Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dari Limbah Kopi Disulap Jadi Tas Kulit
25 Juli 2024 9:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Vioni Derosya PhD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ternyata tas kulit tidak hanya dibuat dari kulit hewan saja. Limbah kopi berupa kulit buah dan bubuk kopi hasil samping industri kopi dapat diolah menjadi kulit yang disebut kulit vegan. Penggunaan kulit vegan dari limbah kopi tentu lebih ramah lingkungan serta berkelanjutan (sustainable).
ADVERTISEMENT
Awal mula pemanfaatan limbah kopi
Konsumsi kopi yang naik dengan naiknya jumlah kedai dan usaha kopi berarti juga menaikkan limbah kopi. Limbah kopi didapat dari proses pemisahan biji kopi dengan fuli dan kulit kopi. Bagian ini masih mengandung cairan serta komponen organik lainnya.
Kandungan gula dari bagian ini dapat dimanfaatkan bagi bakteri untuk berkembang biak serta membentuk jaringan-jaringan kecil selulosa atau microfiber. Lapisan tipis ini membentuk serat yang saat dikumpulkan mirip dengan lembaran kulit. Kulit vegan dari limbah kopi kemudian dilapis agar tahan air dan tidak gampang rusak.
Perusahaan ini bermula dari kegiatan mahasiswa yang berlanjut hingga pembinaan oleh Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (LPIK ITB).
ADVERTISEMENT
Limbah kopi dari industri kopi yang mengandung komponen organik dapat diuraikan oleh mikroba. Dengan bantuan bakteri Acetobacter, perusahaan asli Indonesia, Bell Society, mengolah limbah kopi menjadi kulit yang telah digunakan untuk membuat tas dan sepatu.
Dampak penggunaan limbah kopi sebagai kulit vegan
Selain mengurangi limbah industri kopi berupa kulit dan bubuk kopi, pemanfaatan limbah kopi dinilai lebih ekonomis dari segi bahan baku serta ramah lingkungan. Penggunaan kulit vegan juga mengurangi limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya) dari proses penyamakan kulit hewan.
Salah satu limbah dari proses penyamakan yang dikategorikan ke dalam limbah B3 adalah limbah kromium. Adapun dampak dari akumulasi limbah kromium hasil penyamakan kulit dapat dibaca lebih lanjut pada tulisan bioakumulasi .
Penggunaan air dalam proses pembuatan lapisan selulosa oleh bakteri menggunakan sedikit air. Air yang digunakan hanya 10% dari jumlah air yang digunakan dalam proses penyamakan kulit hewan. Artinya limbah cair dari pembuatan kulit vegan ini tidak sebanyak limbah penyamakan kulit hewan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penggunaan kulit vegan sangat cocok untuk industri pakaian dan perubahan mode yang terjadi cepat saat ini. Material vegan leather biasanya bertahan 4-10 tahun. Kulit dari olahan limbah mudah terurai di lingkungan dan tidak menumpuk seperti kulit imitasi dari plastik.