Lamaran Usai Lebaran: Momen Sederhana yang Mempererat Ikatan Keluarga

(Foto: Dokumen Pribadi)

Lamaran usai Lebaran tahun ini terasa sangat spesial bagi pasangan Rama dan Dhiaz. Setelah menjalani silaturahmi idulfitri bersama keluarga besar, keduanya melangsungkan prosesi lamaran pada Selasa, 2 April 2025, di kediaman keluarga Dhiaz di Desa Plana, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Tidak seperti lamaran pada umumnya yang sering kali dipenuhi dengan kemewahan, prosesi lamaran Rama dan Dhiaz justru berlangsung dengan sederhana dan intim. Tanpa dekorasi yang berlebihan, acara ini tetap berjalan dengan penuh khidmat, menunjukkan betapa kehangatan dan kesederhanaan dapat memberikan makna yang lebih mendalam. Keluarga besar kedua belah pihak berkumpul untuk mendukung dan merayakan awal baru dalam hidup pasangan ini.

Penyematan Cincin: Simbol Komitmen dan Harapan Baru

Lamaran usai Lebaran, Dhiaz menyematkan cincin dijari manis Rama disaksikan keluarga. (Foto: Dokumen Pribadi)

Acara lamaran usai lebaran ini dimulai dengan sambutan dari pihak keluarga Rama, yang menyampaikan niat mereka untuk melamar Dhiaz. Setelah pihak keluarga Dhiaz memberikan jawaban yang penuh penerimaan, prosesi inti dimulai dengan penyematan cincin ke jari manis Rama sebagai simbol komitmen. Momen ini menjadi sangat istimewa karena selain merupakan langkah awal menuju pernikahan, prosesi ini dilakukan dengan penuh kesederhanaan namun tetap sarat makna.

Rama, sebagai calon mempelai pria, mengungkapkan bahwa memilih waktu setelah Lebaran bukanlah suatu kebetulan. Menurutnya, ini adalah waktu yang sangat tepat untuk menyatukan dua keluarga besar menjadi satu.

"Setelah Lebaran, suasananya lebih santai dan keluarga besar pada berkumpul. Ini juga menjadi kesempatan bagus untuk saling mengenal dan membangun ikatan lebih erat. Rasanya lebih sakral karena masih dalam nuansa Idulfitri yang penuh dengan kebaikan dan kebersamaan," ujar Rama dengan senyuman tulus.

Bagi Dhiaz, momen ini juga sangat berarti meskipun tidak ada dekorasi mewah atau perayaan besar. "Bagi saya, acara ini lebih indah karena kesederhanaannya. Yang terpenting adalah niat baik, dukungan keluarga, dan menjalani semuanya dengan tulus," kata Dhiaz dengan mata berkaca-kaca, merasa haru. Meski hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat, acara ini meninggalkan kesan mendalam bagi keduanya dan semua yang hadir.

Potret kebersamaan keluarga besar Rama dan Dhiaz. Mereka berjejer rapi dalam satu bingkai foto, dengan Rama dan Dhiaz berdiri di tengah. Senyum dan kebersamaan tergambar jelas, memperlihatkan awal hubungan yang harmonis

Setelah sesi utama lamaran selesai, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Inilah saat yang paling dirasakan spesial oleh keluarga, karena di sinilah terlihat betapa dua keluarga yang sebelumnya belum saling mengenal kini duduk berdampingan, berbagi senyum, dan memulai ikatan baru.

"Lihat keluarga kami dan keluarga Dhiaz bisa duduk bareng, ngobrol, tertawa... itu momen yang nggak tergantikan. Rasanya seperti satu keluarga besar yang baru terbentuk hari itu," ujar Rama.

Setelah acara ditutup dengan makan bersama, Rama dan Dhiaz pun mulai menyusun rencana untuk pernikahan mereka yang direncanakan berlangsung di akhir tahun ini. Keduanya berharap semua proses berjalan lancar dan penuh restu dari keluarga serta orang-orang terdekat.

Lamaran Usai Lebaran: Tren yang Semakin Diminati

Menariknya, tren menggelar lamaran setelah Lebaran memang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Banyak pasangan yang memilih waktu ini karena dinilai strategis dan penuh makna. Selain karena kebanyakan keluarga besar sedang berkumpul dan cuti bersama, suasana Idulfitri yang sarat dengan nilai kekeluargaan, maaf-memaafkan, dan kebersamaan menjadi latar yang sempurna untuk menyatukan dua hati..

Bagi pasangan seperti Rama dan Dhiaz, momen ini tidak hanya sekadar menjadi sebuah acara, tetapi juga menjadi simbol dari komitmen mereka untuk memulai hidup baru, penuh dengan cinta, harapan, dan janji untuk selalu mendukung satu sama lain.