Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Langkah Kecil Kuatkan UMKM Indonesia Untuk Ekonomi Pasca-Pandemi yang Lestari
8 Juli 2020 20:59 WIB
Tulisan dari Wicaksono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pentingnya kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi perekonomian Indonesia memang tidak dapat dipungkiri. Setidaknya 60.3 persen dari total PDB Indonesia merupakan kontribusi oleh UMKM, dan tak hanya itu, UMKM juga diperkirakan memperkerjakan 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia. UMKM menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang terdampak secara finansial sepanjang pandemi ini, meski sesungguhnya mereka pun turut terdampak. Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki telah memperkirakan, sebanyak 47 persen UMKM akan gulung tikar akibat pelemahan ekonomi yang tengah terjadi.
ADVERTISEMENT
Walaupun demikian, semangat pantang menyerah masyarakat Indonesia memang tak dapat dibendung. Dalam upaya mencari kesempatan yang lebih luas lagi, Leonard Theosabrata, Direktur Utama SMESCO, mempertimbangkan ada tambahan sekitar 301.115 UMKM yang telah beralih ke media digital dalam kurun waktu 3 minggu. Melihat fenomena ini, Pomona dan Zeeus mengubah lini bisnis mereka dengan misi utama: Pemulihan Ekonomi UMKM. Pomona yang dulu dikenal sebagai sarana cashback sekarang berubah menjadi platform digital lokapasar dan penjual ulang (reseller) untuk produk –produk lokal. Dengan didukung Zeeus, perusahaan distribusi yang telah berjasa mendistribusikan produk dari Unilever dan Sosro, harapannya kemampuan perluasan jaringan Pomona dan Zeeus dapat membantu UMKM untuk kembali berjaya demi pemulihan ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat terinspirasi melihat kegigihan UMKM di Indonesia untuk tetap bertahan di hadapan kondisi yang tidak menentu ini. Mereka dengan sigap bergeser ke media digital, namun kita tidak menutup mata bahwa kini ada ratusan ribu UMKM yang baru berkompetisi di ranah digital dengan keinginan besar untuk berkembang secara finansial. Hal ini yang turut dijembatani oleh Pomona dan Zeeus melalui program perluasan jaringan yang aman dan terpercaya dengan 1000 mitra resellers dan 100 mitra distribusi,” ucap Benz Budiman, Co-Founder dan CEO dari Pomona dan Zeeus.
Pomona dan Zeeus juga telah bekerja sama dengan Vynn Capital untuk menganalisis kesempatan dan potensi bagi usaha kecil menengah dalam menghadapi ketidakpastian di realitas baru ini yang kemudian dituangkan dalam laporan Langkah Kecil untuk Perubahan Besar – Peluang UMKM di Masa New Normal. Laporan ini mempertimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi seiring dimulainya periode transisi di beberapa kota terbesar Indonesia, informasi perubahan perilaku konsumen ke arah digitalisasi, dan juga data serta pengalaman Pomona serta Zeeus dalam bekerja sama dengan beberapa brand terbesar di Indonesia saat menjalankan program penjual ulang. Pomona dan Zeeus ingin menjadi sarana untuk merekomendasikan kepada UMKM agar dapat bersaing dan memperluas jaringan secara digital atau non digital meski ada perubahan dan gaya hidup dari target konsumen mereka.
ADVERTISEMENT
Leonard Theosabrata, Direktur Utama SMESCO, yang turut hadir dalam online press conference juga menambahkan, “Banyak UMKM yang masih belum memiliki dasar pengetahuan untuk digitalisasi. Selain program perluasan jaringan yang sangat penting, SMESCO ingin menekankan untuk program edukasi mengenai ranah digital yang sama pentingnya untuk pemulihan ekonomi. SMESCO berdedikasi bagi para UMKM untuk bergerak maju melalui rangkaian program pendampingan dan keseimbangan digital untuk UMKM.”
Selain perubahan lini bisnis dan peluncuran laporan, Pomona dan Zeeus juga akan mengadakan seminar daring berjudul ‘Kebangkitan UMKM di Indonesia Selepas Pandemi Covid-19’ yang dapat dihadiri oleh para pemilik UMKM yang berminat untuk mempelajari cara-cara kecil yang dapat mengembangkan usaha mereka agar tumbuh dengan lebih baik lagi. Webinar ini rencananya akan diadakan pada 17 Juli 2020, dan akan menghadirkan narasumber dari Pomona dan Zeeus bersama dengan narasumber Drs. Teten Masduki, selaku Menteri Koperasi dan UKM serta para praktisi UMKM.
ADVERTISEMENT
“Kami sungguh berharap Pomona dan Zeeus dapat menginspirasi UMKM Indonesia untuk memiliki strategi bisnis yang akan membuat usaha mereka tidak hanya sekedar bertahan di hadapan ketidakpastian, namun berkembang dan bertumbuh lebih besar lagi. Kami yakin, pada akhirnya perkembangan UMKM yang sehat akan turut membangun perekonomian Indonesia paska-pandemi yang lebih lestari,” tutup Benz.
Pomona adalah startup advertising tech (adtech) pertama di Indonesia yang didirikan sejak Mei 2016 dan memiliki spesialisasi pada konversi penjualan pada produk-produk FMCG. Pomona yang dimulai dengan sarana jasa cashback untuk konsumen, sekarang berevolusi menjadi layanan platform lokapasar (marketplace) dan penjual ulang (reseller) untuk produk-produk D2C (Direct to Consumers).
Sementara Zeeus adalah perusahan jasa untuk UMKM yang berfokus kepada perluasan saluran distribusi dan pemaparan merek. Zeeus didirikan di tahun 2020 dan sudah berjasa untuk kesuksesan beberapa merek seperti Mr. P, Kata Oma, Pik Keripik, Goola, dan Nibz.
ADVERTISEMENT
Zeeus dan Pomona memiliki lebih dari 100 Brand UMKM yang sudah terdaftar dan terus berkembang.
Vynn Capital adalah perusahaan modal ventura yang memiliki focus pada teknologi dan industri yang berhubungan tengan pariwisata, property, makanan, dan FMCH. Selain memberikan bantuan investasi, Vynn juga menciptakan sebuah ekosistem di mana para pengusaha dapat berkolaborasi dan mendapatkan dukungan dan jaringan dari para pemilik bisnis lainnya di Asia Tenggara.