Konten dari Pengguna

Monocrystalline atau Polycrystalline, Mana yang Cocok Untukmu?

Widya Ayu Salsabila
Engineering Physics Student at Bandung Institute of Technology
5 Maret 2022 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Widya Ayu Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Panel surya polycrystalline dan monocrystalline (sumber: dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Panel surya polycrystalline dan monocrystalline (sumber: dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Jika kamu ingin merancang sebuah PLTS, kamu harus memilih jenis panel surya yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Oleh karena itu, jenis panel surya apa yang cocok untuk PLTS rancangan kamu? Lalu, bagaimana cara memilihnya?
ADVERTISEMENT
Panel surya merupakan komponen utama pada sebuah sistem PLTS. Pada saat pemilihan jenis panel surya, kamu akan mendapati dua jenis panel surya yang paling umum berada di pasaran. Terdapat dua jenis panel surya, yaitu monocrystalline dan polycrystalline. Kedua jenis panel surya ini merupakan panel surya generasi awal. Oleh karena itu, teknologi dari keduanya sudah sangat matang sehingga lebih banyak dipilih untuk digunakan.
Panel surya monocrystalline dan polycrystalline memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu menangkap iradiasi matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Keduanya juga terbuat dari bahan dasar yang sama yaitu silikon. Namun, jenis dari silikon yang digunakan antara panel monocrystalline dan polycrystalline berbeda. Perbedaan inilah yang akan mempengaruhi kinerja dari masing-masing jenis panel surya.
ADVERTISEMENT
Panel surya monocrystalline terbuat dari silikon kristal tunggal. Untuk membuatnya, silikon dibentuk menjadi batangan dan dipotong menjadi wafer. Karena panel ini disusun oleh silikon tunggal, maka elektron yang berada di dalamnya memiliki ruang yang lebih bebas untuk bergerak. Oleh karena itu, panel surya jenis ini memiliki nilai efisiensi yang tinggi. Efisiensi panel surya monocrystalline yang saat ini berada di pasaran sudah berada di kisaran angka 15 – 24%. Namun, proses pembuatan silikon kristal tunggal yang kompleks menyebabkan harga dari panel surya monocrystalline cukup mahal.
Berbeda dengan panel surya monocrystalline, panel surya polycrystalline terbuat dari lelehan banyak fragmen silikon yang dibentuk menjadi wafer. Karena panel ini terdiri dari banyak kristal di setiap sel, maka pergerakan dari elektron yang berada di dalamnya tidak sebebas elektron di panel surya monocrystalline. Hal ini menyebabkan efisiensi panel surya polycrystalline juga lebih rendah. Biasanya, efisiensi panel surya polycrystalline yang ada di pasaran saat ini berada di kisaran 13- 20%. Namun, salah satu keunggulan dari panel surya ini adalah dari segi harga. Proses pembuatan yang cukup sederhana menyebabkan harga panel surya polycrystalline lebih murah.
ADVERTISEMENT
Apabila kamu sudah mengetahui perbedaan antara panel surya monocrystalline dan polycrystalline, kamu sekarang siap untuk memilih panel surya yang cocok untuk PLTS rancanganmu. Apa saja yang perlu kamu pertimbangkan?
Pertama adalah luas area yang memungkinkan untuk dipasang panel surya dalam perancangan kamu. Apabila luas area yang tersedia sangat terbatas namun kapasitas dari PLTS yang dirancang besar, berarti kamu harus menggunakan panel surya dengan efisiensi sebaik mungkin. Efisiensi yang besar dimiliki oleh panel surya monocrystalline. Namun, apabila kamu memiliki area yang tidak terbatas atau kapasitas PLTS yang dirancang jauh lebih kecil dibandingkan dengan area yang tersedia, maka kamu dapat menggunakan panel surya polycrystalline yang efisiensinya lebih rendah.
Kedua adalah lokasi penempatan PLTS. Banyak parameter yang dapat mempengaruhi kinerja dari panel surya, salah satunya adalah temperatur. Panel surya monocrystalline memiliki nilai koefisien temperatur yang lebih rendah dibandingkan panel surya polycrystalline. Apabila lokasi PLTS yang kamu rancang berada di daerah yang panas, maka kamu harus mempertimbangkan untuk menggunakan panel surya monocrystalline.
ADVERTISEMENT
Ketiga adalah anggaran. Anggaran merupakan aspek yang sangat penting dalam perancangan PLTS. Secara harga, panel surya monocrystalline lebih mahal dibandingkan dengan panel surya polycrystalline. Namun, perlu juga diperhitungkan secara keseluruhan sistem dengan mempertimbangkan kapasitas PLTS yang akan dipasang akan lebih menguntungkan untuk menggunakan jenis panel surya yang mana. Perlu diperhatikan contohnya dari initial capital, internal rate of return (IRR), return on investment (ROI), dan payback periode.
Keempat adalah estetika. Kalau kamu merupakan salah satu orang yang mementingkan estetika, kamu perlu mengetahui bentuk fisik dari masing-masing panel. Panel surya monocrystalline berwarna hitam sedangkan panel surya polycrystalline memiliki warna yang lebih kebiruan.
Nah, sekarang kamu sudah paham kan apa perbedaan dari masing-masing jenis panel surya berserta keunggulannnya? Mana yang menurut kamu cocok untuk PLTS rancanganmu?
ADVERTISEMENT