Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sekilas Mengenai Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
10 Juni 2021 21:53 WIB
Tulisan dari Vetti Rina Prasetyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) telah diluncurkan oleh Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 lalu dalam rangka menyiapkan lulusan pendidikan tinggi yang tangguh dalam menghadapi perubahan.
ADVERTISEMENT
Merdeka belajar adalah memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, dan merdeka dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi vang berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai.
Institusi perguruan tinggi di Indonesia dituntut untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman, perguruan tinggi diharuskan untuk mengaplikasikan Tri Dharma dengan menerapkan kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).
Kunci keberhasilan perguruan tinggi dalam mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka adalah adanya kurikulum yang adaptif dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Kemudian, perlu adanya kolaborasi dan kerja sama antara program studi dengan pihak lain yang dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk 1 (satu) semester (setara dengan 20 SKS) menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; dan paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar perguruan tingginya.
Saat ini program MBKM tersebut telah mulai diterapkan oleh sejumlah perguruan tinggi. Namun untuk dapat menerapkan kebijakan ini, perguruan tinggi harus mempersiapkan diri agar dapat menjalankan program ini sesuai dengan karakteristik perguruan tinggi dan sumberdaya yang dimiliki.
Perguruan tinggi harus menentukan kebijakan yang menjadi panduan bagi program studi yang dinaunginya, termasuk di antaranya mengenai dukungan terhadap pembelajaran lintas prodi dan alokasi penggunaan dana, serta menjamin mutu lulusan tidak akan menurun dengan menjalankan program ini.
ADVERTISEMENT
Pimpinan perguruan tinggi juga dapat mencarikan mitra yang sesuai untuk seluruh prodi yang ada. Sementara itu, program studi harus menyelaraskan kurikulumnya agar memungkinkan mahasiswa secara mandiri dapat memilih 3 (tiga) semester belajar lintas prodi dan/atau luar perguruan tinggi.
Prodi juga harus melakukan penjaminan mutu bahwa lulusan yang dihasilkan tetap memperoleh capaian pembelajaran yang telah ditentukan. Prodi perlu melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan mitra untuk melaksanakan Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) dalam Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) agar mendukung pemerolehan capaian pembelajaran yang diinginkan.
Tujuan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
Kebijakan MBKM dilaksanakan dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga perguruan tinggi dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal. Kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan link and match dengan dunia usaha dan dunia industri, serta untuk mempersiapkan mahasiswa dalam dunia kerja sejak awal (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, 2020).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut kebijakan MBKM bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan Jaman, serta menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Kampus Merdeka
Kegiatan proses pembelajaran di luar program studi dalam Kampus Merdeka antara lain: magang atau praktik kerja, proyek di desa, pertukaran pelajar, riset, wirausaha, studi independen, proyek kemanusiaan dan mengajar di sekolah.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang kemudian akrab disebut dengan istilah MBKM memang menjadi peluang sekaligus tantangan. Tidak hanya untuk mahasiswa namun juga dosen sekaligus institusi atau perguruan tinggi tempat program tersebut dijalankan.
MBKM menjadi angin segar sebab memberi kebebasan yang maksimal bagi perguruan tinggi untuk berkembang, kreatif, dan melakukan berbagai inovasi. Hal ini sesuai dengan tujuan dari Menteri Pendidikan, yakni Bapak Nadiem Makarim yang ingin mencetak lulusan yang mampu menjawab tuntutan zaman.
ADVERTISEMENT
Adanya kebijakan ini kompetensi lulusan akan meningkat, baik keterampilan nonteknis (soft skills) maupun teknis (hard skills), sehingga lulusan lebih siap dan selaras dengan kebutuhan zaman, serta lebih cakap sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Program pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Dengan demikian implementasi kebijakan MBKM dibutuhkan adanya kolaborasi dan kerja sama dan kolaborasi dengan mitra atau pihak lain yang berkaitan dengan bidang keilmuannya dan turut serta dalam mendukung capaian pembelajaran yang diinginkan. (Vetti Rina – Pranata Humas Muda LIPI)