Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejahterakan Petani Songket, TIM KKN Jembatani Petani Songket dengan Off Taker
5 Agustus 2023 13:35 WIB
Tulisan dari Yuliko Hana Zakiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rumput songket atau yang sering dikenal dengan rumput awis merupakan salah satu komoditas unggulan di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan. Songket merupakan sejenis rumput besar dari suku padi-padian. Masyarakat desa Sukoharjo biasanya membudidayakan rumput awis di lereng-lereng bukit, hutan, ataupun di bawah pepohonan pinus.
ADVERTISEMENT
Meskipun terdengar asing, namun tanaman rumput songket memiliki berbagai kegunaan, terutama pada tangkai bunganya. Tangkai bunga dari tanaman songket biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan sapu atau kerajinan tangan.
Potensi songket yang melimpah dari desa Sukoharjo ternyata berbanding terbalik dengan realitanya. Banyak petani di Desa Sukoharjo yang dirugikan karena jumlah hasil panen yang berlebih serta tidak adanya patokan harga yang pasti menyebabkan munculnya permainan harga pasar dari para tengkulak luar daerah.
Untuk itu, bertujuan untuk menyejahterakan petani melalui program Laris Manis tim KKN-T Inovasi IPB University diberikan tantangan oleh BAPPEDA Kab. Pekalongan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Melalui video branding sosial media serta melalui grup-grup bisnis, tim KKN memperkenal potensi rumput awis di desa Sukoharjo. Pada Rabu, 12 Juli 2023 Tim KKN berhasil menjembatani pertemuan antara petani Desa Sukoharjo yang diwakili oleh ketua kelompok tani dengan direktur utama PT Rayung Pelangi Nusantara sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Sapu Indonesia.
PT Rayung Pelangi Nusantara dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi sapu dan diekspor ke negara-negara luar seperti Korea Selatan dan Pakistan. Dalam pertemuan tersebut, dilakukan diskusi mengenai potensi komoditas di desa Sukoharjo dan keinginan pihak industri. Dari diskusi yang berkembang pihak industri tertarik untuk menjalin kerjasama terkait komoditas rumput songket yang akan diolah dan menjadi produk ekspor. Hasil diskusi tersebut juga menyepakati untuk diadakan pertemuan lanjutan pada Minggu, 23 Juli 2023.
Pada pertemuan lanjutan tersebut direktur utama PT Rayung Pelangi Nusantara sepakat untuk menjalin kerja sama bisnis yang diawali dengan penandatanganan kontrak kerjasama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MOU). Pada MOU tersebut disepakati harga minimum yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adanya harga minimum tersebut dapat membantu warga Desa Sukoharjo dari permainan harga para tengkulak.
ADVERTISEMENT