Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tren dan Lifestyle Dunia Fashion pada Era New Normal
17 Desember 2022 19:44 WIB
Tulisan dari Zahra Amelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menurut KBBI, arti kata tren adalah bergaya modern. Dengan kata lain tren adalah sebuah perilaku atau konsep yang berkembang. Biasanya tren sering terjadi di dunia bisnis, teknologi, dan busana. Nah, gimana ya tren untuk dunia fashion?
Istilah fashion banyak digunakan untuk mendeskripsikan kemewahan, keindahan, dan gaya hidup. Tren busana juga menjadi simbol status ekonomi dan sosial akibat munculnya rumah-rumah mode yang terkenal di dunia.
ADVERTISEMENT
Saat pandemi COVID-19, dunia fashion menjadi goyah karena banyak usaha yang bangkrut. Usaha retail dan pabrik-pabrik bidang pakaian juga banyak mengalami kebangkrutan dan terpaksa memecat pekerja-pekerja nya akibat menurun nya kebutuhan pakaian dan kecilnya pemasukan yang dihasilkan. Kebutuhan pakaian yang menurun pun juga akibat dari pandemi yang mengharuskan orang-orang tidak keluar rumah.
Masa-masa pandemi menjadi masa yang kelam buat para usahawan. COVID adalah peristiwa yang mengubah hidup, seperti sebuah perang atau kehancuran ekonomi yang menyebabkan pengaruh besar pada semua yang berbau visual terutama dalam seni (Gail Brassard, 2021).
Pada era new normal, masyarakat di dunia punya kebutuhan dan gaya hidup baru akibat aturan standar kesehatan yang baru. Disini masyarakat harus mulai membiasakan diri untuk menjaga kebersihan lebih ketat dan pola hidup sehat agar tidak terkena serangan COVID-19 dan virus-virus lainnya. Contohnya seperti menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, selalu memakai masker, dan sebagainya. Dengan pola hidup berubah, pasti kebutuhan busana otomatis juga ikut berubah.
ADVERTISEMENT
Pandemi menyebabkan orang-orang mengubah cara berinteraksi mereka dengan pakaian karena dengan ada nya lockdown yang dipaksa untuk tetap di dalam rumah yang menyebabkan kurangnya masukan sosial dan menaruh fokus kepada bagaimana pakaian-pakaian tersebut membuat rasa nyaman dibandingkan dengan nilai estetika (Forbes-Bell, 2021).
Pada masa-masa terjadinya lockdown, masyarakat mulai menjalani pekerjaan nya lewat rumah atau Work From Home (WFH). Orang-orang juga mulai mencari hiburan di rumah seperti menonton film di Youtube dan Netflix. Lalu seperti apa kebutuhan busana yang dicari oleh masyarakat saat era new normal?
Pakaian minimalis dan kasual seperti t-shirt, sweater, dan cardigan menjadi pilihan cocok karena bahan nya yang nyaman dan bisa digunakan kapan aja. Gaya busana yang atletis seperti jaket running, legging, celana yoga, baju polo dan sweatpants juga sedang ramai digunakan. Hal ini dikarenakan bahan nya yang adem dan elastis sehingga nyaman untuk dipakai. Tas dengan ukuran yang besar juga terlihat dipakai orang karena harus menyimpan perlengkapan seperti hand sanitizer, sabun cuci tangan, disinfektan, masker, pakaian ganti, obat-obatan, dan sebagainya. Terlihat dari tren-tren yang disebutkan, orang-orang menyukai gaya berpakaian yang simpel, nyaman, dan mempunyai bahan yang memudahkan badan untuk bergerak.
ADVERTISEMENT
Pandemi tak hanya mengubah gaya berpakaian, tapi juga cara membeli kebutuhan pakaian. Sebelum ada nya pandemi, kebanyakan orang harus mengelilingi pusat perbelanjaan, mengunjungi toko pakaian dan mengantre untuk melakukan pembayaran di kasir. Berbeda dengan berbelanja secara offline, belanja kebutuhan pakaian lewat aplikasi online bisa menghemat waktu dan tenaga secara efisien.
Hanya dengan sentuhan jari lewat layar smartphone, kita bisa memilih pakaian yang disukai, melakukan pembayaran, dan tinggal menunggu paket sampai di pintu rumah. Aktivitas ini bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Berbeda dengan membeli langsung ke toko yang belum tentu semua orang bisa sempat membeli karena pekerjaan di kantor dan lain sebagai nya. Makanya tak heran jika nilai kepraktisan dari belanja online bisa mengubah gaya hidup. Tidak cuma itu, banyak promo menarik yang ditawarkan seperti gratis ongkos kirim, potongan harga, cashback, dan lain nya. Maka dari itu pada era new normal, belanja di berbagai aplikasi e-commerce masih menjadi andalan.
ADVERTISEMENT
Banyak usaha kecil yang sekarang melakukan bisnis fashion secara online dengan menjual baju preloved atau yang telah dipakai. Biasanya pakaian preloved dijual di media sosial dan e-commerce. Hal ini juga menjadi trendi kalangan anak muda karena pakaian yang dijual pasti memiliki harga yang lebih murah. Biasa nya keadaan pakaian-pakaian nya masih dalam keadaan baik dan berkualitas.
Alasan orang-orang menyukai baju preloved adalah pakaian yang dijual terlihat unik dan pastinya tidak banyak yang memakai nya. Barang-barang langka dan limited edition juga bisa dijumpai jika beruntung. Hal ini menjadi idaman para pencinta fashion yang suka bereksperimen dengan gaya baru.
Walaupun era pandemi bisa dibilang era yang buruk bagi dunia fashion, tren-tren yang terjadi saat era new normal memiliki dampak positif. Di antaranya adalah masyarakat lebih memilih pakaian yang bisa digunakan sehari-hari dari pada memilih pakaian yang tema nya setiap tahun berubah. Ini bisa menjadi hal bagus untuk bumi kita karena limbah kain yang ada di laut dan sungai akan berkurang dan menjadikan bumi kita lebih sehat. Tak hanya itu, aktivitas menjual baju preloved juga menjadi hal yang baik untuk lingkungan karena mengurangi produksi pakaian yang bisa saja menjadi limbah. Pada akhirnya keadaan ekonomi terutama di Indonesia perlahan bisa pulih kembali.
ADVERTISEMENT