Konten dari Pengguna

Cerewet dan Pendiam: Hubungan yang Saling Melengkapi

Vatmaya Mutiara
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Jurusan Teknik Grafika Penerbitan.
18 Juli 2023 20:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vatmaya Mutiara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pasangan yang bergandengan (Sumber; Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan yang bergandengan (Sumber; Pixabay)
ADVERTISEMENT
Perasaan cinta dan hubungan antarmanusia telah menjadi subjek penelitian dan pemujaan sejak zaman kuno. Dalam pencarian pasangan hidup, sering kali kita mencari seseorang yang memiliki kepribadian yang sesuai dengan kita.
ADVERTISEMENT
Tetapi apakah ada dasar ilmiah yang memperkuat anggapan bahwa cerewet dan pendiam bisa menjadi pasangan yang saling melengkapi?
Menurut penelitian dari University of California, San Diego, tampaknya ada hubungan antara gen tertentu dengan tipe kepribadian tertentu, dan ini mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk menjalin hubungan dengan tipe kepribadian yang berbeda.
Menurut hasil penelitian, orang yang membawa versi gen yang disebut CYP2A6 cenderung memiliki sifat ekstrovert atau terbuka. Sementara itu, orang yang tidak membawa gen ini lebih cenderung memiliki sifat introvert.
Ini dapat menjelaskan mengapa sering kali kita melihat pasangan yang satu cerewet dan yang lainnya pendiam. Dalam ilmu psikologi, fenomena ini dikenal sebagai heterofili, yang berarti menarik atau tertarik pada orang yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan diri kita.
Ilustrasi pasangan mendengarkan musik bersama. Foto: Shutterstock
Dr. James Fowler, seorang profesor genetika medis dan ilmu politik di University of California, San Diego, menyatakan, "Inilah yang membuat orang menjadi heterofili atau menyukai hal yang berbeda dengannya."
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tentang hubungan antara gen dan kepribadian memang menarik dan dapat memberikan wawasan baru tentang dinamika hubungan antarmanusia.
Dalam konteks ini, pernyataan "Seorang pendiam jodohnya pasti kebanyakan seorang yang cerewet" menjadi menarik untuk diperdebatkan.
Kita sering mendengar cerita tentang pasangan yang tampaknya bertolak belakang dalam sifat dan kepribadian mereka. Bagaimana bisa dua orang yang begitu berbeda bisa saling melengkapi dan menjalin hubungan yang kuat?
Salah satu penjelasan mungkin adalah bahwa karakteristik kepribadian yang berbeda ini membawa keberagaman dan keseimbangan dalam hubungan.
Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Misalnya, sifat ekstrovert seorang pasangan bisa membantu memecah keheningan dan menciptakan atmosfer yang lebih hidup dan ceria, sementara sifat introvertnya dapat membawa ketenangan dan refleksi dalam hubungan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, kedua karakteristik ini berfungsi sebagai komplementer, mengisi kekosongan satu sama lain dan menciptakan keselarasan.
Namun, tidak semua hubungan antara cerewet dan pendiam berjalan mulus. Seringkali, perbedaan dalam komunikasi dan gaya berbicara dapat menimbulkan hambatan dalam berinteraksi.
Si cerewet mungkin merasa terabaikan oleh pasangan yang lebih pendiam yang cenderung lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Di sisi lain, si pendiam mungkin merasa kewalahan atau terganggu oleh kebisingan dan aktivitas yang tinggi dari pasangan yang cerewet.
Penting untuk diingat bahwa meskipun gen dan kepribadian dapat memberikan pandangan tentang kemungkinan seseorang untuk tertarik pada tipe kepribadian yang berbeda, bukan berarti bahwa ini adalah aturan yang mutlak.
Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Setiap hubungan adalah unik dan kompleks, melibatkan banyak faktor lain seperti nilai-nilai, minat, dan tujuan bersama. Ada juga faktor lain yang mempengaruhi kesesuaian dan keseimbangan dalam hubungan, seperti kompatibilitas emosional, komunikasi yang efektif, dan keberanian untuk berkomitmen dalam menghadapi tantangan bersama.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah hubungan, penting untuk saling menghormati dan menerima perbedaan satu sama lain, dan terus berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kebahagiaan bersama.
Jadi, apakah cerewet dan pendiam bisa menjadi pasangan yang saling melengkapi? Jawabannya mungkin adalah iya, tapi dengan catatan penting: perbedaan tersebut perlu dikelola dengan bijaksana dan saling pengertian.
Dalam menghadapi perubahan teknologi, sosial, dan ekonomi yang cepat, Generasi Z telah menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Mereka mungkin membawa sifat ekstrovert atau introvert, tetapi kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi masa depan yang tidak pasti.
Jadi, mari kita dukung dan hormati perbedaan satu sama lain dalam hubungan kita, dan bersama-sama kita akan menjalani perjalanan hidup yang penuh warna dan kebahagiaan.
ADVERTISEMENT