Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Persenjatai Diri Guna Menghadapi Kebakaran Ringan di Lingkungan Kerja!
12 Agustus 2024 11:25 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Yohanes Fransiskus Seno Susetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wonogiri, 27 Juli 2024 – Keselamatan kerja di lingkungan bengkel las kerap kali menjadi isu yang diabaikan, terutama di wilayah pedesaan yang masih minim akses terhadap edukasi dan peralatan keselamatan. Menyadari hal ini, seorang mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP), Yohanes Fransiskus Seno Susetyo, mengambil inisiatif untuk melakukan kegiatan pemasangan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta memberikan demonstrasi langkah-langkah penanganan kebakaran ringan di tiga bengkel las karbit di Desa Pulutan Wetan, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Tepatnya di Dusun Purno Lor, Dusun Tiken, serta Dusun Gudang.
Yohanes Fransiskus Seno Susetyo, mahasiswa KKN yang memimpin kegiatan ini, menjelaskan bahwa kondisi di lapangan menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesiapsiagaan para pemilik dan pekerja bengkel terhadap risiko kebakaran. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, ditemukan bahwa ketiga bengkel las tersebut belum memiliki peralatan yang memadai untuk menghadapi situasi darurat kebakaran. Padahal, bengkel-bengkel ini setiap harinya bekerja dengan bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti gas karbit dan alat pengelasan, yang meningkatkan risiko terjadinya kebakaran.
ADVERTISEMENT
Dalam upayanya untuk mengurangi risiko tersebut, Seno memasang dua unit APAR di setiap bengkel. Pemilihan dua APAR untuk setiap bengkel ini didasarkan pada pertimbangan bahwa bengkel las merupakan lingkungan kerja yang rawan api, sehingga keberadaan lebih dari satu APAR akan memastikan ketersediaan alat pemadam di berbagai titik strategis di dalam bengkel.
“Setiap bengkel kini memiliki dua APAR yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, sehingga mudah dijangkau oleh para pekerja jika terjadi kebakaran. Kami juga memasang penanda khusus di setiap titik APAR, agar alat ini mudah dikenali dan cepat diakses dalam keadaan darurat,” jelas Seno.
Selain pemasangan APAR, Seno juga memberikan pelatihan kepada para pekerja mengenai cara penggunaan APAR yang benar. Dalam demonstrasi yang dilakukan, Seno memperlihatkan langkah-langkah penggunaan APAR mulai dari melepas tutup pengaman, mengarahkan APAR ke sumber api, hingga teknik menekan tombol APAR untuk mengeluarkan bahan pemadam. Ia juga menjelaskan pentingnya menjaga jarak aman saat memadamkan api dan memastikan bahwa sumber api benar-benar padam sebelum menghentikan penggunaan APAR.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, untuk memperkuat upaya edukasi, Seno juga memberikan poster tanggap kebakaran yang berisi langkah-langkah penanganan kebakaran ringan kepada setiap bengkel. Poster tersebut ditempatkan di lokasi yang mudah dilihat oleh seluruh pekerja, dengan harapan dapat mengingatkan mereka tentang tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran.
“Saya yakin bahwa dengan adanya APAR dan pengetahuan yang memadai tentang cara menggunakannya, serta poster tanggap kebakaran yang dapat dijadikan panduan, risiko kebakaran dapat ditekan seminimal mungkin. Keselamatan kerja adalah prioritas utama, dan melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa para pekerja bengkel memiliki alat dan pengetahuan yang cukup untuk menjaga diri mereka dan tempat kerja mereka tetap aman,” tambah Seno.
Para pemilik bengkel menyambut baik inisiatif ini. Bapak Rudi, salah satu pemilik bengkel, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kegiatan yang dilakukan oleh Seno dan tim KKN. Selama ini, menurutnya, bengkel yang ia kelola belum memiliki peralatan khusus untuk penanganan kebakaran, sehingga kehadiran APAR dan poster tanggap kebakaran sangat membantu.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Mas Seno dan tim KKN yang telah peduli dengan keselamatan kami. Sebelum ini, kami tidak memiliki alat pemadam api, apalagi pengetahuan tentang cara menggunakannya. Dengan adanya dua APAR di bengkel kami, serta poster yang dipasang, kami merasa lebih tenang dan siap jika terjadi kebakaran,” ujar Bapak Rudi.
Pemilik bengkel lainnya, Bapak Surip, juga mengapresiasi kegiatan ini. Ia menambahkan bahwa bengkel las memang rawan terjadi kebakaran, terutama karena penggunaan bahan bakar dan alat yang berisiko tinggi. Menurutnya, pemasangan dua APAR di setiap bengkel adalah langkah yang sangat tepat untuk mengantisipasi insiden yang tidak diinginkan.
“Saya merasa lebih tenang sekarang, karena ada upaya pencegahan yang lebih baik di bengkel kami. Kami mendukung kegiatan seperti ini karena memberikan perlindungan tambahan bagi kami para pekerja di bengkel. Poster tanggap kebakaran juga sangat membantu, karena bisa menjadi panduan cepat saat menghadapi situasi darurat,” tutur Bapak Surip.
ADVERTISEMENT
Bapak Suhat, pemilik bengkel ketiga, mengungkapkan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan, tidak hanya di bengkelnya tetapi juga di tempat-tempat usaha lain yang memiliki risiko kebakaran tinggi. Ia juga menyatakan bahwa poster tanggap kebakaran yang diberikan sangat bermanfaat, terutama bagi pekerja yang mungkin panik saat menghadapi kebakaran.
“Kami berharap ada lebih banyak perhatian terhadap keselamatan kerja di tempat-tempat usaha kecil seperti bengkel ini. Terima kasih kepada mahasiswa KKN yang sudah memberikan edukasi, APAR, dan poster yang sangat berguna bagi kami. Semoga kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” ungkap Bapak Suhat.
Dengan adanya pemasangan dua APAR di setiap bengkel, penanda lokasi APAR, serta poster tanggap kebakaran, diharapkan para pemilik dan pekerja bengkel las di Desa Ciptomulyo dapat lebih siap dan sigap dalam menghadapi situasi darurat. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keselamatan di lingkungan kerja, tetapi juga menjadi upaya preventif yang dapat mengurangi risiko kebakaran di masa depan. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk memperhatikan aspek keselamatan di tempat kerja, terutama di daerah pedesaan yang sering kali terabaikan.
ADVERTISEMENT
#KKNUndipTim2
#P2KKNUndip
#LPPMUndip
#Undip
Penulis : Yohanes Fransiskus Seno Susetyo, Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan : Feri Satria Wicaksana Effendy, S.H., M.H.
Lokasi : Desa Pulutan Wetan, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri