Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Harga Bahan Pokok Rawan lonjakan
2 Februari 2022 14:25 WIB
Tulisan dari wafit hidayah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Harga bahan pokok masih betah di atas jika dibandingkan dengan harga normalnya. Bahkan hingga saat ini harga kebutuhan tersebut masih cenderung mengalami peningkatan. harga-harga bahan pokok tersebut diperkirakan akan terus naik dalam beberapa hari kedepan. Meski demikian pada awal tahun nanti harganya diperkirakan juga sudah mulai terkontraksi.
ADVERTISEMENT
Salah satu harga komoditas yang naik yakni cabai rawit yang mencapai Rp 103.152 per kilogram. Karena petani gagal panen, stok cabai menipis sedangkan permintaan masih tinggi.
Selain cabai rawit, harga minyak goreng juga naik. Penyebabnya, harga minyak sawit mentah dunia saat ini sedang tinggi.Harga telur juga naik karena disebabkan proses produksi yang melimpah pada November dan berkurang drastis pada akhir tahun 2021.
Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk turun tangan agar harga bahan pangan pokok, terutama minyak goreng, bisa lebih terjangkau.Jokowi mengatakan minyak goreng harus tetap terjangkau bagi masyarakat. Dia meminta Kementerian Perdagangan menggelar operasi pasar untuk stabilisasi harga.
tidak hanya itu beras juga menjadi salah satu komoditas produksi dalam negeri yang cukup sensitif pergerakan harganya, terutama di daerah-daerah yang defisit antara tingkat produksi dan konsumsinya.beras naik mencapai 20 persen. Harga rata-rata beras medium per 18 Januari 2022 tercatat di kisaran Rp10.400 per kilogram (kg) dan cenderung stabil dibandingkan dengan pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Namun harga memperlihatkan kenaikan 0,97 persen dibandingkan dengan posisi November 2021 yang berada di angka Rp10.300 per kg.
Untuk menekan harga pangan agar tidak terus naik, Bulog akan melakukan intervensi dengan menjual komoditas pangan murah.
Kelompok komoditas yang diimpor itu menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Harga komoditas pangan relatif tetap tinggi dan situasi ini diperburuk dengan biaya logistik global yang belum normal.Meski pemerintah sudah menjamin kuota impor dan keamanan pasokan, terdapat kemungkinan harga yang diterima konsumen lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.