Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Laga Kandang Pertama Sepi Penonton, Ada Apa Dengan PSS Sleman?
9 Maret 2020 11:16 WIB
Tulisan dari Viral Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Laga pekan kedua Liga 1 2020 yang mempertemukan PSS Sleman dengan PS Tira-Persikabo, Minggu (8/3/2020), berakhir sama kuat 0-0.
ADVERTISEMENT
Pertandingan ini merupakan laga kandang pertama bagi PSS pada musim 2020. Alih-alih diramaikan puluhan ribu penonton, stadion Maguwoharjo malah terlihat sunyi malam itu.
Yap, Irfan Bachdim dan kawan-kawan harus berjuang sendirian kala memperebutkan 3 poin dengan Tira-Kabo. Hal ini tentu tidak biasa, mengingat Sleman terkenal dengan keindahan atmosfer sepak bolanya.
Brigata Curva Sud dan Slemania, selalu berhasil membuat iri suporter dari kota lain dengan kreativitas yang mereka miliki.
Mereka dikenal dengan atraksi koreo yang kerap mereka pertontonkan dari tribun, hingga loyalitas mereka kala melakoni away day ke kandang lawan.
Bahkan, bumi Sleman mendapat julukan 'kabupaten Italia' dengan Maguwoharjo sebagai 'miniatur San Siro' didalamnya, oleh para pecinta sepak bola Indonesia.
ADVERTISEMENT
Lantas, mengapa pertandingan semalam yang seharusnya menjadi pesta pembuka bagi sepak bola di Sleman, malah menjadi sunyi bak sedang melakoni sanksi tanpa penonton?
Singkatnya, aksi boikot ini adalah bentuk kekecewaan para suporter kepada manajemen PSS yang dinilai gagal dalam mengelola tubuh organisasinya.
Dengan aksi boikot yang mereka lakukan, para suporter ini mencoba untuk menghentak manajemen agar mau mendengar aspirasi mereka.
Kekecewaan mereka terhadap manajemen, kemudian mereka tumpahkan dalam 8 poin tuntutan.
Sebenarnya, 8 tuntutan tersebut sudah mereka sampaikan kepada manajemen semenjak musim lalu. Bahkan, mereka juga mempertontonkan aspirasi mereka kepada publik sepak bola, kala melakoni laga kandang melawan Persija di musim 2019.
Saat itu, mereka membuat bentuk angka delapan dengan koreo yang mereka lakukan di tribun selatan stadion Maguwoharjo. Makna dari koreo itu jelas merupakan simbol dari tuntutan mereka kepada manajemen.
ADVERTISEMENT
Dihimpun dari website resmi suporter PSS Sleman, Berikut 8 tuntutan tersebut: