Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perempuan Itu Hebat dan Punya Peluang untuk Maju
30 November 2023 7:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Yusuf Mansur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Al-Qur'an banyak menempatkan posisi, yang keliatan sekali Allah, memuliakan kaum perempuan. Begitu hebatnya Nabi Sulaiman yang diangkat jadi nama surat itu, Saba. Gak ada nama surah Sulaiman. Di surah yang lain Allah menggunakan nama perempuan menjadi nama surah, yakni Maryam.
ADVERTISEMENT
Rasulullah Saw, disaat perempuan tidak ada harganya dengan dijadikan undian dan hadiah, malah memuliakannya. Rasulullah malah memiliki santriwati pertama, dalam sosok Siti Aisyah, yang memberikan pelatihan yang panjang dan tidak terhenti, yang kemudian menjadi perawi hadis nomor empat di dunia yang didominasi para lelaki.
Pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah yang berbunyi, "Dan ketahuilah bahwasanya amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus-menerus walaupun sedikit." inilah yang kemudian melahirkan konsep One Day One Ayat (ODOA). Diajarinnya Yasin dulu, tar Yassin dah pada doyan diajarin Ar-rahman, tar Ar-rahman dah pada doyan baru al-Waqiah, al-Waqiah dah pada doyan baru ngafal 30 juz. Program ODOA ini berangkatnya dari hadis Siti Aisyah tersebut.
ADVERTISEMENT
Begitu juga Nabi Musa bisa selamat dari pembunuhan bayi pria oleh pasukan Firaun itu tidak ada sejarah laki-laki dalam keselamatannya. Sejak mulai ibunya yang menyertai di pinggir sungai Nil sampai istana Firaun. Lalu di istana Firaun, Musa selamat karena peranan perempuan.
Perempuan itu kuat. Bayangin Nabi Musa lahir di istananya Firaun. Seharusnya kan gak selamat ini Nabi Musa. Tapi Nabi Musa kok bisa terfilter dan terpurifikasi karena dia langsung di bawah asuhan Siti Asiyah, dan rasanya Nabi Muhammad Saw juga tidak akan menjadi Nabi yang sempurna tanpa peran Siti Aminah dan Siti Khadijah.
Maka Daarul Qur'an, sebagai sebuah ekosistem sangat menghargai kaum perempuan. Terbaru kami mengangkat seorang perempuan menjadi direktur utama untuk memimpin lembaga amil zakat berskala nasional, PPPA Daarul Qur'an. Dengan pengalamannya Mbak Dwi Kartika Ningsih kami anggap siap menakhodai PPPA Daarul Qur'an.
ADVERTISEMENT
Ini bukan soal kesetaraan gender. Bukan juga menganggap sama antara laki-laki dan perempuan dan emang tidak akan pernah sama, Allah juga begitu bilangnya. Tapi, berbeda bukan berarti tidak ada peluang. Allah tetap memberikan peluang kepada kaum perempuan. Oleh karenanya, Daarul Qur'an juga memberikan peluang berkembang kepada para guru-guru perempuan untuk meraih jenjang pendidikan yang tinggi. Selain itu juga kita berikan kesempatan pada guru-guru wanita untuk menjadi kepala sekolah di unit-unit Daarul Qur'an.