Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Swadaya Pangan: Counter Attack Budaya Food Waste
3 Oktober 2023 19:44 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Yusixka Warih Satyaningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Food waste adalah segala jenis makanan dan minuman yang terbuang, baik yang masih layak konsumsi maupun tidak. Food waste merupakan masalah global yang menyebabkan kerugian ekonomi dan lingkungan yang signifikan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), pada tahun 2021, sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang di seluruh dunia. Jumlah ini setara dengan 1/3 dari semua makanan yang diproduksi.
Food waste di Indonesia merupakan masalah serius yang perlu ditangani. Menurut data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada tahun 2022, jumlah Food waste di Indonesia mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara dengan 115-184 kilogram per kapita setiap tahunnya.
Food waste di Indonesia terjadi di sepanjang rantai pangan, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Ditingkat produksi terjadi karena faktor-faktor seperti panen yang tidak tepat waktu, kerusakan pascapanen, dan kehilangan pasca panen. Ditingkat distribusi terjadi karena faktor-faktor seperti kerusakan selama transportasi, pencurian, dan ketidakefisienan rantai pasok. Pada tingkat konsumsi terjadi karena faktor-faktor seperti pembelian berlebih, penyimpangan makanan, dan pembuangan sisa makanan.
ADVERTISEMENT
Foodwaste berkontribusi terhadap global warming melalui beberapa cara, antara lain:
Berdasarkan data dari FAO, Food waste berkontribusi sekitar 8% dari emisi gas rumah kaca global. Hal ini menjadikan food waste sebagai salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi food waste:
ADVERTISEMENT
Dengan mengurangi food waste, kita dapat menghemat energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan membantu mewujudkan ketahanan pangan.
Salah satu cara untuk mengurangi kebiasaan membuang makanan adalah menggalakkan rumah dengan swadaya pangan yang diharapkan dapat menjadi solusi alternatif untuk mengurangi food waste.
Rumah dengan swadaya pangan adalah rumah yang memiliki sistem pertanian dan peternakan yang terintegrasi. Sistem ini memungkinkan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Berikut adalah beberapa contoh rumah dengan swadaya pangan:
ADVERTISEMENT
Rumah dengan swadaya pangan memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Swadaya pangan dapat mengurangi foodwaste dengan cara:
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana swadaya pangan dapat mengurangi foodwaste:
Untuk mengoptimalkan peran swadaya pangan dalam mengurangi foodwaste, pemerintah perlu memberikan dukungan kepada gerakan swadaya pangan, seperti pelatihan, bantuan modal, dan akses terhadap pasar. Selain itu, masyarakat juga perlu didorong untuk berpartisipasi dalam gerakan swadaya pangan dan mendukung program-program yang bertujuan untuk mengurangi foodwaste.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mendukung swadaya pangan sebagai solusi alternatif untuk mengurangi foodwaste:
Pemerintah perlu memberikan dukungan kepada gerakan swadaya pangan, seperti pelatihan, bantuan modal, dan akses terhadap pasar.
Masyarakat perlu didorong untuk berpartisipasi dalam gerakan swadaya pangan dan mendukung program-program yang bertujuan untuk mengurangi foodwaste.
Pendidikan dan sosialisasi tentang pentingnya swadaya pangan dan pengurangan foodwaste perlu ditingkatkan. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, swadaya pangan dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi foodwaste dan mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.