Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kesehatan Lansia Prioritas Utama: Mahasiswa UNDIP Hadirkan “TOP 3 Therapy"
6 Agustus 2024 10:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Yumna Susma Isfirania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa UNDIP Hadirkan Program "Top 3 Therapy” Cegah Penyakit Komplikasi dengan Terapi Senam, Pemeriksaan Kesehatan dan Edukasi di Desa Pakisputih, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan
ADVERTISEMENT
26 Juli 2024, Desa Pakisputih – Di tengah kehangatan sinar matahari pagi, Desa Pakisputih menyambut inisiatif kesehatan Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dalam meningkatkan kesejahteraan lansia melalui program “TOP 3 Therapy” yang diluncurkan dengan penuh antusiasme.
Mengatasi Tantangan Kesehatan Lansia
Banyak lansia di desa ini menghadapi tantangan kesehatan akibat kurangnya pemahaman tentang gaya hidup sehat, pola makan, dan aktivitas fisik yang kurang optimal. Selain itu, faktor sosial-ekonomi dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung juga dapat berperan dalam meningkatkan risiko penyakit komplikasi pada lansia antara lain, penyakit jantung, penyakit ginjal, kolesterol, hipertensi, diabetes, dan stroke.
Program “TOP 3 Therapy”: Solusi Kreatif dan Terintegrasi
Penting untuk meningkatkan kesadaran perawatan kesehatan secara teratur di kalangan lansia untuk mengurangi angka kejadian penyakit komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Program “TOP 3 Therapy” dirancang untuk menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan yang menyeluruh. Berikut adalah tiga pilar utama dari program ini:
ADVERTISEMENT
1. Terapi Senam – Gerakan Sehat untuk Lansia
Pukul 08.00 pagi, suasana Desa Pakisputih berubah menjadi arena kebugaran ceria. Ibu-ibu lansia diundang untuk berpartisipasi dalam sesi senam yang penuh warna, dipandu oleh mahasiswa UNDIP dan ibu bidan setempat. Terapi senam ini meliputi, senam hipertensi, kolesterol, dan stroke sebagai upaya membantu meningkatkan mobilitas, kekuatan otot, keseimbangan tubuh, menurunkan tekanan darah, mengendalikan kadar gula darah, dan kadar kolesterol dalam darah.
2. Pemeriksaan Kesehatan – Deteksi Dini untuk Hidup Lebih Sehat
Sesi pemeriksaan kesehatan menjadi pusat perhatian berikutnya. Mahasiswa UNDIP, bekerja sama dengan tenaga medis setempat, melaksanakan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat serta evaluasi kesehatan umum. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan memberikan solusi yang tepat agar penyakit komplikasi dapat dicegah.
ADVERTISEMENT
3. Edukasi Kesehatan – Pengetahuan untuk Kesejahteraan
Sesi edukasi tidak kalah menariknya. Lansia tentunya mendapatkan informasi bermanfaat mengenai apa itu hipertensi dan penyakit komplikasi lainnya, seperti apa tanda-tanda dan faktor risikonya, serta bagaimana cara mengendalikan hipertensi tersebut. Dengan cara yang interaktif dan mudah dipahami, edukasi ini memberikan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan secara berkelanjutan.
Kepedulian dan Harapan
Pelaksana Program “TOP 3 Therapy,” Yumna Susma Isfirania Prodi Kedokteran, menyatakan, “Saya sangat bersemangat meluncurkan program ini di Desa Pakisputih. Saya ingin memastikan bahwa lansia di desa ini memiliki akses informasi dan alat yang mereka butuhkan untuk menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia. Ini adalah bagian dari komitmen saya untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.”
ADVERTISEMENT
Ibu Bidan Desa Pakisputih, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. “Program ini adalah langkah positif untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup warga lansia kami. Kami berharap ini bisa menjadi model yang bisa diterapkan di desa-desa lain.”
Dengan kehangatan semangat dan komitmen yang ditunjukkan oleh mahasiswa UNDIP, program “TOP 3 Therapy” bukan hanya memberikan solusi praktis, tetapi juga membawa harapan baru bagi lansia di Desa Pakisputih. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi upaya kesehatan serupa di berbagai penjuru tanah air.