Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Etika Pengajar al-Qur'an dalam Kitab at-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Qur'an
31 Oktober 2024 18:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Zacky Al-Ghofir El-Muhtadi Rizal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengenal Kitab at-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Qur'an
Kitab at-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Qur'an merupakan kitab yang membahas etika terhadap Al-Qur'an. Kitab ini merupakan karya fenomenal dari Imam an-Nawawi, salah satu imam yang menjadi rujukan dalam Mazhab Syafi'i. Latar belakang dibuatkan kitab ini adalah pada saat itu imam an-Nawawi mendapati masyarakat Damaskus yang semangat dalam mengahafal dan mempelajari al-Qur'an. Oleh karenanya, imam an-Nawawi mulai merenungkan perlunya panduan dalam berinteraksi dengan al-Qur'an. Kitab at-Tibyan ini, memiliki 10 bab di dalamntanya. Dibuka dengan bab berisi ayat dan hadsit tentang keutamaan membaca al-Qur'an dan para penghafalnya dan ditutup dengan penjelasan nama dan bahasa dalam kitab ini.
Adab Pengajar al-Qur'an
Imam Nawawi menjelaskan beberapa adab pengajar al-Qur'an dalam kitabnya at-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Qur'an. Pertama, seorang pengajar al-Qur'an dalam mengajar seyogynya meniatkan untuk mencari ridho Allah dan tidak diniatkan untuk mencari harta dan popularitas atau yag bersifat keduniawian. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori & Muslim
ADVERTISEMENT
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى .....
“Sesungguhnya amal perbuatan itu diiringi dengan niat, dan sesungguhnya bagi setiap insan akan memperoleh menurut apa yang diniatkan...."
Imam Fudhail bin 'Iyyadh juga menambahkan bahwa meninggalkan amal karena manusia adalah riya' dan beramal karena manusia adlaah syirik. Menjaga niat dalam mengajar al-Qur'an tentu tidak mudah. Tentunya harus selalu memperbaharui niat dalam mengajar al-Qur'an.
Nabi Muhammad SAW. dalam sabdanya
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu (belajar agama) yang seharusnya diharap adalah wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia tidak akan mendapatkan wangi surga di hari kiamat.” (HR. Abu Daud)
ADVERTISEMENT
Kedua, pengajar al-Qur'an seyogyanya berperilaku yang baik dan rendah hati. Menjadi guru al-Qur'an harus memiliki sikap merasa diawasi gerak-geriknya. Menampilkan akhlak yang baik dan positif dalam berhubungan dengan murid maupun di masyarakat. Selalu melakukan aktivitas yang sesuai syariat. Bukan hanya menampilkan akhlak dalam besikap. Pengajar al-Qur'an harus menampilkan ahklaknya dalam berpenampilan. Seperti memakai pakaianya yang sopan, memotong kuku memelihara jenggot dan memakai wewangian. Bersikap rendah hati menjadi bagian utama sebagai pengajar al-Qur'an. Hal-hal tersebut adalah ikhtiar untuk memuliakan al-Qur'an...
Ketiga, bersikap lemah lembut dalam mengajar dan tanpa jenuh memberikan nasihat kepada murid-muridnya. Menyambut murid sebagai orang yang belajar al-Qur'an adalah sebuah sikap penting sebagai pengajar al-Qur'an. Sebagai seorang guru, maka seyogyanya memberikan pelayanan yang baik kepada murid-muridnya. Guru senantiasa bersemangat dalam mengajar. Bukan hanya sebatas mengajarkan saja guru harus semangat memahamka dan mengapresiasi semangat dan proses murid-muridnya. Sesungguhnya Rasullah SAW. besabda dalam sebuah hadist yang diriwatkan oleh Tirmidzi Nomor 2574
ADVERTISEMENT
إِنَّ النَّاسَ لَكُمْ تَبَعٌ وَإِنَّ رِجَالًا يَأْتُونَكُمْ مِنْ أَقْطَارِ الْأَرَضِينَ يَتَفَقَّهُونَ فِي الدِّينِ فَإِذَا أَتَوْكُمْ فَاسْتَوْصُوا بِهِمْ خَيْرًا
"Sesungguhnya orang-orang mengikuti kalian, dan sesungguhnya orang-orang datang kepada kalian dari penjuru dunia untuk belajar agama, maka jika mereka datang kepada kalian wasiatkanlah kepada mereka kebaikan"
Berikut telah dipaparkan adab pengajar al-Qur'an dalam kitab at-Tibyan fii adabi hamalatil qur'an karya imam an-Nawawi. Semoga kita dapat mengamalkannya, Aamiin