Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Waspada dan Cegah Terjadinya Burn Out Syndrom
15 Februari 2024 9:03 WIB
Tulisan dari Uswatun Hasanah LuQman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap orang akan berupaya maksimal agar dapat menyelesaikan target yang menjadi tanggung jawabnya di tempat kerja. Namun upaya maksimal ini sering tanpa disadari muncul dalam bentuk kerja berlebihan agar dapat mencapai target yang diberikan oleh atasan. Tidak jarang kemudian pada satu titik tertentu banyak pekerja sering mengeluh kelelahan, dan situasi ini biasanya dipicu karena upaya kerja kurang dihargai, kurang mendapat dukungan dari atasan, perlakuan yang tidak adil, peran dan distribusi tugas yang tidak jelas, deadline yang mepet, hinggga lingkungan kerja yang toxic atau manajemen lingkungan kerja yang tidak sehat. Bu
ADVERTISEMENT
Jika sering merasa Lelah saat berhadapan dengan setumpuk pekerjaan, anda perlu mewaspadai munculnya BOS (Burn Out Syndrom). Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental maupun emosional, yang disebabkan oleh stres yang berkepanjangan atau berulang dan umumnya terjadi disebabkan oleh masalah di tempat kerja dan belum berhasil dikelola. Organisasi Kesehatan dunia (WHO) telah memasukkan burnout dalam International Classification of Diseases (ICD-11) sebagai fenomena pekerjaan, sebagai kondisi non medis. Kondisi burnout ini secara umum ditandai dengan tiga dimensi yaitu munculnya perasaan kehabisan energi atau kelelahan, peningkatan jarak mental terhadap pekerjaan atau perasaan negatif dan sinis terkait pekerjaan dan penurunan kinerja secara professional.
Kondisi burnout perlu ditangani dengan tepat karena dapat memengaruhi kinerja dan profesionalitas kita dalam bekerja, penurunan motivasi serta dapat menyebabkan munculnya masalah Kesehatan mental yang menetap. Secara sederhana mengatasi burn out dapat dilakukan dengan pendekatan “3R”
ADVERTISEMENT
Adapun cara untuk mencegah terjadinya burnout
1. Menyadari Batasan diri dan berani mengatakan “TIDAK”
Pekerja perlu menyadari batas kemampuan diri dalam bekerja, sehingga tidak menerima semua beban pekerjaan yang diberikan termasuk yang bukan bagian dari jobdesknya. Berani mengatakan “TIDAK” memang Sesuatu yang menantang namun tidak ada salahnya kita menolak beberapa pekerjaan yang bukan merupakan bagian dari tanggung jawab divisi kita sehingga beban kerja juga ikut berkurang.
2. Gunakan skala prioritas
Salah satu hal yang paling efektif dalam menyelesaikan pekerjaan adalah dengan menyusun prioritas kerja yang harus diselesaikan. Kita dapat menyusun list pekerjaan menggunakan strategi deadline ataupun dengan menyelesaikan pekerjaan yang dirasa paling mudah lebih dahulu.
ADVERTISEMENT
3. Tetap melakukan interaksi
Interaksi dengan lingkungan sekitar merupakan salah satu cara mendistraksi diri dari stres yang dirasa saat bekerja.
4. Manajemen Waktu
Atur waktu anda dengan baik, jika sudah waktunya beristirahat maka manfaatkan waktu istirahat tersebut dengan baik, kurangi melakukan hal-hal yang bersifat pribadi saat bekerja.
5. Manajemen stres
Manajemen stres dapat dimulai dengan mengidentifikasi stresor dan gejala stres yang sering muncul, mengembangkan pola hidup sehat dengan makanan yang bergizi, tidur dan istirahat yang cukup. Saat kelelahan muncul lakukan sedikit perengangan dan relaksasi dengan napas dalam dan juga distraksi yang dapat dilakukan dengan berjalan-jalan keluar ruangan, menikmati makanan atau berinteraksi dengan lingkungan sekitar