Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Supply Chain Financing dan Bagaimana Cara Kerjanya?
18 September 2024 14:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rivaldi Permana Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Supply chain financing merupakan metode pembiayaan yang memberikan solusi bagi pemasok dan pembeli dalam rantai pasokan untuk mempercepat arus kas. Dengan memanfaatkan kredit dari pihak ketiga, supply chain financing memungkinkan pemasok untuk menerima pembayaran lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, pembeli dapat memperpanjang waktu pembayaran tanpa mengganggu kelancaran operasional bisnis. Metode ini semakin populer karena memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan di tengah persaingan global yang ketat. Simak selengkapnya berikut ini.
Cara Kerja Supply Chain Financing (SCF)
Supply chain financing merupakan kemitraan kredit jangka pendek yang melibatkan beberapa pihak, termasuk pembeli dan pemasok atau penjual, dengan tujuan memberikan modal kerja.
Hal ini memungkinkan perusahaan yang berperan sebagai pembeli untuk memperpanjang waktu pembayaran kepada pemasok, sementara pemasok dapat mengakses modal lebih cepat melalui penjualan invoice kepada lembaga keuangan seperti bank atau fintech.
Dengan cara ini, pemasok tidak perlu khawatir tentang arus kas mereka karena mendapatkan pembayaran lebih awal. Selain itu, pembeli memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam mengelola tagihan yang harus dibayar, membuat operasional mereka lebih lancar.
ADVERTISEMENT
Supply chain financing membantu optimalisasi modal kerja, arus kas, dan likuiditas perusahaan, memberikan dampak terhadap efisiensi bisnis. Akses cepat terhadap dana juga mempermudah pemasok dalam menjaga stabilitas arus kas mereka.
Pihak yang Terlibat dalam Supply Chain Financing
Dalam supply chain financing, terdapat tiga pihak yang berperan penting. Pertama, pemasok atau supplier, yaitu pihak yang menyediakan produk. Pemasok memiliki opsi untuk menjual faktur atau invoice pembelian barang kepada bank atau lembaga keuangan lainnya, dengan tujuan mendapatkan modal usaha tambahan.
Pihak kedua adalah pembeli, yang juga disebut buyer, yang merupakan pengguna produk yang dipasok oleh pihak pemasok. Biasanya, pemasok memberikan tenggat waktu pembayaran jangka pendek kepada pembeli atas produk yang dibeli.
Pihak ketiga adalah pemberi pinjaman atau lender, seperti bank atau lembaga keuangan. Dalam supply chain financing, mereka membeli barang dari pemasok dan berperan sebagai perantara antara pemasok dan pembeli, membantu kelancaran transaksi serta aliran modal.
ADVERTISEMENT
Prosedur Pelaksanaan Supply Chain Financing
Bagi para pebisnis yang ingin mendapatkan pendanaan melalui supply chain financing, berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan:
1. Memilih Penyedia Layanan SCF
Langkah pertama adalah memilih penyedia SCF yang tepat, seperti bank, fintech, atau lembaga keuangan lainnya. Pastikan untuk memilih penyedia yang menawarkan fasilitas dan keuntungan sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.
2. Mendaftar Supply Chain Financing
Setelah memilih penyedia, Anda harus mendaftar dan menyiapkan dokumen seperti laporan keuangan, identitas perusahaan, rekening koran, hingga surat legalitas. Dokumen-dokumen ini akan digunakan oleh lembaga keuangan untuk menindaklanjuti pengajuan Anda.
3. Penilaian Credit Scoring
Setelah pengajuan dikirimkan, lembaga keuangan akan melakukan penilaian terhadap credit scoring dari buyer dan supplier. Proses ini menentukan bunga, jangka waktu, dan limit kredit yang akan diberikan.
4. Pencairan Dana
Jika pengajuan disetujui, dana dapat dicairkan sesuai kebijakan penyedia SCF, umumnya berkisar antara 80 hingga 100 persen dari jumlah yang diajukan. Nantinya, pembeli akan membayar kembali kepada pemberi pinjaman (lender).
ADVERTISEMENT
Dengan supply chain financing, bisnis dapat menikmati arus kas yang lebih lancar dan stabil, yang pada akhirnya membantu mereka untuk tumbuh dan bersaing lebih efektif.
Solusi ini menjadi pilihan strategis bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan hubungan dengan mitra bisnis dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Adopsi supply chain financing bisa menjadi langkah cerdas untuk memajukan operasi bisnis di era yang serba cepat ini.