Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kekaguman pada Bayt Al-Quran Al-Akbar
23 Mei 2022 18:22 WIB
Tulisan dari Warda Tuharea tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu objek wisata religi di Kota Palembang yang sedang marak diperbincangkan, menarik perhatian dan rasa keingintahuan saya.
ADVERTISEMENT
Objek wisata itu adalah Bayt Alquran Al-Akbar atau yang lebih di kenal dengan Museum Al Quran Raksasa yang terletak di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah di Jalan Mohammad Amin Fauzi, Soak Bujang RT.03, RW 01, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Palembang Sumatera Selatan.
Tanpa berpikir panjang, objek wisata ini masuk dalam list daftar objek wisata yang saya dan keluarga akan kunjungi saat pulang mudik dari Kota Jambi nanti, kebetulan kali ini kami lebaran di Kota Jambi tempat suami bertugas.
Setelah menyiapkan segala sesuatunya, tiba waktunya kami sekeluarga kembali ke Kota Bogor. Dalam perjalanan pulang, kami berencana akan mampir ke beberapa kota, salah satunya yaitu Kota Palembang.
Kami menempuh jalur darat menggunakan kendaraan pribadi. Waktu yang ditempuh dari Kota Jambi ke Kota Palembang sekitar 7 jam dengan kecepatan 40 sampai 60 km/jam.
ADVERTISEMENT
Kami sekeluarga sangat menikmati perjalanan darat, banyak pemandangan yang bisa kami nikmati sepanjang perjalanan. Banyak terdapat pohon karet dan kelapa sawit, selain itu banyak rumah-rumah panggung yang merupakan ciri khas rumah adat kota Jambi dan Palembang yang menambah kekaguman saya.
Menempuh perjalanan darat dari Jambi ke Palembang harus hati - hati, karena banyak kendaraan truk yang juga melintasi jalur tersebut. Saran saya, sebaiknya menghindari perjalanan di malam hari.
Setelah memasuki Kota Palembang, kami menggunakan bantuan aplikasi google maps untuk menuju ke lokasi Bayt Alquran Al-Akbar, dan sangat mudah menemukan lokasi tersebut.
Sesampainya di sana, kami segera mencari loket untuk membeli tiket. Harga tiket masuk museum Alquran pun sangat terjangkau, untuk dewasa harga tiketnya Rp. 20.000 sedangkan untuk anak-anak Rp. 15.000, dan museum dibuka dari jam 09.00 hingga 17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Masuk ke museum ini kita tidak diperbolehkan menggunakan alas kaki. Alas kaki tersebut bisa kita titipkan pada loket penitipan yang sudah disediakan oleh pengelola, atau bisa juga kita bawa sendiri dengan dimasukkan ke dalam tas.
Berkunjung ke tempat ini, pihak pengelola juga membuat aturan yang harus di taati oleh pengunjung, karna masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pengelola mewajibkan pengunjung menggunakan masker, mencuci tangan dan cek suhu tubuh.
Pengunjung pun diharuskan menggunakan pakaian yang menutup aurat, bagi kaum perempuan wajib menggunakan jilbab atau kerudung, sedangkan kaum laki-laki harus menggunakan celana panjang atau pakaian yang sopan.
Belum masuk museum pun saya sudah merinding sampai meneteskan air mata, membayangkan indahnya Alquran Raksasa tersebut.
Dari pintu masuk sudah terlihat lembaran Alquran yang berukuran besar, dan semakin ke dalam kita akan melihat lembaran Alquran yang tersusun rapi. Kita juga bisa melihat lembaran-lembaran Alquran tersebut lebih dekat dengan menggunakan tangga yang terletak di sudut ruangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Berada di dalam museum ini tak henti-hentinya saya mengucapkan kekaguman yang luar biasa, Alquran Raksasa yang diukir di atas kayu tembusa, yang terkenal kuat, tahan lama dan tidak mudah dimakan rayap. Diukir dengan pahatan timbul, dengan ornamen khas Palembang yang membuat semakin indah.
Alquran ini keseluruhannya berjumlah 30 Jus yang terdiri dari 630 halaman dan dipajang sampai 5 lantai dengan ketinggian mencapai 15 meter dan lebar 8 meter, pantas saja disebut Alquran raksasa dan terbesar di dunia.
Lembaran Alquran inipun dapat diputar sehingga bisa dibaca semua dengan 2 sisi. Alquran tersebut dipahat di permukaan kayu berukuran panjang 177 cm dan lebar 140 cm dan ketebalan 2,5 cm.
ADVERTISEMENT
Museum Alquran Raksasa resmi menjadi destinasi wisata religi di Palembang, setelah di resmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 30 Januari 2012.
Selain bisa melihat dan mengagumi museum Alquran, kita juga bisa berbelanja beragam cinderamata khas palembang, seperti kain songket, batik dan pernak pernik khas Palembang.
Selain itu kita bisa juga menikmati makanan khas Palembang yang banyak di jual di sekitar museum, seperti mpekmpek, mie celor, dan kue-kue khas Palembang.
Namun menurut saya, kekurangan dari museum ini adalah masih kurang tertata rapi, selain itu udara di dalam ruangan sangat panas, tersedia kipas angin tetapi mungkin dengan banyaknya pengunjung saat itu, sehingga sirkulasi udara berkurang dan tidak ada guide untuk membantu para pengunjung.
ADVERTISEMENT
Saya sempat kebingungan juga mencari jalan di dalam museum tersebut, mungkin juga karna masih dalam proses renovasi ya, semoga ke depan bisa di benahi lagi.
Museum ini berpotensi menjadi objek wisata yang indah, bahkan berpotensi untuk mendatangkan turis mancanegara seperti dari Malaysia, Brunei Darusalam hingga Timur Tengah. Yang penting di tata lebih rapi dan di buat lebih nyaman lagi.