Konten dari Pengguna

Menulis di Era Digital? 14 Alasan Kenapa Kamu Harus Menulis!

Zein Muchamad Masykur
Dosen UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
19 Juli 2024 10:22 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zein Muchamad Masykur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Benarkah menulis di era digital tidak lebih populer ketimbang scrolling? Apa alasannya? Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Benarkah menulis di era digital tidak lebih populer ketimbang scrolling? Apa alasannya? Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Di era digital ini, saat informasi bagaikan banjir bandang dan kebenaran terkubur di balik like dan share, menulis bagaikan pelampung penyelamat untuk tetap waras dan berkontribusi bagi sesama.
ADVERTISEMENT
Menulis tidak lebih populer dari video joget-joget. Saya ucapkan selamat datang di era di mana TikTok lebih populer daripada buku, di mana tweet bisa mengguncang dunia, dan di mana meme adalah bahasa universal. Kita hidup di zaman edan, bro! Tapi justru di tengah kegilaan inilah kita perlu bicara tentang sesuatu yang mungkin terdengar sangat boomer: menulis di media massa.
Tunggu dulu! Jangan tutup tab browser-mu! Ini bukan ceramah membosankan dari dosen tua yang nggak ngerti hashtag. Ini adalah panggilan untuk revolusi, sodara-sodara! Revolusi melawan kebodohan, melawan hoaks, dan melawan tren "micin" yang bikin otak meleleh. So, kenapa sih kita harus repot-repot menulis di zaman yang sudah gila ini?

1. Karena Dunia Butuh Pahlawan Keyboard

Jika dunia seperti game RPG dan banyak monster bernama Hoax dan Clickbait. Sumber gambar: pixabay.com
Bayangkan dunia ini sebagai game RPG. Ada monster-monster jahat bernama "Hoax", "Clickbait", dan "Berita Sampah" yang berkeliaran. Nah, kamu adalah hero yang dipilih untuk melawan mereka. Senjatamu? Keyboard! Seperti kata mbahnya para filsuf, Socrates,
ADVERTISEMENT
Tapi Socrates belum tahu kalau di zaman now, weak minds juga bisa nulis dan nyebar hoax. Makanya, kita butuh strong minds yang mau turun ke arena menulis!

2. Karena Menulis Itu Seksi

Menulis itu... seksi. Sumber gambar: pixabay.com
Siapa bilang menulis itu cuma buat kutu buku berkacamata tebal? Menulis itu seksi, bro! Coba deh, pas PDKT, kamu bilang "Aku suka nulis artikel" daripada "Aku suka scrolling TikTok". Mana yang lebih keren?
Bahkan ilmuwan terkenal, Albert Einstein, pernah bilang,
Nah, mungkin aja selama ini kamu ngerasa bukan apa-apa karena belum nemuin bakat kamu dalam menulis. Who knows, mungkin kamu adalah Einstein-nya dunia menulis!

3. Karena Kamu Bisa Jadi Influencer... yang Beneran Ngaruh!

Influencer zaman now. Sumber gambar: pixabay.com
Influencer zaman now? Udah mainstream! Gimana kalau jadi influencer yang beneran memberi pengaruh positif? Menulis di media massa bisa bikin kamu jadi thought leader, lho. Kedengerannya keren kan?
ADVERTISEMENT
Seperti kata aktivis dan penulis terkenal, Pramoedya Ananta Toer,
Jadi, kalau kamu nggak mau jadi generasi yang hilang, mulai menulis sekarang!

4. Karena Media Sosial Itu Cuma Junk Food buat Otak

Junk food? NO! Sumber gambar: pixabay.com
Kamu tau nggak, scrolling media sosial itu ibarat makan junk food buat otak. Enak, bikin candu, tapi nggak bergizi. Menulis, di sisi lain, adalah makanan sehat yang bikin otak kamu makin berotot. Psikolog terkenal, Jean Piaget, pernah bilang,
Nah, dengan menulis, kamu nggak cuma jadi konsumen informasi, tapi juga produsen ide-ide baru!

5. Karena Menulis Itu Gym buat Otak

Biar otak makin kuat, harus latihan gym otak setiap hari dengan menulis. Sumber gambar: pixabay.com
Suka nge-gym buat six pack? Menulis itu sama kayak nge-gym, tapi buat otak! Setiap kali kamu nulis, neuron-neuron di otak kamu party hard, bikin koneksi baru, dan nge-boost kreativitas.
ADVERTISEMENT
Bahkan ahli neurosains, Dr. Stanislas Dehaene, dalam bukunya "Reading in the Brain" menjelaskan bahwa menulis dan membaca secara aktif mengubah struktur otak kita. Jadi, kalau kamu mau punya otak yang six pack, mulai menulis sekarang!

6. Karena Kamu Bisa Jadi Detektif

Jadi detektif di era post-truth? Kenapa nggak? Sumber gambar: pixabay.com
Di era post-truth ini, mencari kebenaran itu kayak main game detektif level hard. Tapi dengan menulis, kamu bisa jadi Sherlock Holmes-nya dunia informasi! Kamu bakal belajar cara riset yang bener, cross-check fakta, dan nyajiin informasi yang akurat. Seperti kata filsuf dan penulis Umberto Eco,
Nah, dengan menulis, kamu bisa melawan invasi para idiot ini!

7. Karena Kamu Bisa Jadi Penyambung Lidah Generasi

Kamu bisa jadi penyambung lidah generasimu dengan menulis. Sumber gambar: pixabay.com
Capek denger orang tua bilang "Anak zaman now..."? Nah, ini kesempatan kamu buat nyambung lidah generasi kita! Tulis tentang isu-isu yang relevan buat anak muda, dari mental health sampe climate change. Sosiolog terkenal, Margaret Mead, pernah bilang,
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
So, mulai dari nulis, kita bisa ubah dunia, gaes!

8. Karena Menulis Itu Terapi Murah Meriah

Menulis itu terapi mental. Tidak percaya? Buktikan sendiri! Sumber gambar: pixabay.com
Stress mikirin tugas? Galau masalah cinta? Bingung mau kerja apa abis lulus? Menulis bisa jadi terapi yang murah meriah! Dibanding bayar psikolog mahal-mahal, mending tuangin semua uneg-uneg kamu dalam tulisan.
Psikolog James Pennebaker dalam penelitiannya menemukan bahwa menulis ekspresif dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Jadi, menulis itu bukan cuma bagus buat CV, tapi juga buat jiwa kamu!

9. Karena Kamu Bisa Jadi Arkeolog Digital

Kamu bisa jadi arkeolog digital di zaman sekarang. Sumber gambar: pixabay.com
Menulis di era digital ini ibarat jadi arkeolog modern. Kamu nggak cuma nulis, tapi juga ninggalin jejak digital yang bisa dibaca sama generasi mendatang. Bayangin, 50 tahun lagi, cucu kamu bisa baca tulisan kamu dan bilang, "Wah, kakek/nenek gue keren juga ya!"
ADVERTISEMENT
Sejarawan Yuval Noah Harari dalam bukunya "Sapiens" menulis,
Dengan menulis, kamu ikut membentuk sejarah dan memperluas kemungkinan masa depan!

10. Karena Menulis Itu Senjata Ampuh Lawan Kebodohan

Menulis adalah senjata melawan kebodohan. Sumber: pixabay.com
Di zaman di mana kebodohan bisa viral dalam hitungan detik, menulis adalah senjata ampuh untuk melawan. Setiap artikel yang kamu tulis adalah satu langkah menuju masyarakat yang lebih cerdas. Seperti kata penulis dan aktivis James Baldwin,
Dengan menulis, kita menghadapi dan menantang kebodohan, membuka jalan untuk perubahan.

11. Karena Menulis Itu Investasi Jangka Panjang

Menulis adalah investasi jangka panjang. Sumber gambar: pixabay.com
Investasi crypto mungkin lagi hype, tapi menulis adalah investasi yang nggak bakal rugi. Skill menulis akan selalu relevan, bahkan di era AI sekalipun. Ekonom John Maynard Keynes pernah bilang,
ADVERTISEMENT
Tapi dengan menulis, pemikiran kamu bisa hidup lebih lama dari tubuh kamu. Itu baru investasi namanya!

12. Karena Kamu Bisa Jadi Agent of Change

Agent of Change. Sumber gambar: pixabay.com
Bosen jadi NPC (Non-Player Character) dalam game kehidupan? Menulis bisa bikin kamu jadi main character yang beneran bikin perubahan! Antropolog Margaret Mead pernah bilang,
Nah, dengan nulis, kamu bisa jadi bagian dari kelompok kecil yang mengubah dunia itu!

13. Karena Menulis Itu Gym buat Critical Thinking

Ilustrasi Critical Thinking. Sumber: pixabay.com
Di era di mana banyak orang lebih suka dikasih tau daripada mikir sendiri, menulis adalah latihan push-up buat otak kritis kamu. Setiap kali nulis, kamu melatih kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi informasi. Filsuf Bertrand Russell pernah bilang,
Dengan menulis, kamu bisa melawan kepastian palsu dan menyebarkan keraguan yang sehat!
ADVERTISEMENT

14. Karena Kamu Bisa Jadi Pejuang Literasi Digital

Ilustrasi Literasi digital. Sumber gambar: pixabay.com
Di era di mana fake news lebih cepat nyebar daripada berita asli, menulis adalah bentuk perjuangan literasi digital. Setiap artikel yang kamu tulis adalah satu langkah menuju masyarakat yang lebih melek informasi. Pakar media Marshall McLuhan pernah bilang,
Nah, dengan menulis di media digital, kamu nggak cuma nyampein pesan, tapi juga ikut membentuk cara orang berinteraksi dengan informasi.
Jadi, gaes, itulah 14 alasan kenapa kamu harus mulai menulis di zaman edan ini. Menulis bukan cuma soal bikin artikel atau essay, tapi juga tentang membentuk pemikiran kritis, melawan kebodohan, dan jadi agen perubahan di masyarakat.
Ingat, setiap kata yang kamu tulis adalah batu bata yang membangun masa depan. Jadi, tunggu apa lagi? Grab that keyboard and start writing! Siapa tau, artikel kamu berikutnya bisa jadi viral dan bikin Mark Zuckerberg ketar-ketir. Who knows, right?
ADVERTISEMENT
Dan buat yang masih ragu, inget kata-kata bijak dari penulis terkenal, Terry Pratchett: "The first draft of anything is shit." Jadi, jangan takut untuk mulai menulis, meskipun hasilnya awalnya mungkin nggak sebagus yang kamu harapkan. Yang penting mulai dulu, skill-nya bisa diasah nanti.
So, are you ready to be the keyboard warrior this world needs? Yuk, mulai menulis dan tunjukkin ke dunia bahwa generasi kita nggak cuma jago bikin meme, tapi juga bisa nulis artikel yang bikin orang mikir! Misalnya, ada yang salah antara judul dan isi tulisan ini. Cari saja.