Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kegiatan Ekstrakurikuler Sebagai Usaha Menanggulangi Kenakalan Remaja
29 Oktober 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Zacky Al-Ghofir El-Muhtadi Rizal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fenomena kenakalan remaja sekolah sering tersiar baik melalui kabar telinga hingga termuat pada berita. Beberapa bentuk kenakalan remaja yang sering terjadi belakangan ini seperti tawuran, balap liar pembegalan hingga pergaulan bebas. Semua ini adalah dampak dari masuknya arus globalisasi sehingga terjadinya pergeseran moral di lingkungan masyarakat. Masalah ini tentunya adalah tanggung jawab bersama, seluruh lapisan masyarakat dari mulai ruang lingkup yang terkecil yaitu keluarga hingga menjadi bagian dari urusan pemerintahan negara. Dalam hal ini sekolah menjadi instrumen penting yang hadir dalam menangani fenomena kenakalan remaja pada saat sekarang.
Ketika kita berbicara tentang sosiologi pendidikan, sekolah berperan sebagai agen sosialisasi yang menjembatani dan mensosialisasikan nilai, norma dan kebudayaan. Tugas mulia yang ada pada diri sekolah menjadi semangat untuk mengemban amanah sosial ini. Amanah ini memberikan semangat positif untuk melawan fenomena kenakalan remaja yang sering terjadi saat ini. Namun pada realitanya, banyak sekolah yang mendapati siswa menjadi bagian dari kasus-kasus kenakalan remaja. Lalu apa yang seharusnya dioptimalkan dalam pendidikan di lingkungan sekolah?
ADVERTISEMENT
Suasana kegiatan belajar mengajar di sekolah jangan hanya berfokus dalam pendidikan akademik saja. Pendidikan non-akademik harus juga diperhatikan. Pendidikan non-akademik sekolah salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan siswa setelah kelas. Seperti contohnya adalah kegiatan pramuka, kerohanian, palang merah remaja, bela diri, olahraga, jurnalistik, kelompok ilmiah dan sebagainya. Tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler adalah membantu menjaga keseimbangan antara kehidupan sosial dan akademik.
Pengoptimalisasian kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menjadi salah satu ikhtiar dari pihak sekolah untuk memfasilitasi kemampuan dan minat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah juga menjadi upaya preventif agar siswa disibukan dengan kegiatan yang bermanfaat di lingkungan sekolah sehingga tidak ada waktu dan tenaga lagi bagi mereka untuk melakukan kegiatan yang merugikan diri sendiri dan lingkungan masyarakat. Seperti halnya tawuran atau balap liar. Kegiatan ekstrakurikuler juga menjadi tempat dan perkumpulan yang positif bagi siswa, sehingga mereka tidak lagi mencari lingkungan perkumpulan lain yang justru membahayakan mereka. Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat berjalan maksimal juga akan berdampak pada prestasi sekolah. Ketika kegiatan ekstrakuler berjalan dengan baik, maka akan menghasilkan bakat-bakat dengan melalui perlombaan-perlombaan maka nilai reputasi dan akreditasi sekolah akan naik. Berbagai manfaat bagi siswa dan sekolah jika kegiatan ekstrakurikuler ini bisa berjalan maksimal.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan optimal jika mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dukungan dari berbagai pihak tersebut bisa berupa dana hingga bimbingan secara rutin yang diberikan berbagai pihak sekolah, bukan hanya pembina saja. Kepala sekolah, guru dan karyawan harus mendukung kegiatan ekstrakurikuler. Bukan hanya dukungan dana dan moril saja. Monitoring dan evaluasi secara berkala harus diterapkan oleh pihak sekolah kepada sebuah kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler. Tujuan utama dari monitoring dan evaluasi ini adalah agar kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dapat berkembang dan berdampak baik bagi warga sekolah. Jika sekolah dapat mengoptimalisasikan peran ekstrakurikuler maka langkah pencegahan terhadap kenakalan remaja akan dapat diatasi.