Konten dari Pengguna

Jurus Mudah dan Murah Cegah Muka Merah karena Marah

Wuryanti Sri
Ibu rumah tangga dan pemerhati pendidikan yang gemar menulis
2 Februari 2022 22:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wuryanti Sri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi, sumber : pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi, sumber : pexels
ADVERTISEMENT
Masih ingatkah beberapa tahun lalu berita tentang seorang perjaka tanggung yang tega membunuh ibu kandungnya? Seorang suami yang dengan mudahnya melenyapkan nyawa ibu dari anak-anaknya? Dan seorang istri yang karena marah terhadap suami, menjadikan anak-anaknya sebagai sasaran pelampiasan amarahnya?
ADVERTISEMENT
Rasa marah, boleh dan bisa ada di hati siapapun dengan kadar yang berbeda. Selalu ada penyebab yang memicu munculnya rasa ini. Baik penyebab yang serius maupun yang sangat sepele. Tidak semua penyebab harus ditanggapi dengan rasa marah. Jika ternyata kita tidak mampu menahan dan terpaksa marah, marahlah dengan sekedarnya saja.
Bila ada orang lain yang karena satu dan lain hal, telah memancing emosi kita untuk marah, kita boleh marah dengan porsi yang wajar. Akan lebih afdol lagi bila kita tak terpancing sehingga tidak perlu membuang-buang energi dengan percuma. Bukankah untuk marah memerlukan energi yang cukup besar?
Tapi, jika marah sambil mengucapkan kata-kata yang sangat melukai bahkan tak bisa dilupakan sampai mati, ini tidak bisa dibenarkan. Misalnya, karena alasan emosi sesaat lalu dengan mudahnya menyebut dan menyamakan salah satu nama binatang lengkap dengan sifat-sifatnya kepada orang yang sedang dimarahi. Jelas-jelas ini sangat menghina, menyakitkan dan melukai hati.
ADVERTISEMENT
Jika terpaksa menjumpai yang demikian, ada beberapa jurus murah untuk menahan sekaligus meredam amarah agar tidak sampai membuat muka kita memerah. Jurus-jurus berikut sebenarnya hanya sebagian saja dari beberapa jurus yang disunnahkan dalam agama Islam.
Pertama, membaca ta'awudz yaitu berlindung kepada Allah SWT dari godaan syetan yang telah berhasil memunculkan rasa marah hanya karena suatu masalah. Tidak semua pribadi siap bila tiba-tiba terusik hati dan pikirannya lalu terpicu ingin marah. Karena itu, langkah pertama adalah berlindung kepada-Nya Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati.
Kedua, ambil wudhu. Bila sudah mohon perlindungan kepada Allah masih belum mampu meredam gejolak marah, dianjurkan untuk berwudhu sebagaimana hadits berikut: "Sesungguhnya marah itu dari syetan dan syetan terbuat dari api, sedangkan yang dapat memadamkan api hanyalah air, maka apabila seorang dalam kemarahan, hendaklah segera berwudhu." Dengan mengambil wudhu berharap mampu memadamkan bara amarah dalam diri seseorang.
ADVERTISEMENT
Ketiga, ganti posisi badan. Jika rasa amarah masih juga menguasai diri dan kita sedang dalam posisi berdiri maka hendaklah duduk. Karena dengan duduk bisa mengurangi debaran dada lantaran tersulut amarah. Bila sudah duduk dan masih belum mampu juga meredam gemuruh di dada, hendaklah berbaring. Atas ijin Allah godaan untuk marah bisa kita hadapi dengan hati yang sabar dan ikhlas yang dilandasi dengan penuh keimanan.
"Tidaklah orang yang kuat adalah orang yang pandai bergulat, tapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan hawa nafsunya ketika ia marah." (HR. Bukhari, bab larangan untuk marah).
Satu lagi sabda Rasul: "Barang siapa yang dapat menahan amarahnya padahal ia kuasa untuk melampiaskan amarahnya itu, maka Allah akan memenuhi hatinya dengan iman dan rasa aman ketenangan." (HR. abu Dawud)
ADVERTISEMENT
Dari dua hadits di atas sudah cukup jelas dan tidak ada alasan bagi kita untuk mengumbar amarah sekehendak hati meskipun kita berada di pihak yang membolehkan untuk marah. Yuk, kita kelola rasa marah dengan lebih bijak. Marah tidak dilarang tapi akan jauh lebih utama bila kita mampu untuk menahannya.