Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Nonton Film Long Shot, Satu Studio Tertawa
9 Mei 2019 23:16 WIB
Tulisan dari Uwan Urwan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sosok Charlotte (Charlize Theron) cukup memukau dalam film Long Shot. Saya awalnya berpikir kalau film bertema politik selalu harus serius dan membuat saya harus menoton berkali-kali untuk paham maksudnya. Namun, film bertema komedi romantis ini memang saya patut acungi jempol.
ADVERTISEMENT
Dengan mengambil tema politik dengan sudut pandang lain ternyata menarik juga. Tampaknya Jonathan Levine, Sutradara film Long Shot, cukup elegan membuat alur cerita terasa ringan. Ditambah banyolan dewasa yang membuat satu ruangan tertawa.
Fred (Seth Rogen) berperan sebagai pasangan Charlotte. Mulanya Charlotte akan dicalonkan jadi presiden Amerika Serika periode selanjutnya. Kemudian, demi mendapatkan citra yang baik untuk didukung masyarakat, ia dan rekan memberi masukan untuk melakukan ini dan itu, tidak melakukan ini dan itu agar citranya tetap baik. Bahkan untuk urusan makan pun harus diatur.
Pencitraan untuk dikonsumsi publik memang perlu untuk mendapat suara. Sebab di zaman modern ini mendapatkan kepercayaan dari masyarakat cukup sulit apalagi dengan perkembangan teknologi. Semua hal-hal yang pernah diposting akan dipertanyakan kembali.
ADVERTISEMENT
Baca juga : Review Film Dukun
Melalui sebuah pertemuan di sebuah acara eksklusif, Fred yang kehilangan pekerjaannya dipertemukan dengan Charlotte. Dan terjadilah sebuah insiden yang cukup kocak dan kalau terjadi di kehidupan nyata pasti tidak dapat dilupakan. Sejak bertemu dengan Fred, kehidupan politiknya pun berubah. Mulai dari perilakunya, hubungan percintaannya, sampai pada pola pikirnya. Fred membawa perubahan pada diri Charlotte karena mereka slaing kenal sejak kecil.
Dari situ juga ada pergolakan batin yang dihadapi Charlotte dan Fred. Keduanya berada di sisi berseberangan. Banyak sindiran satir sebenarnya di dalma film ini kalau saya perhatikan. Mulai dari sikap jurnalis yang harus menjunjung tinggi kejujuran, kalau bisa tidak goyah dengan tawaran menggiurkan bernama harta dan jabatan. Begitu pun posisi Charlotte, di mana ia akan menjadi calon presiden berikutnya. Godannya cukup berat, mulai dari harus menghapus pasal sampai bekerjasama dengan orang-orang yang punya misi khusus untuk memperkaya diri dengan memanfaatkan posisinya.
ADVERTISEMENT
Film Long Shot baru berupa kisah kecil tentang dunia perpolitikan yang ada di dunia. Masih di permukaan sekali. Kalau kamu sudah melihat film dokumenter Sexy Killer, pasti tahu kalau di dunia politik banyak hal bisa dipengaruhi. Dengan kekuasaan, segala hal bisa didapatkan dengan mudah. Sementara orang kecil tidak punya kuasa untuk itu.
Oh ya, sayangnya kalau kamu berusia di bawah 18 tahun, tidak diperkenankan untuk menonton sebab ada beberapa adegan dewasa yang belum wajib kamu lihat. Dan secara keseluruhan film ini sangat menarik untuk ditonton, cukup ringan, kocak, dan menghibur.