Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Demam Hallyu: Transformasi Gelombang Pop Korea Melalui Media
4 Juli 2024 6:18 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Wilsya Azzahroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hallyu (한류) atau yang lebih dikenal sebagai Gelombang Korea adalah istilah yang merujuk pada penyebaran budaya pop Korea di seluruh dunia, termasuk di Indonesia (Shim, 2006). Istilah ini menggambarkan penyebaran budaya pop Korea Selatan secara global, yang dimulai pada akhir tahun 1990-an dan terus berkembang hingga saat ini. Di Indonesia, Hallyu sangat identik dengan dunia hiburan seperti musik, drama, dan variety show yang menyajikan budaya-budaya Korea dengan apik. Seiring berjalannya waktu, kecintaan masyarakat terhadap musik K-Pop dan K-Drama berkembang pesat, menginspirasi banyak aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari fashion, make-up, skincare, makanan, gaya bicara, hingga bahasa.
ADVERTISEMENT
Peran Media dalam Penyebaran Hallyu
Media, dalam berbagai bentuknya, memainkan peran kunci dalam meluasnya pengaruh budaya Korea ke berbagai negara di seluruh dunia. Perkembangan media dan teknologi yang semakin masif akibat globalisasi tidak hanya memudahkan akses internet secara global, tetapi juga memberikan pengaruh signifikan bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Hal ini menjadi salah satu faktor utama munculnya fenomena “Hallyu” di tengah masyarakat, khususnya generasi Zoomer atau Gen Z di Indonesia.
Melalui media massa elektronik seperti televisi dan radio, konten budaya Korea seperti K-Drama dan musik K-Pop dapat diakses oleh penonton internasional, memperkenalkan mereka pada keanekaragaman budaya Korea. Televisi yang memainkan peran awal dalam memperkenalkan drama-drama Korea yang mengisahkan cerita-cerita menarik dengan kualitas produksi tinggi. Radio juga berperan dalam penyebaranlagu-lagu K-Pop yang catchy dan penuh energi, menjangkau pendengar di berbagai belahan dunia.
ADVERTISEMENT
Platform Streaming dan Media Sosial
Peran media online seperti platform streaming dan media sosial sangat signifikan dalam memperluas jangkauan Hallyu. Platform streaming seperti Netflix, Viu, dan YouTube memungkinkan penggemar dari seluruh dunia mengakses konten Korea dengan mudah. Kemudahan akses ini tidak hanya terbatas pada drama dan musik, tetapi juga mencakup variety show, film, dan konten-konten lainnya. Penggemar dapat menonton drama Korea favorit mereka kapan saja dan di mana saja, tanpa terikat oleh jadwal tayang televisi.
Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok juga berperan penting dalam memperluas pengaruh Hallyu. Penggemar dapat berinteraksi dengan aktor, aktris, atau idol Korea favorit mereka, serta berbagi informasi tentang budaya Korea secara cepat dan luas. Media sosial memungkinkan penggemar untuk membentuk komunitas global yang saling terhubung dan memperkuat ikatan mereka dengan budaya Korea.
ADVERTISEMENT
Produksi dan Distribusi Konten yang Efisien
Kemajuan teknologi digital memungkinkan produksi dan distribusi konten Korea dengan lebih efisien. Industri hiburan Korea memanfaatkan teknologi canggih untuk menghasilkan konten berkualitas tinggi yang dapat bersaing di pasar global. Proses produksi yang efisien juga memungkinkan lebih banyak konten untuk dibuat dan didistribusikan, menjangkau penonton global dengan cepat.
Dampak Hallyu pada Generasi Z di Indonesia
Dampak Korean Wave atau Hallyu terhadap budaya dan gaya hidup generasi Z di Indonesia sangat nyata. Pengaruhnya terlihat pada tren fashion dan gaya hidup, di mana generasi Z banyak terinspirasi oleh gaya berpakaian, make-up, dan gaya rambut ala Korea. Konsumsi konten Korea seperti drama Korea dan musik K-Pop telah menjadi bagian penting dari hiburan generasi Z di Indonesia, membentuk preferensi mereka dalam hal hiburan.
ADVERTISEMENT
Minat terhadap kuliner Korea juga meningkat, dengan restoran dan kafe Korea yang semakin populer di Indonesia. Generasi Z tertarik untuk mempelajari bahasa dan budaya Korea, mengikuti kursus bahasa Korea, menghadiri acara kebudayaan Korea, hingga terlibat dalam komunitas penggemar Korea untuk mendalami pemahaman mereka terhadap budaya Korea.
Tantangan dalam Mengadopsi Budaya Asing
Maraknya fenomena Hallyu di kalangan generasi Z dapat menjadi tantangan bagi kebudayaan Indonesia dalam menjaga keseimbangan antara mengadopsi budaya asing dan mempertahankan identitas budaya lokal. Minimnya pengakuan terhadap seni dan budaya lokal Indonesia dapat terjadi ketika masyarakat lebih fokus pada tren Hallyu. Selain itu, dampak Hallyu yang besar juga dapat memberikan tantangan dalam hal kecanduan dan pengaruh negatif terhadap generasi muda. Terlalu banyak eksposur terhadap media Korea dapat menggeser perhatian dari budaya lokal dan nilai-nilai tradisional Indonesia pada diri generasi muda.
ADVERTISEMENT
Media memainkan peran yang sangat penting dalam penyebaran dan perkembangan Hallyu. Melalui media massa, platform streaming, dan media sosial, budaya Korea dapat diakses oleh penonton global, termasuk di Indonesia. Dampak Hallyu sangat terlihat pada gaya hidup dan preferensi hiburan generasi Z di Indonesia. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara mengadopsi budaya asing dan mempertahankan identitas budaya lokal, agar generasi muda tetap menghargai dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
REFERENSI
Catherine, V., & Jetie, K. K. (2022). Korean Wave; Fenomena Budaya Pop Korea pada Remaja Milenial di Indonesia. Jurnal Diversita, 205-214.
Kustiawan, W., Efendi, E., Candra, W., & Zein, P. R. (2023). Dampak Korean Wave (Hallyu) Bagi Budaya Indonesia Sebagai Dampak Dari Globalisasi Media. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 561-569.
ADVERTISEMENT
Sarajwati, M. K. (2020, September 30). Fenomena Korean Wave di Indonesia. Dipetik Desember 5, 2023, dari Egsaugm: https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/09/30/fenomena-korean-wave-di-indonesia/
Suminar, R. (2018). Fenomena Hallyu di Indonesia. Jurnal Ilmiah Indonesia, Vol.3.