Konten dari Pengguna

Remaja Lakukan Public Display of Afection (PDA) di Instagram, Seperti Apa Ya?

Yolanda Ulandari Linzonia
Hi! Saya Yolanda Ulandari Linzonia, 23 tahun.
31 Juli 2021 20:12 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yolanda Ulandari Linzonia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Public Display of Affection (Foto: unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Public Display of Affection (Foto: unsplash.com)
ADVERTISEMENT
Public Display of Affection merupakan istilah yang menggambarkan perilaku berpacaran yang kemesraannya (keintiman atau kedekatan fisik) diumbar ke hadapan publik. Mengumbar kemesraan memang sudah lumrah terjadi, akan tetapi dengan perkembangan zaman saat ini mengumbar kemesraan sering kita jumpai di sosial media salah satunya Instagram.
ADVERTISEMENT
Saat ini di dalam masyarakat digital terdapat berbagai profesi baru yaitu youtuber, influencer, selebgram dan lainnya. Di Instagram ada yang disebut dengan selebritis Instagram (selebgram) atau influencer, mereka ini adalah orang yang memiliki banyak pengikut dan menjadikan Instagram sebagai media untuk bekerja. Terdapat nama-nama besar seperti Anya Geraldine, Rachel Vennya, dan Awkarin serta nama lainnya di Instagram ini. Kemunculan nama-nama tersebut diawali dengan kontroversinya mengunggah kemesraan bersama pasangan, sampai dipanggil oleh KPAI.
Hal ini berdampak pada pandangan remaja pengguna Instagram bahwa kemesraan hubungan yang para selebgram unggah dianggap sebagai wujud dari relationship goals. Sehingga banyak remaja melakukan hal yang sama, tetapi tidak dipungkiri terdapat pula faktor lain yang menjadi alasan remaja melakukan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Berbagai alasan yang melatarbelakangi para remaja melakukan tindakan PDA. Alasannya bisa hanya karena merasa senang, untuk mengarsip momen, love language, untuk mengapresiasi pasangan, untuk dilihat orang lain, sebagai bentuk pembuktian ke teman, rasa ingin eksis, dan juga rasa ingin sama dengan orang lain.
Tindakan PDA yang dilakukan remaja di Instagram yaitu mengunggah video maupun foto di berbagai fitur yang di sediakan Instagram. Unggahan tersebut berupa konten yang berisikan afeksi sentuhan fisik seperti berpelukan, berciuman, berpegangan tangan, saling menatap, saling merangkul, atau meraba bagian tertentu seperti meletakkan tangan di paha pasangan, dsb.
Selain konten berisikan sentuhan fisik terdapat pula yang non-fisik, seperti menulis caption yang mesra dari sekadar menuliskan "I love you" sampai dengan kata romantis yang privasi, bertukar teks mesra di kolom komentar, dan juga membuat bio Instagram dengan nama atau link Instagram pasangan serta foto atau video yang diunggah tersebut dalam momen atau tempat yang romantis (perayaan hari jadi hubungan, perayaan ulang tahun, liburan bersama, dll).
ADVERTISEMENT