Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memantau IKN dari Jauh dengan Teknologi Penginderaan Jauh
14 Maret 2022 18:07 WIB
Tulisan dari Yustantiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo begitu serius mewujudkan Nusantara sebagai Ibu Kota Negara (IKN). Seorang Presiden rela berkemah, demi menunjukkan bahwa Nusantara adalah Kota Dunia untuk Semua, sesuai visi IKN.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, ada 34 gubernur yang diajak pada kegiatan di titik nol IKN tersebut. Mereka diminta membawa tanah dan air dari daerah masing-masing ke IKN. Filosofi dari kegiatan membawa tanah dan air ini diyakini bisa mewakili keberagaman dan kearifan lokal, serta budaya masing-masing daerah.
IKN membawa sejuta harapan. Nusantara digadang-gadang akan menjadi kota paling berkelanjutan di dunia, simbol identitas bangsa, dan penggerak ekonomi untuk Indonesia masa depan.
Dilansir dari Instagram ikn.id, IKN yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur ini diimpikan sebagai kota di dalam hutan atau forest city. Kelestarian lingkungan pun harus tetap dijaga, dengan memastikan minimal 75 persen kawasan hijau.
Untuk mewujudkan kawasan tersebut, tentu butuh perencanaan matang. Jangan sampai yang diimpikan, lantas tergerus oleh pembangunan. Memantau IKN dari kejauhan membutuhkan sentuhan teknologi, salah satunya dengan teknologi penginderaan jauh.
ADVERTISEMENT
Seperti namanya, teknologi penginderaan jauh merupakan teknologi yang dirancang untuk mengindera bumi dari jarak jauh. Caranya bisa menggunakan pesawat udara atau satelit, yang bisa memotret perubahan objek di permukaan bumi.
Kembali lagi ke soal kota dalam hutan, pemetaan dalam rencana pengembangan IKN yang seluas 3333,06 km2 ini dapat dipantau dengan teknologi penginderaan jauh. Badan Riset dan Inovasi Nasional bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial menyediakan citra satelit untuk pemetaan tematik tutupan lahan dalam rencana pengembangan IKN.
Citra satelit ini sangat diperlukan saat proses pembangunan IKN. Tentunya akan terjadi perubahan pra dan pasca pembangunan.
Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Robertus Heru Triharjanto dalam kesempatan wawancara dengan CNBC, mengatakan bahwa memantau IKN ini cukup menantang. Kota yang menempati 4 kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara ini hampir sepanjang tahun tertutup awan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan Algoritma untuk Atasi Ketertutupan Awan
Provinsi Kalimantan Timur, tempat IKN berpijak, adalah salah satu kawasan ekosistem hutan mangrove yang terbesar di Indonesia. Teknologi penginderaan jauh juga diperlukan untuk memantau ekosistem mangrove.
Pengembangan aplikasi dan metode penginderaan jauh semakin banyak dilakukan, seperti penggunaan algoritma pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan. Salah satu periset bidang Teknologi Penginderaan Jauh BRIN, Ratih Dewanti mengembangkan model Mosaik Bebas Awan dalam teknologi penginderaan jauh. Model ini menggabungkan algoritma yang disebut dengan Mosaic Tile Based (MTB) dengan model Analysis Ready Data (ARD).
Periset yang baru dikukuhkan sebagai Profesor Riset pada 10 Maret 2022 ini menjelaskan bahwa temuan berupa algoritma MTB, dapat menyelesaikan masalah ketertutupan awan pada data penginderaan jauh optik. Utamanya, untuk wilayah pesisir sekitar katulistiwa yang sering tertutup awan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan ARD merupakan konsep terbaru di dunia yang memberikan akses online data penginderaan jauh resolusi spasial, temporal, dan spektral tertentu secara gratis. Konsep tersebut memberikan efisiensi kepada pengguna data penginderaan jauh dalam pra-pengolahan yang diperlukan.
Hasil temuan ini bahkan sebagian telah diimplementasikan dalam pemetaan mangrove yang dilaksanakan oleh KLHK. Citra mosaik model MBA ini berkontribusi dalam Sistem Pemantauan Hutan Nasional (Simontana).
Semoga dengan semakin berkembangnya teknologi penginderaan jauh di Indonesia juga dapat terus berkontribusi dalam melakukan pemantauan di IKN, ya! Agar Nusantara, yang mengusung konsep pintar, hijau, serta modern, dengan tetap menjaga alam dan lingkungan dapat terwujud!