Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Penari Balet Viral Afrika Menghancurkan Stigma Gender
3 Januari 2024 8:38 WIB
Tulisan dari Pricilia Worotikan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kisah penari balet viral asal Afrika telah berhasil menghancurkan stigma gender tentang seni balet.
ADVERTISEMENT
Di dunia yang terus berkembang, menghancurkan stereotip dan menantang norma-norma sosial adalah penting untuk kemajuan. Salah satu kisah inspiratif datang dari Afrika, di mana seorang penari balet viral muda Nigeria tidak hanya menentang norma-norma gender tetapi juga menjadi simbol harapan dan perubahan.
Ini adalah perjalanan luar biasa Anthony Mmesoma Madu, yang baru berumur 13 tahun dan telah berhasil mencuri hati jutaan orang. Ia pun mendapatkan sebuah kesempatan mengubah hidup.
Di banyak masyarakat Afrika, peran gender tradisional sering menentukan harapan untuk pria dan wanita. Namun, Anthony meruntuhkan stereotip ini, membuktikan bahwa gairah dan bakat dapat melampaui harapan sosial. Balet, yang secara tradisional dianggap secara tradisional dianggap sebagai bentuk seni feminin, menjadi medium kuat bagi Anthony untuk menantang stereotip seputar maskulinitas di komunitasnya.
Pelatih yang merekam video Anthony pada 2020 lalu berhasil membantu anak ini untuk memikat hati aktris Hollywood, Viola Davis. Anthony pun mendapatkan beasiswa oleh Jacqueline Kennedy Onassis School di American Ballet Theatre.
ADVERTISEMENT
Perjalanan anak laki-laki penari balet ini mendapatkan perhatian internasional ketika video penampilan baletnya yang memukau menjadi viral di internet. Rekaman tersebut tidak hanya menunjukkan keahlian dan dedikasinya yang luar biasa tetapi juga menghancurkan anggapan sebelumnya tentang kegiatan yang pada umumnya berkaitan dengan gender.
Platform media sosial menjadi panggung bagi bakat luar biasanya, memicu percakapan tentang menghancurkan stigma terkait pria yang mengadopsi kegiatan tradisionalnya dianggap feminin.
Perjalanan Anthony bukan hanya tentang balet, namun bagaimana ia menantang stereotip tentang maskulinitas. Kisahnya telah menjadi pemicu untuk diskusi tentang mendefinisikan ulang apa artinya menjadi seorang pria, khususnya dalam masyarakat Afrika kontemporer.
Dengan merangkul semangatnya terhadap balet, Anthony Madu telah menunjukkan bahwa kekuatan, ketahanan, dan tekad tidak terbatas pada jenis kelamin apapun.
ADVERTISEMENT
Sekolah, organisasi masyarakat, dan lembaga budaya sekarang sedang mempertimbangkan kembali pendekatan mereka terhadap inklusivitas gender, membuka jalan menuju masyarakat yang lebih terbuka pikiran dan menerimanya.