Kesulitan Berkomunikasi Mahasiswa Pendidikan Matematika

Foto oleh cottonbro studio: https://www.pexels.com/id-id/foto/meja-tulis-sekolah-tidak-berwajah-mahasiswa-4769486/gg

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau pesan dari satu orang atau lebih kepada orang lain. Komunikasi merupakan aspek yang sangat penting dalam setiap bidang kehidupan. Komunikasi yang efektif merupakan sebuah kunci dalam kehidupan sosial termasuk dalam dunia pendidikan yang dimana terdapat interaksi antar murid dan guru didalamnya. Sebagai calon pendidik, mahasiswa pendidikan matematika dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik itu secara lisan maupun tulisan. Berkomunikasi bagi mahasiswa Pendidikan Matematika sering kali menjadi hambatan besar dalam proses pembelajaran bahkan pengajaran. Sedangkan salah satu hal yang sangat diperlukan untuk dimiliki mahasiswa pendidikan atau bisa disebut calon guru ialah skill public speaking atau komunikasi yang baik.

Komunikasi yang baik sangat diperlukan bagi setiap guru agar apa yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Public speaking juga sangat berguna untuk mencerminkan diri kita serta meningkatkan pola berpikir kritis. Sebagai mahasiswa pendidikan matematika sering kali kita terkendala dalam mengkomunikasikan konsep-konsep abstrak yang kita pahami kepada orang lain, baik itu dosen,saudara,bahkan kepada sesama teman mahasiswa. Matematika dengan caranya yang sangat sistematis, abstrak, dan logis sangat memerlukan bahasa yang tepat karena tidak semua orang dapat dengan mudah memahaminya. Sedangkan sebagai calon pendidik nantinya kita diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep matematika dari mulai yang biasa sampai yang kompleks menjadi mudah dipahami sehingga menghilangkan pemikiran bahwa matematika merupakan suatu pelajaran yang menyeramkan dan sulit untuk dimengerti. Dengan komunikasi sangat memudahkan kita untuk bisa menyebarluaskan keindahan dan keseruan yang ada di matematika.

Banyak kendala yang dialami mahasiswa dalam menyampaikan konsep matematika. Terutama saat berhadapan dengan simbol-simbol yang memiliki arti-arti tertentu seperti “v” yang dibaca disjungsi dan memiliki arti "atau" yang digunakan sebagai kata penghubung dalam logika matematika. Banyak mahasiswa maupun mahasiswi menganggap komunikasi merupakan hal yang tidak terlalu diperlukan untuk dikuasai. Mereka menganggap bahwa memahami teori serta konsep abstrak matematika saja sudah cukup. Matematika juga tidak hanya membahas tentang simbol-simbol maupun rumus saja, melainkan tentang terima serta konsep yang juga sering kali menjadi kendala mahasiswa dalam mengkomunikasikan hal tersebut baik secara lisan maupun tulisan.

Selain itu juga sangat susah untuk menghubungkan bahasa sehari-hari yang bisa dibilang sangat fleksibel dengan bahasa matematika yang dimana berisi angka, rumus,simbol, grafik yang sulit untuk dimengerti orang awam. Orang yang berfokus pada matematika mungkin akan terbiasa mengerti arti simbol-simbol tersebut beda dengan orang yang sudah terbiasa menganggap matematika itu sulit. Bahkan terkadang, ketika mahasiswa berhadapan dengan materi kompleks seperti mereka harus menjelaskan Teorema atau hal yang membutuhkan imajinasi dalam memahaminya, mereka sering kali kesulitan dalam menemukan kata-kata yang tepat untuk digunakan agar seseorang dapat memahami apa yang mereka ingin sampaikan. Bahasa sederhana sangat diperlukan karena selain mudah dipahami juga dapat dijadikan alat untuk berinteraksi dengan akrab kepada orang lain.

Menjadi calon guru matematika sangat dituntut untuk menguasai berbagai jenis gaya belajar. Selain kita harus bisa mengkomunikasikan rumus-rumus abstrak kita juga diharuskan dapat menggambarkan serta mengkomunikasikan visualisasi yang ada dalam matematika seperti diagram dan grafik. Yang dimana komunikasi visual sangat penting bagi calon guru matematika agar dapat menyajikan konsep matematika dengan sempurna. Matematika dengan segala konsep dan materi nya yang kompleks yang memerlukan pemahaman dan logika yang tidak mudah untuk dijelaskan melalui komunikasi sederhana atau bahasa sehari-hari seperti kalkulus, geometri, dan aljabar yang dimana materi tersebut sudah sangat kompleks. Orang yang memiliki kemampuan pun sering merasa kesulitan untuk menyampaikan apalagi orang yang tidak memiliki kemampuan dasar matematika atau mungkin mereka sudah mengetahui tetapi tidak mencari tau lebih dalam teorema-teorema yang ada didalam matematika sudah dapat dipastikan mereka akan merasa kesulitan dalam memahami maupun menyampaikan.

Untuk mengatasi hal tersebut sangat diperlukan berlatih public speaking secara serius bagi mahasiswa Pendidikan Matematika. Public speaking yang baik sangat berguna untuk mengkomunikasikan ide-ide maupun konsep-konsep abstrak menjadi lebih efektif apabila dijelaskan secara lisan maupun tulisan. Pelatihan bagi calon guru matematika dalam cara penyampaian dapat membantu banyak orang untuk mengurangi kesulitan mereka dalam memahami konsep matematika. Keserasian antara penguasaan materi dan penguasaan dalam penyampaian sangat baik dalam mendukung kegiatan belajar dan mengajar. Sebagai calon guru matematika kita harus mampu menerangkan konsep-konsep matematika dengan lebih menyenangkan dan mudah untuk dipahami bagi siswa dimasa depan.