Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Agribisnis
21 September 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Muhammad Parikesit Wisnubroto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Agribisnis merupakan usaha atau bisnis yang bergerak di bidang pertanian. Sampai saat ini masih banyak yang memahami bahwa agribisnis sebagai budidaya pertanian semata, sehingga banyak yang kurang berminat untuk usaha di bidang ini, padahal agribisnis mencakup pemahaman yang sangat luas bukan sekedar budidaya di bidang pertanian tetapi mencakup pengembangan usaha bisnis dari hulu sampai hilir tentang komoditas pertanian yang sangat menjanjikan dan memberikan keuntungan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
ADVERTISEMENT
Usaha dalam bidang agribisnis sangat tergantung akan sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia merupakan manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan, pengetahuan serta kreativitas yang dimanfaatkan untuk menyelesaikan tugas-tugas untuk tujuan tertentu, Adapun yang termasuk di dalam sumber daya manusia meliputi tenaga kerja, tenaga ahli, pemimpin, pengusaha, serta produsen. Untuk menggerakkan SDM dalam usaha agribisnis maka diperlukan organisasi. Organisasi dalam suatu industri agribisnis atau perusahaan merupakan satu kesatuan atau kumpulan orang yang saling bekerja sama di dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang sama.
Program transformasi bisnis dalam agribisnis diperlukan untuk melakukan pembaruan agar perusahaan mampu tumbuh dan berkesinambungan. Hal-hal penting dalam menentukan dan menjalankan transformasi SDM dalam agribisnis antara lain:
ADVERTISEMENT
Optimalisasi aset
Bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan agribisnis memberikan nilai dan produktif bagi perusahaan.
Pembangunan sistem
Pembangunan sistem terdiri dari cara kerja dan sistem kerja. Hal ini sangat penting dan implementasinya dilaksanakan dengan membuat instruksi kerja atau surat edaran kerja yang baku untuk setiap objek pekerjaan baik yang ada di lapangan maupun yang berada di kantor, sehingga setiap karyawan atau SDM yang berada di dalam lingkup perusahaan agribisnis dimaksud dapat memahami, menyadari, dan menjalankan pekerjaan itu dengan tidak menimbulkan persepsi yang beragam.
Pembangunan sumber daya manusia
Bertujuan untuk mengelola dan menciptakan sumber daya manusia sebagai aset yang mempunyai satu kompetensi di bidangnya masing-masing, sehingga SDM dimaksud menjadi produktif dan efisien dalam menjalankan bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sistem agribisnis terdapat fungsi-fungsi khusus manajemen sumber daya manusia yang spesifik. Adapun fungsi yang dimaksud antara lain:
Perencanaan
Adapun di dalamnya meliputi jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan, namun demikian harus berorientasi kepada efektivitas dan efisiensi.
Pengorganisasian
Sistem organisasi sumber daya manusia dalam agribisnis dapat berupa aktivitas kerjasama seluruh manusia yang terlibat dalam usaha agribisnis. Hal ini didasarkan pada tanggung jawab setiap individu untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Pelaksanaan
Tindak lanjut perencanaan dan pengorganisasian dari sebuah objek pekerjaan di dalam usaha agribisnis adalah pelaksanaan kerja sesuai yang direncanakan. Dalam pelaksanaan pekerjaan agribisnis akan lebih efektif pelaksanaannya dilakukan sekaligus dengan pengarahan, biasanya pengarahan diberikan oleh seorang manajer. Adapun arahan tersebut dapat berupa instruksi kerja dari atasan ke bawahan, sehingga di dalam proses kerja lebih dapat dipastikan hasil yang akan dicapai.
ADVERTISEMENT
Pengawasan
Setiap kegiatan dalam agribisnis memerlukan pengawasan untuk memastikan rencana kerja yang telah diberikan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tujuan dari rencana dimaksud.
Kompetensi sumber daya manusia dapat diukur dengan menilai kemampuan yang disebut dengan CLI atau competency level index, sementara itu untuk setiap jabatan yang diperlukan telah ditentukan standar yang disebut dengan RCL (required competency level) sebagai patokan dari standar yang akan dipakai pada level kompetensi jabatan tertentu. Adapun hasil pengukuran CLI dibandingkan dengan RLC disebut dengan gap atau selisih dari pengukuran dan standar selisih dari CLI dan RCL inilah yang harus segera ditindaklanjuti untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang akan datang. Berikut disampaikan ilustrasi contoh pengukuran CLI untuk karyawan bernama XYZ dengan jabatan asisten tanaman kebun kelapa sawit dan tindak lanjutnya.
Dari pengukuran di atas, karyawan XYZ sebagai asisten tanaman masih memiliki GAP terhadap standar kompetensi, sehingga diperlukan peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan, dalam hal antara lain: pengelolaan peremajaan, pembibitan, panen angkut, perburuhan, dan manajemen panen angkut olah (PAO). Adapun program pendidikan dan pelatihan dimaksud dapat diagendakan pada waktu yang akan datang dan setelah semuanya selesai, dilakukan pengujian ulang yang dilakukan lagi terus menerus sampai standar dipenuhi, bahkan dilampaui. Contoh di atas hanyalah satu karyawan dengan satu jabatan dari ratusan, bahkan ribuan karyawan dengan berbagai jabatan dan strata yang kesemuanya harus dilakukan pengujian serta program pelatihan dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus di atas, CLI karyawan tersebut adalah = jumlah hasil pengukuran/jumlah standar = 16/28 x 100% = 57,14 %. Adapun sasaran utama untuk mempunyai SDM yang handal dalam menjalankan bisnis agribisnis dengan CLI 90. Selanjutnya, diperlukan program jangka panjang 5 tahunan untuk mendapatkan SDM yang handal dan produktif yang dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Sumber daya manusia bukan saja merupakan faktor produksi di dalam agribisnis, namun merupakan pelaku langsung dalam usaha dan sistem agribisnis secara keseluruhan. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam pengembangan sumber daya manusia dalam agribisnis antara lain: 1) meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi pertanian; 2) meningkatkan kemampuan karyawan, petani, peternak, dan seluruh SDM dalam organisasi agribisnis; 3) meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang dihasilkan sumber daya manusia; 4) peningkatan produk dan jasa; dan 5) penerapan sistem pelatihan yang bersertifikasi.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya manusia dalam usaha atau industri agribisnis merupakan aktivitas yang mutlak untuk dijalankan dengan berbagai metode tergantung dari jenis usaha agribisnisnya untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi, berkualitas, dan efisien di dalam pelaksanaannya sehingga usaha grup bisnis dimaksud pasti akan tetap eksis dalam setiap menghadapi setiap perubahan, bertumbuh, dan berkesinambungan.