Konten dari Pengguna

Venom : Aji Mumpung Supervillain ala SONY Pictures

Vyatra Joseph
Tukang komentar film... Tukang tomentar sepakbola... Tukang komentar apa saja yang bisa dikomentari...
5 Oktober 2018 13:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vyatra Joseph tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Venom : Aji Mumpung Supervillain ala SONY Pictures
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sampai kapanpun, mereka yang menyusahkan diri berdebat, Spiderman mana yang lebih baik antara Tobey, Garfield, atau si brondong Tom Holland akan tetap ada berkembang biak, bertambah banyak. Dan kita bisa apa? Namanya juga selera.
ADVERTISEMENT
Yang besar di era 2000an awal bisa jadi akan memilih karya Sam Raimi sebagai pilihan favorit, lantas sebagian lagi yang baru beranjak dewasa setelah era itu, akan berbagi opini antara karya Marc Webb dan Jon Watts.
Saya tidak berniat ikut rame untuk membentuk blok sendiri memilih Nicholas Hammond, jadul. Atau malah bergabung dengan salah satu dari mereka. Pokoknya Uncle May-nya Jon Watts paling menggoda lah.
Akan tetapi untuk kasus Venom ini, jika terpaksa harus memilih, saya tentu akan memilih Eddy Brock versi Tom Hardy ketimbang Topher Grace. Dasar plin-plan.
Pilihan yang jelas tidak sebanding memang, yang satu tampil sebagai antagonis sementara yang lain justru jadi bintang utamanya. Namun rasanya semua akan berbahagia dengan usaha Sony meramaikan universe superheroes atau supervillain lewat film ini, setelah "mengijinkan" Spiderman nampang di Marvel Universe dan booming. Yah pada akhirnya bukan mana yang lebih baik, tapi mana yang akhirnya menambah opsi hiburan.
ADVERTISEMENT
Saat studio-studio besar sedang ramainya menggarap film bertema supervillain, demi memperluas pasar, bisa jadi “kelatahan” Sony untuk membuat spin-off Venom ini, adalah pilihan tepat. Bisa jadi.
DC sudah mengumpulkan supervillain-nya di Suicide Squad, sementara Fox dengan apa yang tersisa (setelah Marvel membuat universe-nya sendiri) mentas dengan Deadpool. Setelah tema superheroes yang mereka punya, mentok dengan cerita X-Men yang muter-muter njelimet mumet itu
Bagi saya selain tiga triologi awal, dan film-film lepas-nya Wolverine, cerita X-Men yang lain katrok. Dear you penggemar X-Men, baik dimanapun berada atau yang baru saja bercakap-cakap dengan saya, saya tidak sedang ingin berargumen lewat tulisan ini. Salaman... Pelukan... eh.
Bahkan DC sudah menyiapkan Joker versi Joaquin Phoenix, yang bisa jadi adalah usaha "untuk menyembuhkan" kekecewaan setelah Joker yang diperankan Jared Leto terasa hambar. Sekali lagi ini asumsi saya yang terlanjur jatuh hati dengan karakter Joker psikopat ala Heath Ledger.
ADVERTISEMENT
Spoilier Alert
Karena tampil sebagai protagonis, karakter Edy Brock di film ini jadi lebih terlihat lebih fokus dengan permasalahan yang cukup pelik ketimbang yang cuman nampil di Spiederman-nya Sam Raimi.
Masih tetap berprofesi sebagai wartawan, Edy Brock-nya Tom Hardy ini diceritakan sebagai wartawan yang jauh lebih kritis dan cenderung sinis akan keadaan kota besar yang punya cara hidupnya sendiri. Edy Brock yang sebelumnya digambaran sebagai wartawan media cetak, tampil sebagai peliput didepan layar disini. Kenapa? Selain ceritanya disesuaikan dengan era digital yang semakin menggila ini, ada cerita lain dibelakangnya, tonton saja.
Selain itu Edy Brock kali ini tampil dengan lebih maskulin. Yah apalagi tujuan Sony memakai jasa Tom Hardy memerankan karakter ini selain itu. Dalam salah satu scene-nya ia terlihat amat bengal saat memakai T-Shirt dengan gambar yang mirip dengan lambang iluminati.
ADVERTISEMENT
Tom Hardy sebagai salah satu anak kesayangan Nolan, memang pas memerankan versi Venom yang lebih liar macho dan bengal. CV karirnya lengkap sudah, setelah bermain di film-film bertema psikologis yang berat saat bersama Nolan, atau film bertema perang seperti perannya di Band Of Brother dan Dunkirk (yang juga digarap oleh Nolan), dan fantasi macam Star Trek atau saat menjadi musuh Batman di The Dark Nigh Rises sampai berperan sebagai preman gay di Rock and Rolla yang amit-amit itu.
Berfokus pada cerita perseteruan antara Venom dan Riot yang secara tidak sengaja turun ke dunia, ini film supervillain yang tetap menghibur mata dengan efek CGI-nya. Yah apa lagi yang dijual dari film bertema fantasi seperti itu selain efek CGI.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar karya Ruben Fleischer ini memang tampil untuk memuaskan hasrat penonton akan film-film bertama fantasi yang memanjakan mata, walaupaun untuk cerita memang tak sekuat film superheroes macam triologi The Dark Knight atau Black Panther, yah ini bukan Nolan mas. Tapi jika saya harus memilih untuk menonton ulang ini jelas top level untuk cerita-cerita supervillain.
Pemeran lain yang mendukung Tom Hardy dalam film ini juga terlihat maksimal, walaupun mungkin bukan aktor dan aktris kelas satu. Michelle Williams mungkin tak begitu terkenal, tapi jangan lupa ini Michelle Williams yang memaikan peran sebagai istri P.T Barnum di The Gretaest Show Men dan Dolores yang beradu akting dengan Leonardo di Caprio di Shutter Islands.
ADVERTISEMENT
Lalu nama-nama macam Riz Ahmad yang tampil maksimal di Rogue Nation dan Jason Bourne, sisanya memang bukan aktor dan aktris dengan film-film Box Office seperti Marvel yang serakah itu, tetapi lumayan-lah untuk memperkuat jalan cerita. Pada akhirnya film ini memang seperti film Tom Hardy semata, yah begitu menurut saya. Walaupun sama sekali tidak mengurangi greget film ini. Selain Tom Hardy, bintang utama film ini siapa lagi kalau Stan Lee
Dalam salah satu adegan, saya sedikit terdistraksi dengan dialog Edy Brock saat ia menyaut "Bukan urusanmu" kala Venom terlalu banyak bicara. Saya membayangkan nada bicara bapak ketua PSSI kita itu saat memerahi Aiman Wicaksono, yang lantas jadi meme yang tersebar dimana-mana, maafkan fantasi saya yang garing itu.
ADVERTISEMENT
Jika anda punya waktu buat menyaksikan film ini sempatkanlah waktu. Ini hiburan yang lebih recomended ketimbang film yang sedang tayang di stasiun-stasiun televisi dengan tema operasi plastik dengan bintang utama emak-emak kurang dipeluk itu.
Selamat Menonoton
Salam
====
Sumber Gambar imdb.com