Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Erupsi Gunung Semeru Dalam Teori Konstruksi Sosial Peter L Berger
25 Desember 2021 14:39 WIB
Tulisan dari Yahdi Rosyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gunung Semeru di Sungai Lumajang, Jawa Timur, meletus pada 4 Desember 2021. Hal ini berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Pagi itu, abu letusan kemarin telah menyebar di lahan yang cukup luas. Selain itu, bangunan dan ladang diselimuti lava cair dan awan panas. Selain merusak lingkungan, erupsi Gunung Semeru baru-baru ini juga membahayakan nyawa manusia. Pulau Jawa adalah rumah bagi sejumlah gunung berapi aktif, termasuk Gunung Semeru. Banyak orang tercengang dengan letusan gunung Semeru tersebut.
ADVERTISEMENT
Ada banyak spekulasi mengapa gunung berapi itu meletus tanpa peringatan, yang mengakibatkan kematian banyak orang. Di Indonesia, para ahli geologi dan vulkanologi sudah menyusun peta lokasi rawan bencana. Untuk mencegah terjadinya bencana, seperti letusan gunung berapi, instansi terkait menggunakan peta tersebut. Peta tersebut menggambarkan daerah-daerah yang berisiko terkena bencana, seperti masyarakat dan sungai yang dapat tergenang oleh aliran lahar. Selain itu, semua jalur evakuasi, stasiun pengamatan, dan lokasi evakuasi ditandai dengan jelas di peta.
Indikasi alam dapat digunakan untuk mengantisipasi terjadinya letusan gunung berapi. Kesepakatan tersebut juga didukung oleh rencana mitigasi yang solid. Satu jam sebelum erupsi, masyarakat umum dapat menerima informasi tentang erupsi yang akan datang.
Allah SWT bertanggung jawab atas semua kejadian pada makhluk di dunia ini. Baik itu bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir bandang, tanah longsor, badai, atau kecelakaan, Yang Maha Kuasa yang mengatur. Salah satunya adalah krisis di Indonesia saat ini. Di sekitar tempat itu, ada banjir. Letusan Gunung Semeru mengejutkan seluruh negeri. Yang sedang berkata, jangan salah paham: "Setiap ujian pasti ada pelajaran" adalah ungkapan umum.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi baru, Allah tidak akan menguji umat-Nya atau meminta mereka melakukan tugas yang berada di luar kemampuan mereka. Indahnya pelangi hanya bisa kita nikmati saat hujan turun karena Tuhan memberikan sedikit kelembapan. Ledakan Gunung Semeru akan memiliki pelajaran yang indah seperti hujan, karena hujan adalah bentuk hikmah yang indah.
Dalam QS Ali-'Imron: 145 berbunyi :
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۚ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الْاٰخِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ
Yang artinya “Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”.
ADVERTISEMENT
Dari konteks ayat-ayat yang dikutip di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap Muslim menuliskan tanggal kematiannya. Alhasil, meninggalnya para korban letusan Gunung Semeru atas izin Allah SWT. Baginya, perjalanan waktu adalah hal yang positif.
Dengan adanya peristiwa alami tersebut di mana dampak dari erupsi Gunung Semeru dapat mengakibatkan dampak sosial atau peristiwa sosial bagi masyarakat atau warga di sekitar wilayah Gunung Semeru tersebut. Kemudian pada peristiwa sosial tersebut berdasarkan pada teori konstruksi sosial dan teori sosiologi kontemporer yang diprakarsai oleh Peter L Berger dan Thomas Luckman.
Ketika menjelaskan paradigma konstruktivisme, realitas sosial merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu. Individu adalah orang bebas, dan mereka membangun hubungan antar manusia. Individu sebagai faktor penentu dalam dunia sosial yang dibangun berdasarkan kehendaknya. Individu bukanlah korban dari fakta sosial, tetapi sebagai media produksi dan reproduksi kreatif dari konstruksi dunia sosialnya.
ADVERTISEMENT
Peristiwa sosial tersebut dapat dialami untuk warga atau masyarakat sekitar kaki gunung semeru setelah erupsi di mana peristiwa sosial tersebut dapat berupa terjadinya dampak ekonomi di sekitar wilayah kaki gunung semeru. Para masyarakat di sekitar kaki gunung semeru tersebut diungsikan atau di evakuasi oleh pemerintah ke daerah yang aman agar tidak menimbulkan korban jiwa terhadap letusan gunung semeru tersebut.
Selanjutnya di sini terdapat dampak yang nyata bagi masyarakat di sekitar kaki Gunung Semeru di mana mereka tidak menjalankan pekerjaan sehari-hari seperti biasanya seperti halnya bertani di kaki gunung semeru, beternak dan sebagai nya.
Dengan meletusnya erupsi gunung semeru tersebut mendasarkan atau memaksakan masyarakat di sekitar kaki gunung semeru tersebut untuk tidak melaksanakan pekerjaan sebagaimana mestinya. Dengan tidak melaksanakan pekerjaan tersebut maka di sini para masyarakat di sekitar kaki gunung semeru tidak mendapatkan penghasilan yang dapat mencukupi kehidupan sehari-hari mereka. Dengan tidak melaksanakan pekerjaan tersebut maka di sini dapat menimbulkan kemiskinan yang akan terdampak pada masyarakat sekitar kaki gunung semeru tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemiskinan tersebut memang dampak dari letusan gunung semeru akan tetapi terdapat suatu hal yang harus dilakukan upaya untuk mencegah kemiskinan tersebut seperti halnya pemerintah untuk memberikan bantuan sosial baik berupa bantuan kebutuhan kebutuhan pokok ataupun bantuan langsung tunai. Para masyarakat yang ada di daerah kaki gunung semeru tersebut bukanlah sebagai suatu korban bencana atau korban adanya suatu fakta sosial yang terjadi ketika letusan gunung semeru tersebut. Lalu di sini media harus berperan aktif terhadap penyampaian penyampaian fakta sosial yang berkaitan dengan letusan gunung semeru yang diharapkan dapat meredam kecemasan publik atau masyarakat di dekat kaki gunung semeru.
Letusan Gunung semeru tersebut memang mengakibatkan berbagai dampak, baik dampak sosial maupun dampak alamiah. Pada dampak sosial tersebut sebenarnya dapat dicegah agar dampak sosial tidak semakin parah di mana di sini harus ada upaya nyata yang harus dilakukan oleh pemerintah sendiri sebagaimana mestinya tanggung jawab pemerintah sebagai pelindung rakyat atau warga Negara. Di sini perlunya peran yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia agar masyarakat di sekitar kaki gunung semeru tersebut tidak berdampak pada kemiskinan atas kejadian letusan gunung semeru tersebut.
ADVERTISEMENT
Peristiwa sosial tersebut memang tak bisa dihindarkan akan tetapi hal tersebut terdapat suatu cara untuk menyelesaikan peristiwa sosial yang mana dalam hal ini peristiwa sosial tersebut berkaitan dengan kemiskinan. Kemiskinan yang menghantui warga Negara Indonesia di mana masih banyak masyarakat Indonesia yang masih tergolongkan di ekonomi yang rendah atau digolongkan sebagai seseorang yang mengalami kemiskinan.
Sebagai manusia sosial yang saling membutuhkan manusia lainnya maka di sini perlunya kerja sama antara warga Negara dalam hal ini antar masyarakat kaki gunung semeru. Kerja sama tersebut dapat meningkatkan persatuan serta antar masyarakat tersebut dapat saling tolong-menolong antar sesama. Dengan adanya rasa tolong-menolong tersebut bisa mengupayakan untuk mengentaskan kemiskinan atas dampak letusan gunung semeru di wilayah Lumajang, Jawa Timur tersebut.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu diharapkan seluruh masyarakat yang ada di kaki Gunung Semeru tersebut bekerja sama antar masyarakat agar tidak mengakibatkan peristiwa sosial berupa kemiskinan terhadap dampak letusan gunung semeru tersebut. Pemerintah juga harus berupaya nyata atas terjadinya peristiwa alam tersebut agar masyarakat di sekitar kaki gunung semeru serta lebih tepatnya di wilayah Lumajang Jawa Timur supaya tidak mengakibatkan peristiwa sosial berupa kemiskinan.
Sebagai warga Negara Indonesia kita harus bersama-sama untuk membantu para korban yang ada di wilayah kaki gunung semeru tersebut agar di desa mereka sedikit demi sedikit dapat pulih serta melaksanakan aktivitas seperti kehidupan normal kembali.
Berdasarkan pada pembahasan isi artikel di atas maka di sini saya sebagai penulis akan memberikan sebuah pendapat atau opini terkait dengan letusan gunung semeru di wilayah Lumajang, Jawa Timur. Dengan berbagai dampak yang menimpa akibat letusan gunung semeru tersebut di sini terdapat peristiwa sosial yang melanda di sekitar wilayah kaki gunung semeru yakni berkaitan dengan kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Kemiskinan tersebut dapat timbul dengan adanya letusan gunung semeru karena masyarakat di kaki gunung semeru tidak bisa melaksanakan pekerjaan sehari-hari nya sebab terhambat oleh aktivitas erupsi gunung semeru. Maka dari itu di sini perlunya dukungan dari seluruh masyarakat di wilayah Indonesia untuk memberikan bantuan baik bantuan tunai maupun bantuan materiil dalam hal memberikan keringanan terhadap masyarakat kaki gunung semeru.