Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengelola Keuangan Untuk Ibu Hamil
20 September 2019 0:10 WIB
Tulisan dari Winda Puspita - GulanyaGulali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjadi calon seorang ibu berjuta rasanya, bukan hanya kesiapan soal mental tapi juga materi. Tidak bisa dipungkiri bahwa keuangan menjadi salah satu faktor kesiapan utama disamping yang lain, karena asupan nutrisi, perlengkapan serta pemeriksaan semuanya pakai uang. Itulah pentingnya manajemen keuangan yang baik.
ADVERTISEMENT
Perbedaan saat single dan sesudah menikah dalam soal manajemen keuangan menurut saya jauh berbeda, sebagai seorang yang semula hanya mengurusi diri sendiri kini harus memikirkan suami dan kelak calon anak kami.
Terlebih menjalani peran menjadi seorang istri juga meliputi semua hal selain mengatur keuangan tapi juga menjadi ahli nutrisi, ahli design interior, make up artist, fashion stylist dll.
Seringkali seorang perempuan, istri maupun ibu dituntut menjadi seorang yang multitasking. Dapat mengerjakan semua hal secara bersamaan. Mungkin itu memang sudah harfiahnya seorang perempuan, makanya gak heran kan yaa moms kalau ayah yang diminta mengerjakan beda dengan tingkat multitaskingnya ibu.
Itulah mengapa "Mom as The Guardian of The Family" seperti pada acara bersama SunLife tanggal 14 September 2019 di Kedai Kopi 89, Kemang.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diungkapkan oleh Prameswari Sughiri sebagai Chief Editor KumparanMOM seorang ibu adalah penjaga keluarganya yang rela bangun lebih pagi dan tidur paling akhir untuk memastikan dan menyiapkan yang dibutuhkan oleh keluarga bukan hanya manajemen keuangan tapi juga soal kesehatan.
Tidak hanya soal asupan gizi dan nutrisi tapi juga pentingnya olahraga dan hal tersebut harus betul dijaga oleh sang Ibu, karena pentingnya menjaga kesehatan untuk seorang ibu, jika sakit maka siapa yang akan menjaga, mengatur dan mempersiapkan. Soalnya seringkali malah menjadi berantakan, ya kan!.
Hal tersebut juga tidak lepas dari kedisplinan serta komitmen yang harus dijalankan tidak hanya untuk ibu tapi untuk seluruh keluarga, seperti halnya yang diungkapkan oleh Tania Raymina, seorang Mom Influencer dan Entrepreneur yang disiplin dalam menjalankan gaya hidup sehat mulai dari pola makan dan olahraga.
ADVERTISEMENT
Sempatkan olahraga minimal dalam seminggu sekali, karena biasanya bukan hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan tapi juga untuk daya tahan tubuh.
Nah, hal tersebut dari sisi kesehatan yang dipacu oleh merubah gaya hidup sehat, sekarang soal kesehatan keuangan yang dijelaskan oleh Ila Abdulrahman selaku Financial Planner.
Biasanya permasalahan keuangan keluarga dimulai dari beberapa hal, diantaranya:
Seringkali terjadinya perselisihan dan kesalahpahaman soal power keuangan jika terjadi besarnya pendapatan istri daripada suami, terkadang bisa menjadi hilangnya wibawa dan kepercaya diri suami.
Nah, kalau yang ini adalah hutang-hutang yang belum dilunaskan ketika masih single atau malah menjadikan hutang baru ketika sudah menikah contohnya berhutang untuk acara pernikahan.
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit kok banyak suami yang tidak percaya terhadap pengelolaan keuangan yang diberikan kepada istri. Sepenuhnya dipegang oleh suami, atau pengelolaan keuangan dari istri yang dianggap terlalu menghamburkan padahal sudah diberikan otoritas penuh alias seluruh penghasilan diberikan sepenuhnya kepada istri.
Berhentinya pemasukan bisa dari PHK sebuah pekerjaan, kecelakaan kerja hingga sakit. Terlebih yang mencari pekerjaan hanya salah satu jadi antara suami atau istri.
Dari permasalahan inilah terkadang keuangan menjadi pemicu utama soal perceraian dalam pernikahan. Keuangan memang soal sensitif, tapi sebagai perempuan juga harus pandai dan melek literasi keuangan agar terhindar dari segala sesuatu yang tidak di inginkan.
Untuk itu cek dulu yuk beberapa point yang merupakan ciri keuangan sehat, diantaranya:
ADVERTISEMENT
Mengelola keuangan untuk saya dan suami yang sedang menyambut si kecil tentunya harus dipersiapkan sedari dini. Jujur saja kalau sebelumnya malah kami berdua agak cuek dan sering lost soal pengelolaan keuangan, hingga akhirnya sadar ini gak boleh larut terlalu lama karena bisa bahaya. Kita hidup kan bukan hanya untuk hari ini saja.
Beberapa kejadian memang sempat kami alami, mulai dari mendapati fix income hingga akhirnya kami berdua kembali lagi dari nol dengan pendapatan tak menentu. Usaha naik turun itu sudah biasa, hanya saja semoga kami bisa terus semangat ditambah dengan sukacita kehamilan ini.
Memasuki kehamilan di usia 5 bulan lebih, administrasi keuangan keluarga mulai dikerjakan secara komitmen, mulai dibereskan. Karena kami paham segala sesuatu tidak bisa terjadi begitu saja pasti ada prosesnya.
ADVERTISEMENT
Mulai belajar untuk memilih dan action untuk berinvestasi dalam bentuk seperti apa salah satunya menabung logam emas, kemudian melunasi hutang konsumtif yang meski jumlahnya tidak banyak rasanya agak risih jika terlalu banyak hutang.
Soal asuransi kami masih pakai asuransi kesehatan dari pemerintah yaitu BPJS sebelumnya malah ketika bekerja asuransi kesehatan dan jiwa yang dimiliki telah diurus oleh perusahaan kini harus berdiri sendiri, sempat kepikiran oleh kami untuk memakai asuransi lainnya untuk mendapatkan benefit yang lebih dan pelayanan yang baik.
Tidak lupa dengan menyisihkan sebagian pemasukan untuk tabungan dan dana darurat, walau godaannya tuh banyak banget untuk dana darurat yaitu untuk kebutuhan konsumtif. Tapi, lagi-lagi harus komitmen untuk persiapan menyambut kelahiran si kecil nantinya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan biaya pemeriksaan dan vitamin kehamilan bukan lagi diambil dari dana darurat melainkan pengeluaran rutin setiap bulannya. Beda cerita jika saat pertama kali baru mengetahui kehamilan dan mulai periksa dibeberapa rumah sakit (biar lebih yakin gitu) saya budget untuk hal tersebut dari dana darurat.
Berhubung saat ini pemasukan kami juga menentu, meski hasrat ingin travelling semakin mengebu. Tapi, kami berdua tahan untuk tetap mengalokasikan dana untuk kehamilan dan kelahiran saja.
Hal-hal tersebut terkadang seringkali luput dari perhatian sang ayah, itu sebabnya membicarakan soal keuangan dengan pasangan sangatlah penting dilakukan minimal sebulan sekali.
Tips dari Hermawan Kurnianto sebagai Senior Digital Marketing Manajer Sun Life Indonesia mulailah dengan membicarakan mimpi atau visioner, karena biasanya kalau membicarakan keuangan apalagi dalam keadaan dompet menipis suka bikin pusing dan emosi duluan, itu sebabnya soal penyampaian juga mesti diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Ingatkan kembali mimpi berdua yang sedang dan ingin dibangun lalu kemudian mengarah kepada solusi dan strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat terpenuhi.
Untuk seluruh perempuan, istri dan ibu diseluruh dunia jangan berputus asa dan tetap teguh menjadi penjaga keluarga, karena selain dari seorang wanitalah lahir generasi bangsa yang baik. darisanalah juga tercipta keharmonisan.
Tetap sehat dan terus semangat ya moms!.