Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Taman Vertikal: Solusi Kreatif Memaksimalkan Ruang Hijau di Perkotaan Padat
17 Juni 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Zaid sanjaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, lingkungan di daerah perkotaan di Indonesia telah menjadi perhatian serius karena masalah yang semakin memburuk. Indeks pencemaran udara di daerah perkotaan cenderung meningkat dengan cepat, mengakibatkan dampak yang merugikan bagi kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, Kehadiran lahan hijau di perkotaan memiliki urgensi yang tinggi, terutama di tengah meningkatnya urbanisasi dan pembangunan infrastruktur. Lahan hijau berperan sebagai paru-paru kota, yang tidak hanya menyerap gas rumah kaca seperti karbon dioksida tetapi juga menyediakan oksigen dan menyejukkan lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya lahan hijau, kita dapat menciptakan buffer yang melindungi kita dari dampak negatif perubahan iklim, seperti banjir dan gelombang panas yang semakin sering terjadi. Oleh karena itu, pengembangan lahan hijau tidak hanya penting untuk kesehatan lingkungan tetapi juga untuk kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat perkotaan. Inisiatif seperti urban farming dan rooftop garden mulai diperkenalkan, menandai langkah awal integrasi pertanian perkotaan dalam perencanaan kota. Lahan hijau kini diakui sebagai infrastruktur vital yang mendukung kesehatan lingkungan, kesejahteraan sosial, dan ketahanan ekonomi, sejalan dengan urgensi yang disebutkan sebelumnya.
Konsep taman vertikal (Vertical Garden) muncul sebagai solusi yang menarik dan berpotensi untuk mereduksi dampak buruk lingkungan di daerah perkotaan. Dengan penanaman vegetasi secara vertikal, pendekatan ini dapat memberikan manfaat ganda, yaitu pengurangan polusi udara dan perbaikan estetika perkotaan. Oleh karena itu, project taman vertikal sebagai solusi berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan lingkungan perkotaan menjadi sangat relevan.
ADVERTISEMENT
Upaya Pengembangan Lahan Hijau Perkotaan
Menyadari urgensi lahan hijau bagi lingkungan dan masyarakat perkotaan, berbagai upaya pengembangan mulai dilakukan di berbagai kota di Indonesia. Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan cakupan lahan hijau di wilayahnya, dengan target yang semakin ambisius dari waktu ke waktu.
Salah satu inisiatif yang menarik adalah program "Satu Juta Pohon" yang digagas oleh beberapa pemerintah kota. Melalui program ini, masyarakat didorong untuk berpartisipasi aktif dalam penanaman pohon di lingkungan sekitar, baik di pekarangan, taman, maupun ruang-ruang publik. Hal ini tidak hanya meningkatkan jumlah pohon, tetapi juga membangun kesadaran warga akan pentingnya lahan hijau.
Selain itu, pengembangan taman kota, hutan kota, dan koridor hijau juga menjadi fokus pemerintah daerah. Perencanaan tata ruang yang terintegrasi dengan konsep "green city" mulai diadopsi, dengan mengalokasikan porsi lahan yang lebih besar untuk ruang terbuka hijau. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, partisipasi masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan pengembangan lahan hijau perkotaan. Berbagai komunitas lingkungan dan kelompok masyarakat mulai menginisiasi program urban farming, taman vertikal, dan kebun atap (rooftop garden) di lingkungan tempat tinggal mereka. Upaya-upaya ini tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.Dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, pengembangan lahan hijau perkotaan di Indonesia diharapkan dapat terus diperluas dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi kualitas hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Tantangan Pengembangan Lahan Hijau Perkotaan
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, pengembangan lahan hijau di perkotaan Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan lahan, terutama di kota-kota besar yang sudah padat dengan bangunan dan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Perubahan tata guna lahan dari lahan terbuka menjadi kawasan terbangun seringkali mengorbankan keberadaan ruang hijau. Selain itu, tingginya harga lahan di perkotaan menjadi kendala bagi pemerintah untuk mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pengadaan dan pemeliharaan lahan hijau.
Tantangan lainnya adalah kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat. Tidak semua warga kota memahami pentingnya lahan hijau bagi kualitas lingkungan dan kesejahteraan mereka. Diperlukan upaya edukasi dan kampanye yang lebih intensif untuk meningkatkan kepedulian masyarakat.
Di sisi lain, koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan juga menjadi kendala. Seringkali terjadi tumpang tindih kewenangan dan kurangnya integrasi program antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. Hal ini menghambat upaya pengembangan lahan hijau yang komprehensif.
Meskipun demikian, berbagai pihak tetap optimis bahwa tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi melalui komitmen yang kuat, inovasi, dan kerja sama yang lebih erat. Dengan dukungan semua pemangku kepentingan, pengembangan lahan hijau perkotaan di Indonesia diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Prospek Pengembangan Lahan Hijau Perkotaan
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, prospek pengembangan lahan hijau perkotaan di Indonesia tetap cerah. Berbagai inisiatif dan inovasi terus bermunculan, menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan.Salah satu prospek yang menjanjikan adalah pemanfaatan teknologi dalam pengembangan lahan hijau. Konsep
"smart green city" mulai diadopsi, dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memetakan, memantau, dan mengelola ruang terbuka hijau secara lebih efektif. Penggunaan aplikasi mobile, sensor, dan analitik data dapat membantu pemerintah daerah dalam perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan lahan hijau.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat juga semakin menguat. Perusahaan-perusahaan kini tidak hanya diminta menyediakan ruang terbuka hijau, tetapi juga dilibatkan dalam program-program penanaman pohon dan pemeliharaan taman kota. Sementara itu, masyarakat juga semakin aktif dalam gerakan "urban farming" dan perawatan taman lingkungan.
Perspektif lainnya adalah mengintegrasikan pengembangan padang rumput ke dalam perencanaan tata ruang kota yang lebih komprehensif. Konsep “infrastruktur hijau” menjadi semakin populer, dimana ruang hijau dipandang tidak hanya sebagai elemen estetika tetapi juga sebagai bagian dari sistem infrastruktur perkotaan yang memberikan manfaat lingkungan, ekonomi dan sosial.
ADVERTISEMENT
Salah satu inovasi menarik dalam pengembangan ruang hijau perkotaan adalah taman vertikal. Konsep ini semakin populer di kota-kota besar di Indonesia, terutama di gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan gedung bertingkat lainnya. Taman vertikal tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga berperan sebagai penyerap karbon, penyedia oksigen, dan agen pendingin alami pada bangunan. Taman vertikal menggunakan dinding dan ruang vertikal untuk menciptakan ruang hijau dalam ruang horizontal terbatas. Beberapa gedung bisa kita jumpai seperti gedung di Harmoni, Gedung Kementrian Pendidikan di
Jakarta pusat, Apartemen di Senayan, Gedung property di Jakarta selatan, Gedung pusat Training BCA di Bogor, Tower di Jakarta Utara, Super Mall di Bintaro dan beberapa tempat lain tidak begitu sulit kita temukan.(agrohijau,2017)
ADVERTISEMENT
Dengan dukungan teknologi, kolaborasi multipihak, dan perencanaan yang matang, pengembangan lahan hijau perkotaan di Indonesia diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang semakin signifikan bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di masa depan.
Referensi
Bashirpour,dkk.2023.Theoretical and analytical assessment of smart green cities.02-04
Bustami .2023.The Influence of Plant Type, Substrate and Irrigation Regime on Living Wall Performance in a Semi-Arid Climate. 01-02
Iqbal.2023.Hari Gerakan Sejuta Pohon: Sejarah dan Kenapa Kita Perlu Memperingatinya! (Update 2023).lindungihutan.com
https://lindungihutan.com/blog/peringatan-hari-gerakan-sejuta-pohon/ (di akses 12 mei 2024)
Greeners.2014.Smart Green City Solusi Masalah Kota Masa Depan.greeners.co.
https://www.greeners.co/berita/smart-green-city-solusi-masalah-kota-masa-depan/ (di akses 12 mei 2024)
Penggayuh,dkk.2023.The impact of changes in land use on green open space and Comfort Index in Semarang City, Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sturiale,and Alessandro.2019.The Role of Green Infrastructures in Urban Planning for Climate Change Adaptation. 04-08