Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pendidikan ala Gontor
12 April 2023 6:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ahmad Varis Farhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dari gontor kita ajar dunia
Dengan peradaban Gontory.
Inilah cita-cita besar yang terus menggelorakan
ADVERTISEMENT
Jiwa seluruh penghuni pondok
(Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A.).
Pondok modern Darussalam gontor atau disingkat dengan PMDG, merupakan lembaga pendidikan islam yang bersistemkan Asrama, kyai sebagai sentral figurnya, dan masjid sebagai titik pusat yang menjiwainya.
Di dalam pondok modern Darussalam Gontor kyai, guru, dan santri, hidup di dalam satu lingkungan dan kawasan dengan penuh damai, tentram nan sejahtera. Dan di dalamnya tidak ada kesenjangan sosial di antara satu sama lain baik dari kiai ke guru, guru ke murid, melainkan mereka hidup dengan penuh kerukunan seperti halnya keluarga di dalam rumah tangga.
Pondok modern Darussalam gontor yang kerap disapa dengan Gontor, sangat selalu memperhatikan pendidikan di banding pengajaran. Kenapa demikian? Karena di dalam pendidikan itu sudah pasti ada yang namanya pengajaran.
Dan di dalam pengajaran belum tentu ada yang namanya pendidikan, karena mungkin saja, bisa jadi seorang pengajar hanya memberikan pengajaran-pengajaran saja yang sifatnya hanya secara tekstual dan tersurat saja. Dan bisa jadi tidak memperhatikan etika atau akhlak anak didiknya.
ADVERTISEMENT
Sudah Sembilan puluh tahun lebih Gontor berdiri, dan dari dulu sampai di dewasa ini kiai, guru, dan santri selalu hidup berdampingan dalam kompleks pesantren. Dan selalu memberikan inovasi-inovasi baru demi membangun dan mengembangkan pondoknya. Dan di dalamnya saling bekerja sama dalam hal kebaikan demi perkembangan pondoknya dan yang paling penting yaitu terealisasikannnya ukhuwah islamiahnya.
Dan gontor selalu memberikan wadah-wadah yang aktual bagi seluruh elemen yang ada di dalamnya. Bukan hanya kepada santri, bahkan guru dan kiai pun demikian. Contoh misalnya kiai diberikan tanggung jawab atau amanat untuk memimpin pondok, beliau bukan hanya sekadar memegang amanat kepemimpinan tetapi melainkan beliau harus belajar bagaimana caranya memimpin dan bagaimana cara memanage semua elemen-elemen yang ada di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Dan ketika guru diberikan tanggung jawab untuk mengajar santrinya, beliau bukan hanya sekadar mengajar melainkan beliau juga harus belajar dan bagaimana caranya mengajar santrinya. Karena hakikat dari mengajar adalah belajar, dan ketika seorang guru mengajar maka dia akan menemukan kekurangan-kekurangan tentang dirinya yang mana apabila ada murid yang bertanya kemudian dia tidak bisa menjawabnya.
Inilah sebuah pendidikan dan pengajaran yang ada di gontor, santri pun demikian mereka mendapatkan amanat dari orang tuanya yaitu belajar. Selain mendapatkan amanat dari orang tua mereka, mereka pun mendapatkan amanat dari pondok yaitu mematuhi segala peraturan yang ada di pondok dan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai islami dan gontori. Dan mereka pun ada yang diberikan amanat untuk menjaga unit-unit usaha, tidak lain dan tidak bukan tujuannya yaitu sebagai pendidikan baginya. Dan untuk menggali potensi-potensi yang ada di dalam dirinya.
ADVERTISEMENT
Pendidikan yang ada di gontor sangat aktual sekali, karena setiap gerak-gerik santrinya selalu di awasi dan selalu di pantau selama dua puluh empat jam. Dan apabila mereka berbuat salah dan melenceng, mereka selalu diingatkan dan di tahdib. Walaupun permasalahan itu sangat kecil sekali, tidak menutup kemungkinan Gontor menyepelekannya. Melainkan, selalu memperhatikan, mengawasi, bahkan mengevaluasi dan menghukumnya kesalahan-kesalahan yang ada baik kecil maupun besar.
Di dalam pendidikan Gontor sebagaimana yang di katakan Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi M.A. yang di atas, bahwasanya gontor memberikan pendidikan dan pengajaran kepada santrinya tidak hanya berimpek kepada dirinya saja dan pondok nya. Melainkan dia harus bisa mengajar dunia dengan peradaban gontori dan selalu memberikan hal-hal yan positif dan bermanfaat bagi yang lain. Dan inilah salah satu cita-cita terbesar Gontor yang harus diwujudkan dan direalisasikan oleh setip individu.
ADVERTISEMENT
Di PMDG semua belajar dan berlatih; mengajar dan melatih;
Insya Allah semua akan mengalaminya di masyarakat.
Mereka menikmati, tapi juga
Menilai dan mengomentari.
Inilah seuntai kata dari (K.H. Hasan Abdullah Sahal).