Konten dari Pengguna

Menilik Kesehatan Mental di Tanzania Afrika Timur

zefanya todoan
Lulusan komunikasi massa dari STIKOM LSPR Communication and Business Institute Jakarta, Indonesia. Sukarelawan dari Youth Development Organization Tanzania. Gemar menulis dan fotografi.
19 November 2021 15:34 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari zefanya todoan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Berbagi Perspektif Tentang Kesehatan Mental

Winfrida Erasto seorang aktivis kesehatan mental dari Tanzania, Afrika Timur
zoom-in-whitePerbesar
Winfrida Erasto seorang aktivis kesehatan mental dari Tanzania, Afrika Timur
ADVERTISEMENT
Menilik kesehatan mental di Tanzania Afrika Timur adalah topik yang ingin saya bagikan dalam tulisan ini. Berbagi perspektif bersama tentang kesehatan mental, merupakan tujuan saya untuk membangun kesadaran banyak orang akan pentingnya kesehatan mental manusia. Sejak tahun 2016 saya berdomisili di Dar es Salaam, Tanzania. Sungguh pengalaman yang luar biasa bisa tinggal di Dar es Salaam. Tanzania benar – benar cantik karena memiliki alam yang indah, hewan – hewan yang eksotis, orang-orang yang baik hati dan ramah. Namun, di sisi lain kehidupan tidak selalu berjalan mulus. Meski semua terlihat baik-baik saja, tetapi banyak juga kendala yang saya temui selama berada di sana. Bergumul dengan tugas-tugas yang cukup membuat saya kewalahan, menghadapi bos yang sulit, serta gesekan antar rekan kerja yang tidak jarang terjadi. Hal ini membuat saya merasa sedih dan kesepian karena tidak ada yang bisa diajak bicara dari hati ke hati.
ADVERTISEMENT
Saya membutuhkan teman yang bisa mendengarkan kecemasan saya dengan penuh perhatian, guna merilis semua perasaan negatif yang sudah tertumpuk sekian lamanya. Hari demi hari terlewati, pada November 2020 akhirnya saya bertemu dengan teman–teman yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan mental. Mereka tergabung dalam sebuah institusi yang bernama Mental Health Tanzania. Suatu ketika Mental Health Tanzania mengadakan acara pemutaran film yang bertemakan depresi.
Seusai acara, saya berkesempatan bertemu dengan salah satu anggota MHT yang bernama Winny. Kami bercerita tentang kisah kami masing–masing yang berkaitan dengan kesehatan mental. Kemudian, kami saling bertukar kontak agar dapat berkomunikasi pada waktu mendatang. Setahun kemudian setelah pertemuan itu saya kembali ke Jakarta. Saya dan Winny masih berteman hingga sekarang. Saya selalu teringat dengan Winny tiap kali saya menonton atau mendengarkan diskusi tentang kesehatan mental. Oleh karena itu, saya tergugah untuk menggali informasi lebih lanjut tentang Mental Health Tanzania dan saya juga ingin mendengarkan langsung dari sudut pandangnya tentang kesehatan mental di Tanzania.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari yang lalu, saya menghubungi Winny untuk melakukan wawancara dengannya. Melalui wawancara ini saya berharap banyak orang di luar sana yang akan mengetahui perspektif kesehatan mental di negara lain, yakni Tanzania. Melalui wawancara ini saya juga ingin membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Berikut wawancara singkat saya dengan Winny dari institusi Mental Health Tanzania.
Ilustrasi gangguan mental pada anak. Foto: Shutter Stock

1. Ceritakan tentang latar belakang anda?

Nama saya Winfrida Erasto atau anda bisa memanggil saya Winny. Saya berusia 29 tahun. Saya berasal dari Tanzania, dan saya seorang aktivis kesehatan mental. Saya memilih untuk menjadi aktivis kesehatan mental karena pengalaman hidup. Pada tahun 2017 saya didiagnosis dengan depresi kronis, perjalanan hidup saya dengan kesehatan mental dimulai dari sini.
ADVERTISEMENT

2. Dapatkah anda menjelaskan tentang kondisi kesehatan mental di Tanzania? Apakah banyak orang sudah menyadarinya?

Secara umum, kesadaran akan kesehatan mental di Tanzania masih jauh dari ideal. Banyak orang yang tidak menyadari masalah kesehatan mental. Di sisi lain, jumlah orang yang berjuang bertahan menghadapi masalah kesehatan mental terus meningkat setiap tahunnya. Pada hari Kesadaran Kesehatan Mental (Mental Health Awareness Day), Tanzania selalu merilis jumlah orang yang telah mengunjungi pusat kesehatan, mereka melaporkan tahun ini lebih dari 7 juta orang berjuang dengan berbagai jenis masalah kesehatan mental.

3. Apa yang anda ketahui tentang kesehatan mental?

Kesehatan mental secara umum adalah ketika otak seseorang mampu memproses emosi, pikiran, dan tindakan dengan cara yang sehat.
ADVERTISEMENT

4. Menurut anda mengapa kesehatan mental itu penting?

Kesehatan mental penting, karena apabila seseorang mengalami masalah dengan kesehatan mental, maka hal itu akan mempengaruhi orang tersebut dalam mengatur emosi, pikiran, dan tindakan. Tidak hanya itu, fungsi tubuh seseorang juga akan mengalami penurunan. Sehingga akan mengganggu banyak aspek dalam kehidupannya.

5. Dapatkah anda jelaskan tentang institusi Mental Health Tanzania? Apa latar belakang didirikannya institusi ini? Siapa saja pendiri dan anggotanya?

Mental Health Tanzania adalah organisasi non-profit berbasis masyarakat, yang didasarkan pada pembangunan kesadaran akan kesehatan mental di Tanzania. Pendiri organisasi ini adalah Bapak Onesmo Petro. Dia adalah seorang psikolog yang memiliki passion di bidang kesehatan mental. Dia melihat bahwa organisasi ini perlu didirikan, guna mengurangi kesenjangan pengetahuan tentang kesehatan mental di Tanzania. Anggota dari organisasi ini selain saya, adalah Dr. Philmina Scarion, Dr. Halima Rajab, Emmanuel Sylvester, dan ratusan sukarelawan lainnya. Mental Health Tanzania juga memiliki aplikasi (telepon selular) guna menjangkau orang–orang di luar sana yang membutuhkan bantuan terkait masalah kesehatan mental.
ADVERTISEMENT

6. Kapan Mental Health Tanzania terbentuk?

Mental Health Tanzania didirikan pada tahun 2018. Kantor pusatnya berada di wilayah Mwanza, Tanzania.

7. Apa peran, tujuan,visi dan misi Mental Health Tanzania?

Bagaimana anda membantu orang yang membutuhkan bantuan mengenai masalah mental? Bagaimana cara memfasilitasinya?
Peran Mental Health Tanzania adalah
• Untuk menciptakan kesadaran tentang kesehatan mental;
• mengurangi stigma seputar masalah kesehatan mental;
• penelitian untuk mengetahui lebih lanjut tentang situasi kesehatan mental di Tanzania;
• visi kami adalah menciptakan lebih banyak lokakarya kesehatan mental, klub kesehatan mental, dan lebih banyak lagi aktivitas yang membangun kesadaran masyarakat akan kesehatan mental. Kami memiliki misi, setidaknya 3 dari setiap 5 orang yang kami temui dapat teredukasi tentang pentingnya kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Kami juga membantu orang-orang yang mengalami masalah mental untuk dapat terhubung dengan profesional di Mental Health Tanzania, seperti psikolog, konselor atau membawa mereka ke rumah sakit untuk bantuan lebih lanjut.

9. Kegiatan atau kampanye apa yang sudah anda lakukan untuk menyebarkan tentang pentingnya kesehatan mental?

Kami melakukan lokakarya, baik acara online maupun offline, serta menyebarkan pesan tentang kesehatan mental melalui media, guna menjangkau sebagian besar orang di Tanzania. Selain itu kami juga pernah mengadakan acara Maraton Kesehatan Mental Global. Kami juga memiliki website (https://mht.care/) dan sosial media (instagram: https://www.instagram.com/mental.health.tanzania/) yang senantiasa membagikan informasi tentang kesehatan mental.

10. Apa tantangan terbesar dalam menyebarkan kesadaran tentang kesehatan mental di Tanzania? Apakah mereka menerimanya dengan baik?

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tantangan terbesar adalah masih kurangnya pengetahuan dan dukungan pemerintah untuk membiayai proyek-proyek kami terutama di daerah terpencil. Beberapa masyarakat menerima program–program kami dengan baik. Mereka juga bersemangat untuk mengetahui lebih lagi pengetahuan tentang kesehatan mental.

11. Apakah ada kendala terkait budaya di Tanzania ketika anda atau tim menjelaskan tentang masalah mental?

Di Tanzania beberapa orang masih percaya bahwa masalah mental berhubungan dengan sihir atau kutukan dan juga bawaan yang dimiliki orang tersebut. Selain itu, apabila kita mengutarakan masalah mental, tidak sedikit orang yang mengecap bahwa orang tersebut kurang beriman pada Tuhan dan lemah.

12. Apa aspirasi dan harapan anda mengenai kesehatan mental di Tanzania?

Aspirasi saya, suatu hari nanti saya akan melihat lebih banyak orang lagi yang semakin sadar akan kesehatan mental. Selain itu, saya juga berharap akan banyak orang yang semakin peduli terhadap kesehatan mental dan mendukung program – program terkait. Saya berharap institusi Mental Health Tanzania dalam beberapa tahun kedepan menjadi organisasi terkemuka, yang dikenal orang banyak. Saya juga bermimpi agar Mental Health Tanzania dapat menjadi harapan dan jembatan dari setiap masalah mental orang–orang di Tanzania.
ADVERTISEMENT

13. Apa proyek masa depan anda?

Proyek masa depan saya secara individu adalah menulis cerita tentang orang-orang yang berjuang dengan masalah mental (masyarakat umum maupun figur publik). Saya berharap cerita–cerita tersebut dapat menginspirasi banyak orang, menumbuhkan semangat juang bagi mereka yang memiliki mental, serta membantu menyadarkan bahwa mereka tidak sendiri menghadapi masalahnya.