Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Ekonomi Hijau: Apa Langkah Konkrit Indonesia Pasca KTT G20?
24 November 2022 21:25 WIB
Tulisan dari Ikbar Allam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Negara-negara yang tergabung dalam G20 diantaranya Meksiko, India, Australia, Kanada, Italia, Jerman, Argentina, Jepang, Brasil, Republik Korea, Afrika Selatan, Rusia, Arab Saudi, Amerika Serikat, Tiongkok, Inggris, Perancis, Turki, Indonesia, dan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Pada acara G20 Indonesia yang diselenggarakan di provinsi Bali mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”. Tujuan dari pada tema tersebut adalah mengajak seluruh dunia untuk saling membantu dalam bangkit tumbuh lebih tangguh secara bersama-sama.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Keuangan terdapat banyak manfaat dari Indonesia sebagai anggota G20. Salah satu manfaatnya adalah Indonesia dapat mengetahui informasi daripada negara lain terkait kebijakan ekonomi, perkembangan serta pertumbuhan ekonomi dalam lingkup global, dan potensi ancaman atau efek yang akan dihadapi.
Dengan manfaat tersebut, Indonesia dapat lebih dulu mengambil sikap yang terbaik dan akurat dalam kebijakan ekonomi. Selain itu, dalam melangsungkan kepentingan Indonesia baik yang berpengaruh secara langsung bagi masyarakat, Indonesia bisa mendapatkan dukungan dari negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
Dalam agenda KTT G20 Indonesia, Presiden Joko Widodo menyuarakan kembali terkait masalah ekonomi dan energi hijau. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo dalam forum terhormat tersebut mengajak seluruh kepala negara anggota G20 untuk saling bekerja sama dalam mewujudkan ekonomi hijau yang komprehensif, yang dilaksanakan di Taman Hutan Raya Bali pada hari Rabu (16/11/2022).
Green Economy atau ekonomi hijau adalah suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan .
Presiden Joko widodo dalam forum tersebut mengatakan “Ini adalah wujud konkrit untuk perubahan iklim. Oleh karena itu, tadi saya sampaikan, Indonesia mengajak seluruh kepala negara anggota G20 untuk saling berkolaborasi, bekerja sama dalam rangka aksi nyata untuk pembangunan ekonomi hijau yang inklusif"
ADVERTISEMENT
Optimisme Presiden Joko Widodo mengajak seluruh kepala negara anggota G20 untuk mewujudkan ekonomi hijau, didukung dengan adanya sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. Namun, apabila tidak dapat dimanfaatkan dengan baik maka suatu saat akan habis. Dengan adanya ekonomi hijau yang rendah emisi akan melahirkan kondisi masyarakat yang lebih baik serta mewujudkan keadaan sosial dalam rangka meminimalisir kerusakan ekologi dan risiko lingkungan.
Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20, memiliki kesempatan yang sangat besar untuk menawarkan investasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Visi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) merupakan salah satu cara untuk merealisasikan visi Indonesia 2045 yakni pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Dengan visi tersebut, dapat disimpulkan bahwa IKN Nusantara tidak hanya pemindahan ibu kota negara saja, akan tetapi sebagai katalis kemajuan Indonesia. Salah satunya dengan mewujudkan smart city yang ramah lingkungan, sehingga IKN dapat menjadi sesuatu yang sentral dalam terciptanya green economy. Oleh karena itu, diharapkan Presiden Joko Widodo dalam acara KTT G20 dapat menarik dan mendapatkan dana segar untuk mewujudkan green economy.
ADVERTISEMENT