Tips Mudah bagi UKM yang Ingin Beralih ke Jualan Online

Sumber gambar: Freepik

Pandemi COVID-19 yang kini masih menyerang dunia membawa dampak yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini juga sangat dirasakan bagi UKM yang kesulitan untuk terus berjualan karena adanya larangan untuk membuka toko dan PSBB yang sedang berlaku. Tentu saja hal ini jadi pukulan keras, mengingatkan kita semua kalau sebetulnya masih ada banyak kekurangan dari berjualan secara offline. Timbul pertanyaan, apakah beralih ke bisnis online lebih menguntungkan?

Betul memang kalau bisnis online lebih menguntungkan, terutama dalam kondisi terkini. Asalkan dilakukan dengan benar, bisnis online bisa dimulai oleh siapa saja, terlepas dari produk yang dijual. Jika Anda masih ragu dan belum sepenuhnya memahami cara kerja bisnis online, ada beberapa hal yang harus Anda pelajari terlebih dulu.

Mengapa jualan online?

Berbeda dengan berjualan di toko atau kios fisik, beralih ke konsep jualan online lebih mudah serta dapat menekan lebih banyak biaya operasional. Tidak lagi perlu membayar uang sewa toko dan tidak dibutuhkan karyawan dalam jumlah banyak. Bahkan, sangat mungkin untuk berjualan online meskipun hanya dilakukan seorang diri.

Berjualan online juga sangat efektif bagi UKM, terutama di masa yang sulit ini. Anda dapat dengan mudah menjangkau lebih banyak pembeli. Selain itu, bisnis online juga bisa dilakukan di mana saja, termasuk di rumah.

Kembangkan digital presence

Walaupun kini terhalang untuk membuka toko offline, tetapi saat ini merupakan momen yang tepat untuk bisa mengembangkan digital presence dan brand awareness dari bisnis UKM Anda. Bagaimana caranya? Cukup mudah, apalagi jika Anda sudah memiliki akun media sosial yang aktif memasarkan produk yang dijual.

Produksi dan upload konten-konten menarik untuk profil media sosial bisnis Anda, contohnya seperti foto produk, tutorial, video singkat, dan infografik. Hubungkan juga dengan topik-topik yang mengangkat produk Anda. Misalnya, buatlah video cara menyetem gitar bagi Anda yang menjual gitar.

Dengan begitu, akan semakin banyak orang yang mulai mengenal brand dan toko Anda. Beritahukan juga link atau call to action yang bisa langsung mengantarkan audiens ke landing page atau marketplace toko online Anda.

Mengontrol stok barang

Kebiasaan berbelanja masyarakat Indonesia di tengah pandemi tidak seperti sebelumnya. Ada lonjakan besar bagi UKM yang bergerak di bidang makanan, minuman, dan bahan pokok. Tetapi, hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk bidang bisnis lainnya.

Maka dari itu, penting sekali untuk tetap mengontrol stok barang di kala berjualan online. Jangan sampai stok melebihi atau kurang dari permintaan pasar. Ini juga krusial untuk menghindari terjadinya kerugian.

Perluas channel jualan online

Cara paling umum untuk berjualan online adalah dengan bergabung ke dalam online marketplace. Selain bebas biaya, Anda juga bisa menjual produk secara masif melalui marketplace ini. Satu saja tidak cukup, Anda bisa masuk ke beberapa bahkan semua online marketplace yang tersedia. Pastinya akan semakin meningkatkan exposure produk yang dijual.

Pastikan saja untuk selalu mengecek pesanan, jangan sampai ada yang terlewatkan. Setiap marketplace juga punya regulasi, event, dan fitur yang berbeda, sehingga bisa Anda manfaatkan dengan maksimal.

Manfaatkan bantuan teknologi

Bagi UKM yang mempekerjakan beberapa karyawan, pastinya akan sangat sulit untuk bekerja dengan sistem work from home (WFH). Tetapi, ini bukanlah hal yang mustahil. Anda perlu untuk memanfaatkan teknologi dalam menjalankan operasional bisnis, contohnya seperti online worksheet di mana para karyawan bisa secara langsung mengisi data.

Komunikasi juga jadi lebih mudah dengan menggunakan aplikasi online chatting. Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi video conference untuk bisa memantau setiap progress operasional bisnis. Hal ini juga berlaku dalam pemasaran produk, bahkan Anda bisa berjualan lewat siaran live di media sosial.

Tetap prioritaskan keselamatan

Aspek terpenting dalam berjualan online adalah tetap menjamin keselamatan. Maksudnya yaitu menomorsatukan kesehatan para pekerja, seperti dengan meliburkan mereka jika sedang sakit, menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan masker saat bekerja.

Tetap patuh terhadap imbauan pemerintah dan protokol kesehatan yang sudah dibuat. Alhasil, para pembeli pun juga tetap yakin dengan kualitas barang yang dibeli, sekaligus jauh dari rasa khawatir akan kontaminasi virus.