Konten dari Pengguna

Peran Mahasiswa dalam Optimalisasi Potensi Kearifan Lokal

Ikbar Allam
Development Economics of Muhammadiyah Malang University
27 November 2022 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ikbar Allam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

guna Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

sumber: shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber: shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Saya, Ikbar Allam Kharazi NIM 202010180311180 dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang. Artikel ini merupakan tugas mata kuliah ekonomi pembangunan dengan dosen pengampu Dra. Arfida Boedirochminarni, M.S., di Universitas Muhammadiyah Malang.
ADVERTISEMENT
Di di era globalisasi, pembangunan ekonomi berkelanjutan merupakan kewajiban bagi sebuah negara yang mana dilaksanakan oleh seluruh lapisan warga negara, tidak terkecuali oleh mahasiswa. Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan mampu menjadi penggerak masyarakat dengan gagasan kritis dalam keilmuannya. Mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam sebuah pembangunan perekonomian, sebab terdapat sebuah tanggung jawab moral untuk membangun sebuah negeri yang maju.
Dalam teori Adam Smith tentang pertumbuhan ekonomi, Adam Smith menjelaskan bahwa tahapan dalam adanya pertumbuhan ekonomi yakni dimulai pada masa berburu, beternak, bercocok tanam, berdagang hingga yang terakhir adalah perindustrian. Menurut Adam Smith, masyarakat tradisional akan bergerak secara integral ke atas, dimulai dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern kapitalis.
Dalam teori pertumbuhan ekonomi ini, modal memiliki peranan penting didalamnya. Teori ini menjelaskan bahwa akumulasi pada modal akan menentukan kecepatan pertumbuhan ekonomi dalam sebuah negara. Modal yang dimaksud didapat dari tabungan yang ada pada masyarakat, misalnya pajak. Dengan adanya akumulasi tersebut, maka pelaku ekonomi dapat menginvestasikan pada sektor riil, agar upaya untuk meningkatkan penerimaannya semakin baik secara terus menerus.
ADVERTISEMENT
Perkembangan ekonomi ini berkembang secara alamiah dan secara tidak langsung dengan adanya kemajuan keilmuan dan bidang teknologi. Hal ini memberikan peluang bagi siapapun untuk terlibat didalamnya, tidak terkecuali mahasiswa. Dalam bukunya, Edward Shill (1960), yang telah dikutip oleh Widyanto (2010:4), menjelaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral tersendiri dalam pembangunan ini. Tanggung jawab tersebut meliputi upaya mahasiswa sebagai kaum intelektual untuk memengaruhi lingkungan sekitar dengan gagasan revolusioner dalam pembangunan ekonomi. Hal ini dilakukan dengan cara mengasah keilmuan dalam bidang ekonomi dengan mengeksplor secara kritis.
Mahasiswa sebagai pemuda harus senantiasa membaca situasi dan peka terhadap perubahan sosial sekitar sehingga muncul sebuah peluang. Di tengah-tengah peluang yang ada di lingkungan sekitar, salah satu tantangan mengembangkan perekonomian berkelanjutan adalah dengan memikirkan sesuatu hal yang besar dengan hasil pemikiran out of the box dalam kemunculan ide gagasan tersebut. Hal ini agar tidak terjadi stagnasi dalam sebuah perkembangan perekonomian. Hal ini sejalan integral dengan pemikiran Koetjaraningrat (1987:73) perihal konsep mentalitas pembangunan, yang menyatakan bahwa mentalitas akan dapat dibentuk jika nilai budaya berorientasi masa depan dengan memuat hasrat inovatif dan eksploratif.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain perlu dipahami bahwa optimalisasi peran mahasiswa sebagai penggerak potensi kearifan lokal dalam pembangunan ekonomi tidak terlepas dari tenaga pendidik dan masyarakat yang berperan sebagai fasilitator. Keduanya merupakan sebuah hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan mahasiswa sebagai contoh publik dalam memunculkan sikap dan gagasan pikiran yang visioner, menumbuhkan mahasiswa yang bersemangat untuk mengikuti acara kemasyarakatan, memosisikan mahasiswa sebagai penghubung antarmasyarakat sehingga tidak ada terjadi ekslusivitas.
Peran mahasiswa dirasa sangat penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Hal ini dikarenakan mahasiswa adalah aktor intelektual di samping sumber komponen lain, seperti pemerintahan dan perindustrian dalam bidang bisnis. Hal yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai aktor utama dalam mengoptimalisasi potensi kearifan lokal guna mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan adalah dengan penguatan kapasitas mahasiswa dalam internalisasi kreativitas berpikir yang dilakukan oleh tenaga pendidik, menjadikan mahasiswa role model pada tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, dan tidak lupa adanya tenaga pendidik yang kompeten dalam mendampingi mahasiswa sebagai fasilitator.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu perlu adanya dukungan dari berbagai elemen masyarakat agar mahasiswa dapat mewujudkan perekonomian berkelanjutan demi kemaslahatan masyarakat. Sikap sikap optimisme dari berbagai pihak sangatlah diperlukan dengan pemikiran dan gagasan positif kedepannya.