Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pasola: Ritual Perang Berkuda Dari Sumba, NTT
14 Desember 2024 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari wilna bela puspita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasola adalah salah satu upacara adat paling ikonik dari masyarakat Sumba, Nusa Tenggara Timur. Ritual ini adalah bentuk penghormatan kepada leluhur serta doa untuk kesuburan tanah dan kesejahteraan masyarakat. Dilaksanakan setiap tahun, Pasola bukan hanya atraksi budaya tetapi juga warisan kearifan lokal yang sarat makna.
ADVERTISEMENT
1. Makna dan Asal Usul Pasola
Kata Pasola berasal dari kata dalam bahasa setempat yang berarti "lempengan kayu". Dalam praktiknya, Pasola adalah pertarungan antar dua kelompok pria yang menunggang kuda dan saling melempar tombak kayu. Ritual ini dipercaya dapat mendatangkan berkah dan menenangkan arwah leluhur.
2. Tahapan Pelaksanaan Pasola
Pasola tidak bisa sembarangan dilakukan; ada tahapan adat yang harus diikuti:
Ritual Nyale: Ritual awal berupa pengumpulan cacing laut (nyale), yang dianggap sebagai tanda dari leluhur. Jika nyale muncul dengan jumlah banyak dan sehat, ini diyakini sebagai pertanda tahun yang baik.
Pertarungan Pasola: Dua kelompok pria berkuda dari desa yang berbeda bertarung di padang rumput. Mereka saling melempar tombak kayu sebagai simbol keberanian dan pengorbanan.
ADVERTISEMENT
Penutup: Setelah Pasola, masyarakat menggelar syukuran dan doa bersama.
3. Nilai Budaya dalam Pasola
Religiusitas: Pasola adalah bentuk penghormatan kepada arwah leluhur dan kepercayaan terhadap Marapu.
Kebersamaan: Ritual ini mempererat hubungan antardesa meski tampak seperti sebuah pertarungan.
Keberanian: Pasola mengajarkan nilai keberanian dan pengorbanan untuk masyarakat.
Pelestarian Tradisi: Pasola menjadi simbol identitas budaya masyarakat Sumba yang terus dijaga.
4. Tantangan dan Pelestarian
Pasola kini menjadi daya tarik wisata yang menarik perhatian banyak pengunjung, baik domestik maupun internasional. Namun, komersialisasi acara ini juga menjadi tantangan karena dapat menggeser nilai sakralnya.