sampai menyebabkan kerusakan otak cukup serius maka dapat dilakukan berbagai bentuk terapi yang dilakukan oleh professional.
ADVERTISEMENT